Bab 42

4.5K 227 7
                                    


Haii-haiii Lipoper's 🍭🙌🏻

Author Up lagi nih, nungguin ya? 🤪
Mwehehe, maaf ye udah di buat nunggu 🙏🏻🤧

Yukss!

Happy Reading 🌸

0o0

“A'a! ” panggilnya.

Gus Zayyan yang tengah sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya, terperangah, kemudian menoleh kepada istri nya tersebut. “Hm? Ada apa, sayang? ”

“Yang daftar kali ini, banyak ya? ” tanya Almeera yang tengah duduk di atas springbed.

Pagi ini, kedua pasangan itu berdiam diri di dalam kamar setelah sarapan pagi. Tapi jika di lihat-lihat, Almeera lah yang berdiam diri di sini, sedangkan Gus Zayyan, pria itu di sibukkan oleh beberapa berkas dan lembaran-lembaran kertas yang begitu banyak di atas meja kerjanya. Sepulang dari Bandung, Gus Zayyan di suguhkan dengan lembaran-lembaran berkas tersebut, sungguh melelahkan.

Gus Zayyan mengangguk pelan. “Iya, Alhamdulillah pendaftaran tahun ini cukup tinggi dari biasanya. ” jawabnya yang kembali fokus dengan kertas-kertas tersebut. Ya, Gus Zayyan di sibukkan oleh beribu-ribu pendaftaran calon-calon santriwan dan santriwati yang akan bersekolah di pondok pesantren Darussalam Al-Islam tahun ajaran baru nanti.

“Alhamdulillah. Terus, masuk tahun ajaran barunya kapan A'? ” tanya Almeera.

“Tanggal 19 nanti. ”

“Berarti minggu depan dong. ” tukas Almeera.

Gus Zayyan mengangguk. “Iya, sayang. ” pria itu menyudahi aktivitas yang sangat melelahkan tersebut. Berjalan menuju istrinya, dan duduk di samping wanita yang di cintai nya itu.

“A'a mau di pijitin nggak? ” tawar Almeera. Pasti suaminya ini sangat kelelahan menghadapi beribu-ribu lembar kertas dari semalam.

Gus Zayyan tersenyum. “Tidak usah. ” tolaknya dengan pelan. “Anak Abi, sedang apa hm? ” Gus Zayyan beralih ke perut buncit Almeera dan mengelus nya lembut.

Almeera tersenyum. “Lagi bobo, Abiii! ” suara yang di buat seperti anak kecil, terdengar sangat menggemaskan.

Gus Zayyan mengangkat kepalanya, dan mengecup kening, pipi, dan terakhir adalah benda yang paling pria itu sukai dari istrinya, ya bibir ranum Almeera. “Hm, manis, lebih manis dari biasanya. ” ucap Gus Zayyan dengan suara beratnya. Argh! Candu Gus!

Almeera menutup wajahnya sebab malu. “Ih, apasih A'a! Malu tau! ”

Gus Zayyan terkekeh pelan. “Kenapa malu? ”

“Tau ah. ” Almeera memalingkan wajahnya yang sudah bak kepiting rebus itu, pipinya memerah. Sesaat kemudian, Almeera menoleh dan menatap suaminya. “Mm, A'! ” panggilannya.

Gus Zayyan berdehem. “Iya? Ada apa, sayangku? ”

Arghaksnsbsksksn, jangan bernada seperti itu atuh Gus, meleyot nih hati Author eh maksudnya Almeera!

'Jangan salting ih! '

Almeera kembali menetralisir air wajahnya yang hampir saja memerah kembali. “I-itu. Aku ngidam. ” beritahu nya.

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang