Seperti yang sudah direncanakan. Aran telah meminta libur pada kantor selama dua hari. Dan selama itu pula akan ia pergunakan untuk mendekati Chika.
Hari ini ia berencana untuk mengajak Chika jalan. Tadi ia sudah menghubunginya dan beruntung wanita itu tidak sibuk.
Aran tengah bersiap-siap untuk pergi menjemput Chika. Mereka akan makan siang bersama lebih dulu.
Aran dengan setelan kaos oblong bewarna hitam serta celana panjang berwarna abu-abu berjalan santai menuju basement apartemennya. Setelah menemukan letak mobilnya, ia segera memasuki mobil itu dan menjalankannya keluar dari area apartemen.
Setengah jam kemudian Aran sampai di depan restoran. Ia turun dari mobil dan langsung memasuki restoran itu.
Pandangan Aran menyapu seluruh tempat makan itu, banyak sekali orang yang datang karena memang ini sudah jam makan siang.
Aran memilih berjalan menuju kasir dan bertanya kepada salah satu pegawai yang berjaga disana.
"Permisi mba, saya mau bertemu dengan pemilik resto ini, bisa?"
Bukannya menjawab, pegawai itu malah menatap Aran dari atas sampai bawah. Aran mengerutkan keningnya melihat perempuan berambut pendek ini yang menatapnya dengan intens.
"Mbak? Kenapa ya liatin saya? Ada yang salah sama pakaian saya?" Tanya Aran meneliti penampilannya sendiri. Siapa tau ada bajunya yang robek atau kotor di celananya. Aran rasa tidak ada, lalu kenapa perempuan aneh ini masih menatapnya?
"Mas Aran" suara itu mempu mengalihkan perhatian Aran yang sedari tadi meneliti penampilannya. Ia menoleh mendapati Chika yang berjalan ke arahnya.
Chika menatap sekilas pada Eli, ia memutar bola matanya malas ketika melihat cengiran bodoh itu.
"Kamu udah lama?" Tanya Chika
"Ah, engga kok, baru aja" balas Aran
"Kamu di tanyain apa aja sama dia?" Tanya Chika menunjuk Eli menggunakan dagunya.
"Ga ada sih. Tadi aku yang nanya kamu ada apa engga tapi ga dijawab sama dia. Dia gabisa ngomong ya?" Tanya Aran memelankan suara di kalimat akhirnya.
"Gue ga bisu ya!" Sentak perempuan berambut pendek itu.
Aran di buat melongo mendengarnya, ia pikir perempuan itu bisu sampai tidak menjawab pertanyaannya tadi.
Chika hanya terkekeh kecil melihat itu. Pasti sahabatnya habis berulah sampai Aran mengira ia bisu.
"Maaf mbak, lagian tadi ditanya ga ngejawab" ucap Aran sambil mengusap tengkuknya. Ia jadi tidak enak telah mengatakan bahwa perempuan itu bisu.
"Kenalin mas, dia sahabat aku yang bantu bantu aku ngurus resto. Namanya Eli" ucap Chika
"Ah, halo mbak. Kenalin saya Aran" ujar Aran
"Eli" ucapnya singkat.
"Gausah di jutek jutekin gitu deh mukanya. Ga cocok" ucap Chika membuat Eli terkekeh.
"Udah ah, gue mau keluar dulu ya. Titip resto" ucap Chika lagi
"Eh mau kemana lu?"
"Kepo deh, ayo mas" ajak Chika
"Duluan ya mbak" ucap Aran ramah lalu mengikuti Chika yang berjalan lebih dulu.
Mereka berdua pun memasuki mobil Aran. Aran menjalankan mobilnya keluar dari area restoran tersebut.
"Kita jemput Christy dulu kan?" Tanya Aran memecah keheningan.
"Gausah mas, Christy udah dijemput sama mama" balas Chika
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With You [END]
Short Story[END] "Mau dengan siapapun kamu, bahkan bukan dengan aku sekalipun, kalau bukan dari diri kamu sendiri yang mau bebas dari masa lalu itu, kamu gak akan bisa" -A Just Fiction!!