Ini adalah hari kedua Aran dan Chika berlibur. Rencananya, hari ini mereka akan menyebrang ke pulau kecil yang terletak di tengah-tengah laut. Pulau itu sering dikunjungi banyak wisatawan yang datang ke tempat ini. Pulau kecil yang memiliki keunikan tersendiri.
Aran telah siap dengan pelampung ditubuhnya dan tas Chika yang menggantung dibahunya. Ia membantu Chika mengaitkan pelampung itu pada pengaitnya.
Setelah siap, Aran berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Christy dan memasangkan pelampung mini pada tubuh kecilnya. Meski anak itu terus merengek karena tak suka memakai pelampung.
"Papi nda mau papiii" rengeknya berusaha melepas pelampung itu.
"Pake ini biar aman sayang. Liat nih, papi sama mami juga pake ini, kita sama. Cuma sebentar kok, di pake ya?" Bujuk Aran, tangannya tetap mengancingkan kait pelampung itu.
"Ndaa mauu" Christy menggeleng. Ia menarik paksa pengait yang sudah Aran kunci.
"Adek, pake sebentar aja ya? Nanti dimarah om om yang itu kalo kamu gamau pake pelampung. Mau?" Chika ikut membujuk. Ia menunjuk supir speed boat yang berdiri tak jauh dari mereka, seorang laki-laki tinggi yang nantinya akan membawa mereka untuk menyebrang.
"Sebentar aja ya sayang, Ayo" ucap Aran lembut. Ia menggendong Christy dan menarik tangan Chika untuk berjalan ke tepi pantai menuju speed boat yang telah menunggu mereka.
Chika naik lebih dulu dan mengambil Christy agar Aran juga bisa naik. Ia memangku anak itu dan memeluknya. Sedikit takut, karena pulau itu lumayan jauh letaknya dari tempat mereka sekarang.
"Gapapa Chik, aman kok. Ada aku, jangan takut ya?" Ucap Aran menenangkan saat melihat kekhawatiran di wajah istrinya.
Aran duduk disamping Chika dan merangkul bahunya. Ia mengusap bahu istrinya itu agar tetap tenang.
"Aku baru pertama kali naik ini, mas. Jadi agak takut, apalagi bawa Christy"
"Gapapa sayang, percaya sama aku, kita aman" ucap Aran.
Christy yang berada dipangkuan Chika tetap diam karena ia sudah mendapatkan permen yupi kesukaannya. Anak itu tak memperdulikan sekitar, sampai speed boatnya dijalankan, ia masih anteng sambil memakan permennya.
Mereka sudah mulai meninggalkan tepian pantai dan mulai memasuki area tengah laut. Untungnya, baik Chika maupun Christy tak ada yang mabuk laut. Keduanya malah berteriak kegirangan saat speed boatnya mencipratkan air sampai mengenai mereka.
Aran sengaja meminta supirnya agar tak terlalu kencang dalam mengemudikan speed boat. Selain agar menjaga keselamatan dua kesayangannya, ia juga ingin mereka bisa menikmati indahnya pemandangan laut dan pesisir pantai yang dapat dilihat dari sisi perairan.
"Mas, liat, bangus banget" ucap Chika menunjuk pemandangan Villa tempat mereka tinggal.
Perempuan itu mengambil ponselnya dan memotret berbagai hal yang menurutnya bagus. Ia juga mengambil gambar mereka bertiga dan memotret Aran yang sedang memangku Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With You [END]
Cerita Pendek[END] "Mau dengan siapapun kamu, bahkan bukan dengan aku sekalipun, kalau bukan dari diri kamu sendiri yang mau bebas dari masa lalu itu, kamu gak akan bisa" -A Just Fiction!!