5

3.3K 386 11
                                    

"iya Bu, saya juga baru pertama kali ketemu sama laki-laki itu" ucap mba Lala

"Ciri-cirinya gimana mbak?" Tanya mama Chika, Shani Indira.

"Tinggi, badannya agak berisi, terus ganteng juga. Sama baik Bu, adek aja lengket gitu sama dia" ucap mba Lala

"Wah, apa itu pacarnya Chika ya?"

"Saya kurang tau sih Bu"

"Adek tadi dijemput siapa sayang pas pulang sekolah?" Tanya Shani pada Christy yang ada dipangkuannya.

"Cama papi, Oma" ucap Christy yang masih sibuk bermain.

"Papi?" Shani mengerutkan keningnya, ia jadi penasaran siapa laki-laki yang disebut cucunya dengan sebutan papi.

"Oma, papi mana?" Tanya Christy. Ia berdiri dipangkuan Shani.

"Papi udah--"

"Christy, bobo yuk sayang udah malem" ucap Chika menghampiri Christy.

"Mami!" seru Christy segera beralih kepada Chika.

Chika hanya diam ketika Shani menatapnya. Ia lebih memilih membawa Christy menuju kamarnya.

"Mbak, tolong bikinin susu Christy ya. Anterin ke kamar" ucap Chika sesaat, kemudian ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

Chika menaruh Christy di kasur setelah membawanya ke kamar mandi untuk mencuci tangan, kaki, dan gosok gigi. Chika selalu membiasakan Christy dengan semua itu agar nanti ia terbiasa untuk menjaga kebersihan dirinya sebelum tidur. Chika juga mengoleskan lotion di badan Christy dan juga mengoleskan minyak telon di perutnya.

"Permisi Bu, ini susu adek"

"Makasih mbak, mbak istirahat aja. Christy biar saya yang tidurin"

"Baik Bu, kalau gitu saya permisi. Selamat malam adek" ucap mbak Lala, setelah itu ia keluar dari kamar Chika dan menutup pintunya.

"Sini adek bobo sini, ini miminya" Chika menepuk kasur disebelahnya menyuruh Christy untuk berbaring. Christy menurut dan merebahkan dirinya disamping Chika dengan menyedot botol susunya.

Chika memiringkan tubuhnya dan menyangga kepalanya sembari menepuk punggung Christy agar cepat tertidur.

"Mamih, papi?"

"Papi?" Tanya Chika

Christy mengangguk dengan mulut yang kembali menyedot botol susu itu.

Chika hanya diam, ia tidak menjawab anggukan Christy. Chika selalu menghindari pertanyaan Christy yang menanyakan papinya. Bukan apa apa, Chika hanya tidak ingin anaknya sedih ketika tahu sang papi sudah tiada. Selama ini ia hanya bilang pada Christy bahwa papinya pergi. Tapi ternyata semakin hari anaknya itu semakin pintar, ia selalu bertanya dan ingin tahu papinya kemana.

"Mamih" panggil Christy, tangan kecilnya sudah bermain di wajah sang Chika.

"Kenapa sayang?" Tanya Chika, ia mengecup sekilas telapak tangan Christy yang bermain di wajahnya.

"Mamih, mau main cama papi. Papi mana?" Tanyanya, matanya berkaca-kaca. Botol susu yang tadi disedotnya sudah ia lepaskan begitu saja.

"Nanti ya sayang" ucap Chika pelan. Dadanya sesak setiap kali Christy mencari dan menanyakan papinya.

"Papi..hiks"

"Jangan nangis sayang, nanti yaa. Sini mami peluk sini" Chika merapatkan tubuhnya dengan Christy dan memeluk tubuh mungil itu. Tak terasa air matanya juga menetes mendengar rengekan sang anak yang selalu mencari papinya.

Married With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang