Bab 2

10.9K 459 1
                                    


Nunggu kelanjutannya ya?

Udah aku Up nih 😉

Jangan jadi pembaca gelap ya hehe, tinggal kan jejak 👣

Happy Reading 🌸

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ

“Sesungguhnya kepada Kamilah mereka akan kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka”. (QS. Al-Ghasyiyah 25-26)

Hari ini merupakan hari yang mana di tunggu-tunggu oleh kaum-kaum manusia penyuka hari libur. Ya, hari ini adalah hari ahad (minggu).

Selepas sholat subuh, Almeera tidak tidur kembali. Gadis itu mengawali pagi harinya dengan mengaji dan mempelajari kitab-kitab yang dirinya pelajari di pondok. Seperti kitab nahwu, shorof, dan matanjurumiyah.

Memang, sewaktu dirinya packing barang yang akan dirinya bawa pulang ke rumah, Almeera membawa buku dan kitab-kitab sekalian di tasnya. Pikir gadis itu, walaupun dirinya pulang ke rumah, tetap saja ia harus belajar atau sewaktu di rumah, ia akan memperlancar bacaan-bacaan kitabnya itu supaya mengisi waktu luangnya.

Dalam hadis, Beliau bersabda yang artinya, "Ada dua kenikmatan yang banyak diantara manusia lalai di dalamnya, nikmat sehat dan waktu luang." (HR Bukhari).

Setelah merasa membaca kitab sudah cukup, Almeera menyudahi aktivitas nya itu. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06:23 am, gadis yang notabene nya santriwati tersebut, segera menjalankan ritual mandi paginya.

15 menit telah berlalu, Almeera sudah selesai mandi dan memakai pakaian. Gadis cantik itu memakai rok, tunik, dan jilbab bergo, ya sangat sederhana tapi tidak lupa dengan kewajiban seorang muslimah dengan menutup auratnya.

"Turun ke bawah ah. " pikir Almeera.

Kamar nya terletak di atas, jadi Almeera harus menuruni tangga dulu untuk sampai ke bawah.

Di lihatnya, rumah terasa sepi dan sunyi. Dimana semua orang? Ini kan weekend, pastinya orang tuanya libur kerja. Tapi di mana mereka. Kenapa rumah ini tampak menyeramkan sekarang, seperti hanya dirinya yang menghuni rumah ini.

Tanpa pikir panjang, Almeera berjalan menuju dapur, mungkin saja di sana dirinya menemukan Bunda nya yang tengah memasak. Mungkin saja kan? Sesampainya di sana, nihil. Bunda nya tidak berada di tempat itu, tapi tunggu!

Siapa yang tengah memasak di sana? Seorang wanita paruh baya?

Dengan berani, Almeera berjalan mendekati wanita itu.

"Permisi." ucap Almeera.

Wanita itu menoleh. Sepasang mata Almeera dan wanita itu bertemu. Apakah ini mimpi bagi keduanya! Oh tidak, ini nyata!

"Bi Sarah! " pekik gadis itu dengan raut wajah bahagianya.

"Non Zahra! " pekik wanita yang namanya Sarah itu tak kalah kuat.

Kedua nya saling berpelukan. Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Atau kedekatan mereka sudah sangat lama? Sebab di antaranya, seperti mereka sudah lama kenal.

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang