26

3.5K 435 29
                                    

"Mas, makan dulu" panggil Chika sedikit berteriak, ia menata masakannya di atas meja.

"Adek, mamam dulu yuk, nanti kita main lagi" ucap Aran.

"Ayo papi" ucapnya. Ia beranjak dan menuruni kasur, meski sedikit kesusahan, akhirnya kaki kecilnya berhasil menginjak lantai.

Aran terkekeh melihat itu dan langsung menggandeng tangan Christy keluar dari kamar.

Aran mendudukkan Christy di kursi khusus anak anak yang ia bawa tadi siang dari rumah mertuanya.

Chika menuangkan nasi ke dalam piring Aran serta menuangkan tumis kangkung dan ayam goreng yang ia masak tadi.

Ia juga mengambilkan makanan untuk Christy dan untuk dirinya sendiri.

Christy makan sendiri meski sesekali ia merengek kesusahan menggunakan sendok.

Mereka makan malam dengan diselingi kelucuan Christy yang meminta ini dan itu, padahal di piringnya sudah hampir penuh dengan semua macam lauk pauk.

Aran terkekeh melihat Chika dan mba Lala yang dengan sabarnya menghadapi tingkah Christy sampai ia lupa menyuapkan makanan untuk dirinya. Karena tak mau melihat Chika yang telat makan, ia berinisiatif untuk menyuapi istrinya.

"Aaa sayang" ucap Aran.

Chika membuka mulutnya menerima suapan dari Aran.

"Papi aaa" ucap Christy juga membuka mulutnya.

"Oh adek mau juga ya? Sini sini, aaa" Aran tersenyum setelah menyuapkan makanan ke mulut kecil Christy.

"Hihihi maacih papi"

"Sama-sama sayang" ucap Aran mengecup pipi gembul Christy yang penuh dengan makanan.

Chika hanya menggeleng melihat itu, anaknya tak mau kalah dengan dirinya yang di suapi Aran.

Selesai makan malam, Aran menyuruh Christy untuk bermain bersama mba Lala lebih dulu, sedangkan ia membantu Chika membereskan bekas makan malam mereka.

Aran memasukkan sisa tumis kangkung dan ayam gorengnya ke dalam lemari, sementara Chika sedang sibuk mencuci piring.

Aran melingkarkan kedua tangannya di perut istrinya, ia mencium pipi Chika sekilas dan memeluknya dari belakang.

"Sayang, aku lagi cuci piring loh ini"

"Aku cuma mau peluk"

"Tapi berat loh sayang, ahhh.." Chika mendesah saat Aran menekan dadanya.

"Mas, minggir dulu ih, aku mau selesain ini dulu" geram Chika saat tangan Aran sudah mulai menggerayangi tubuhnya.

"Gamau, mau peluk"

"Peluk mah peluk aja, tapi tolong ya pak tangannya dikondisikan" Chika menepis tangan Aran yang ingin masuk ke dalam bajunya.

Bukannya menjauh, Aran malah mengeratkan pelukannya pada Chika. Ia menenggelamkan wajahnya di leher jenjangnya.

Chika hanya pasrah saat tubuhnya di rengkuh erat oleh Aran, ia meneruskan pekerjaannya yang sedang mencuci piring meski harus menahan desahannya karena tangan nakal Aran yang menjamah bagian sensitifnya.

"Mas, awas dulu ih. Nanti gaenak kalo diliat mba Lala" ucap Chika resah.

"Mba Lala lagi main sama Christy di depan, jadi gak akan kesini" balas Aran. Ia semakin gencar melakukan aksinya menciumi leher Chika.

Chika mencuci tangannya lalu mengelapnya dengan tisu, ia membalikkan tubuhnya menghadap Aran.

"Kenapa sih, hm?" Tanya Chika mengusap rahang tegas Aran.

Married With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang