47. Latter

39 6 2
                                    

Tanggal penulisan :

26 Maret 2023 pukul 04.00 - 27 Maret 2023 pukul 23.27

Enjoy gays...

Membawa kresek di tangannya, Nayeon memencet tombol lift di depannya.

"Nay?" Teguran dari seseorang yang tiba-tiba terdengar membuat Nayeon menoleh dan tak jadi melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift.

"Paman, ada apa?" Tanya Nayeon setelah Hongbin berdiri di depannya.

"Kau darimana?" Pertanyaan itu muncul karena Hongbin tak sengaja melihat kresek yang Nayeon bawa.

"Membeli makanan untuk Mina."

Tadi, sang adik minta di belikan spaghetti untuk makan siangnya. Awalnya, Bambam yang akan pergi membeli, tapi Mina tak mengizinkannya dan memilih sang kakak untuk pergi. Alasannya karena Nayeon pasti tidak akan lama.

"Ada yang ingin Paman berikan padamu." Merogoh saku jas Dokternya, Hongbin memberikan sebuah amplop berwarna coklat ukuran sedang entah apa isinya.

"Orang yang memberikan matanya pada Mina, dia menitipkan ini untukmu dan juga Mina." Lanjutnya memberitahu seraya memberikan amplop itu.

"Apa ini?" Dengan wajah kebingungan, Nayeon menerima amplop itu.

"Entahlah, Paman sendiri juga tidak tahu karena Paman belum membukanya."

"Kalau memang orang itu mengenalku dan Mina, itu artinya, Paman tahu siapa orang yang memberikan matanya untuk Mina?"

Soal siapa pendonor itu, Hongbin memang sengaja merahasiakannya. Bukan karena apa-apa, tapi itu memang permintaan terakhir orang itu sebelum meninggal dunia.

"Paman tahu. Tapi, dia melarang Paman untuk memberitahu kalian sebelum Mina benar-benar bisa melihat lagi."

"Kenapa begitu?"

"Karena itu permintaan terakhirnya. Sudah ya, Paman memanggilmu karena ingin memberimu itu saja. Sampai jumpa Nay."

Sebelum pergi, Hongbin tak lupa memencet tombol lift agar Nayeon bisa langsung masuk dan tak perlu lagi menunggu lama.

Hendak kembali bertanya tapi pintu lift sudah terlanjur terbuka dan sang Paman pun juga sudah jauh melangkah. Masuk ke dalam lift, Nayeon menekan tombol angka 11 tempat dimana tujuannya berada.

***

Di ruang rawat VVIP itu sebenarnya ada banyak orang. Tapi, tak ada satupun dari mereka yang berhasil merubah mood Mina jadi lebih baik. Sudah sejak tadi Mina terus-terusan uring-uringan karena Nayeon yang tak kunjung kembali.

"Hey, Mina harus sabar oke? Nayeon unnie bilang sebentar lagi dia sampai." Ucap Sohee menggenggam tangan sang anak berusaha menenangkan.

"Lain kali, biarkan yang lain saja yang membelinya kalau Mina masih takut terlalu lama jauh dari Nayeon unnie." Balas Seulong yang berdiri di belakang sang istri menasehati.

Kegelisahan Mina saat ini bukan karena dia sudah sangat kelaparan atau semacamnya. Tapi karena ketakutannya terhadap sang kakak yang akan kembali meninggalkannya.

Baru juga Jackson mengotak-atik ponselnya untuk menelfon sang kekasih, pintu kamar sudah lebih dulu di buka dan memperlihatkan Nayeon di sana.

Menutup pintu itu kembali, Nayeon menatap bingung mereka semua karena serempak menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Nayeon entah pada siapa.

"Lihat itu." Tunjuk Jihyo pada Mina.

"Adikmu dari tadi terus cemberut karena kau yang tak kunjung kembali." Sahut Jackson memberi penjelasan.

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang