46. Eyes

46 5 0
                                    

Tanggal penulisan :

24 Maret 2023 pukul 12.33 - 25 Maret 2023 pukul 23.31

Enjoy gays...

Ini adalah pagi ke 7 Nayeon membuka matanya dan ada Mina di sebelahnya. Pemandangan indah yang selalu dia rindukan selama satu tahun ke belakang.

Mengangkat tangannya, Nayeon menyelipkan anak rambut Mina ke belakang telinga karena menghalangi pandangannya dari wajah cantik sang adik. Setelahnya, dia membelai lembut wajah Mina seraya tersenyum.

Namun, bukannya memberi kenyamanan lebih, Mina justru perlahan membuka mata karena merasa terganggu.

"Good morning Minari." Sapa Nayeon bahagia lalu mendaratkan kecupannya di kening sang adik cukup lama.

Membalas sapaan itu dengan senyuman tipis, Mina meraih tangan Nayeon yang masih di wajahnya untuk di genggam lalu di jadikan bantal dan kembali terpejam.

"Hey, kau tidak bisa tidur lagi oke?" Tegur Nayeon tak mengizinkan Mina untuk kembali tidur seperti biasanya.

"Tapi aku masih mengantuk." Rengek Mina enggan membuka matanya kembali.

"Tetap tidak bisa. Ingat hari ini kau ada jadwal terapi ke rumah sakit pagi ini. Jadi sekarang, ayo bangun dan kita mandi." Tak mau tergoyahkan dengan rayuan menggemaskan sang adik, Nayeon melepas tangannya dari genggaman Mina dan memaksa sang adik untuk duduk.

"Tapi unnie~"

"Ssst.... Tidak ada tapi." Menghembuskan nafas pasrah, Mina terpaksa mengikuti kemauan sang kakak dengan wajah yang masih mengantuk.

Turun lebih dulu dari tempat tidur, Nayeon perlahan membantu sang adik untuk turun dan menuntunnya perlahan menuju kamar mandi.

***

Merebahkan tubuhnya di atas sofa lalu bersandar di bahu sang kakak pertanda bagaimana lelahnya Mina sekarang. Deru nafas yang terdengar jelas di barengi dengan bulir-bulir keringat yang masih tersisa menggambarkan betapa berjuang dan kerja kerasnya Mina untuk menyelesaikan terapinya.

"Unnie, aku lelah." Bukannya bermaksud mengeluh atau bagaimana, Mina hanya ingin menunjukkan sifat manjanya dengan sang kakak.

"Gwenchana. Kau sudah berjuang keras dan unnie akan selalu ada di sisi Mina." Tersenyum lembut, Nayeon mengusap tangan sang adik yang ada di genggamannya seolah memberi ketenangan, kekuatan, juga kenyamanan dalam satu waktu sekaligus.

"Promise?"

"Hm. Promise."

Keduanya masih ada di ruang terapi karena menunggu hasil dari Dokter tentang terapi yang Mina jalani hari ini.

"Nona. Hasil terapi Nona Mina semakin menunjukkan progres yang signifikan. Mulai hari ini, Nona Mina bisa melepas tongkatnya yang sebelah kiri untuk membantunya lebih cepat berjalan dengan normal." Beritahu Dokter pria itu seraya menunjukkan hasil terapi Mina yang ada di iPadnya.

"Kau dengar? Itu artinya sebentar lagi kau bisa berjalan seperti biasa lagi. Kau harus semangat, oke?" Ucap Nayeon penuh semangat dan antusias.

"Aku akan berjuang lebih keras lagi. Setelah itu, unnie harus mengajakku kemanapun aku mau." Sahut Mina secara tidak langsung memberi kesepakatan.

"Pasti." Pelukan hangat Nayeon berikan sebagai bentuk penyemangat sekaligus ungkapan rasa bahagia dan bangganya karena hasil baik yang mereka dapat hari ini.

"Terimakasih Dokter." Ucap Nayeon tersenyum ramah pada Dokter itu.

"Sama-sama Nona. Kalau begitu saya permisi."

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang