Bab 20

7.1K 276 4
                                    


Haiii Reader's 🙌🏻

Author udah UP lagi niih buat kalian 😚

Kalau Author lambat UP nya, berarti ada kesibukan ya. Mohon di maklumi 🙏🏻

Semangat puasanya ✊🏻🥰

Happy Reading 🌸

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

Malam yang begitu indah, di lewati kedua insan yang memadu kasih dengan surga dunia.

Pagi hari telah menyapa dunia dengan sinar mentari nya yang menyinari seluruh alam serta udara sejuk yang dinginnya menyegarkan pikiran dan tubuh. .

Di kamar yang begitu hening dan hangat, Gus Zayyan terus saja memandangi wajah teduh nan cantik yang sedang tertidur pulas. Sejak sehabis sholat shubuh tadi, Gus Zayyan tidak tidur. Almeera? Istri dari Gus Zayyan tersebut sangat terlelap amat pulas setelah aktivitas yang dirinya lakukan semalam bersama dengan suaminya, tak pernah terbayangkan mereka akan melakukan itu. Gus Zayyan memang sengaja untuk tidak membangun Almeera untuk sholat shubuh berjamaah tadi, sebab Almeera pasti sangat kecapean dengan kejadian semalam, Gus Zayyan merasa kasihan dengan istrinya itu.

Cukup lama memandangi wajah cantik Almeera, Gus Zayyan yang sesekali mengecup kening Almeera, membuat Almeera sesekali melenguh karena mendapatkan sentuhan.

Terlihat pergerakan di sana, Almeera menggeliat. Sepertinya Almeera akan segera terbangun. Mata Almeera mengerjap berusaha untuk melihat sesuatu di sekitarnya. Pemandangan yang pertama kali Almeera lihat adalah wajah tampan suaminya.

Morning ya Zaujati! ” Gus Zayyan mengecup bibir Almeera singkat.

Almeera hanya tersenyum melihat Gus Zayyan yang terus saja memandangi wajahnya.

“A'a! ” panggil Almeera.

“Hm? ”

“Makasih. ” ungkap Almeera.

Gus Zayyan tau, apa maksud ucapan yang di keluarkan istrinya itu. Gus Zayyan menangguk pelan.

“Masih sakit? ” tanya Gus Zayyan.

Almeera sedikit bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan Gus Zayyan kepada nya. Apa yang sakit? Bukankah Gus Zayyan yang sakit kemarin?

Almeera mengernyit. “Hah? Sakit? Apanya? ” dengan polosnya Almeera bertanya.

Gus Zayyan menelan salivanya. Apakah istri nya sepolos ini? Ah, apa iya?

Gus Zayyan menggeleng. “Tidak, tidak jadi! ” ucap Gus Zayyan.

“Ih, A'a gimana sih, nggak jelas! ” rutuk Almeera.

Gus Zayyan mengelus kepala Almeera yang tak tertutup itu dan surai halus nan hitam tersebut menjadi mahkota yang membuat Almeera semakin cantik di mata Gus Zayyan. Bersyukur, Gus Zayyan mendapat pendamping hidup seperti Almeera, ibaratnya mendapatkan Mahkluk Ciptaan Tuhan yang INDAH.

“Ujian sekolah nya dua minggu lagi. ” Gus Zayyan membuka topik baru.

“Hah? Cepet banget, A'. ” ucap Almeera.

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang