Bab 31

5.1K 252 4
                                    

Haiiii Reader's 👏🏻

Author udah UP lagi nih buat kalian semuaaaaahc 😚

Alhamdulillah, Author udah selesai ujian semester, minta do'a nya ya semoga author dapat nilai yang memuaskan 🥺

Yuksss!

Happy Reading 🌸

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

Tak terasa, ujian semester genap telah tiba dan tepatnya adalah hari ini.

Semua santriwan dan santriwati sudah berada di kelas masing-masing dan bersiap untuk mengikuti ulangan hari ini.

Jadwal mata pelajaran untuk hari ini adalah Akidah Akhlak dan Ilmu tafsir. Sekitar dua minggu ke depan, ujian akan di laksanakan.

Di kelas, Almeera bersama dengan kedua sahabatnya itu tak henti-henti nya terus membaca buku yang berada di tangan mereka. Jujur, ulangan kali ini entah kenapa mereka merasa takut saja jika tidak mendapat nilai yang memuaskan. Mungkin sebab mereka berada di kelas akhir, yang harus memungkinkan mereka untuk mendapat nilai yang cukup tinggi sebagai alat ketika akan masuk ke perguruan tinggi nantinya, karena nilai juga sangat berpengaruh untuk itu.

“Meera? Okay? ” Diba yang melihat pergerakan Almeera yang mulai terlihat gelisah dan tak nyaman tersebut, memegang pundak sahabatnya itu. Takutnya Almeera kenapa-napa, sebab saat ini usia kandungan jalan satu bulan, pasti Almeera kecapean sebab sangat fokus belajar dan mungkin saja itu mempengaruhi kandungannya yang terbilang cukup mudah untuk mengalami keguguran sebab usianya yang masih sangat muda tersebut.

Almeera menoleh, kemudian menggeleng pelan. “Nggak kok. Aku nggak apa-apa. ” elaknya. Jujur, Almeera saat ini merasa sangat pusing. Ya, sangat pusing! Apa ini efek dari kehamilannya?

'Ya Allah. jangan dulu, aku mau ulangan. '

Ustadz Abdi memasuki ruang kelas Almeera, sesuai jadwal, hari ini dan untuk mata pelajaran pertama, Ustadz Abdi yang akan mengawas kelas ini.

“Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatuh! ”

“Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarokatuh! ”

“Semua buku baik itu buku Akidah maupun buku apapun, hilangkan dari atas meja. Di atas meja hanya ada kertas soal ujian saja dan tidak ada benda yang lain. ” imbuh Ustadz Abdi.

“Na'am Ustadz! ”

“Jika kedapatan menyontek, akan di beri sanksi! Yufham?

YUFHAM Ustadz! ”

{TRANSLATE: Yufham = Paham (dalam bahasa Arab) }

Ustadz Abdi mulai membagikan soal ujian di setiap meja, dan berhenti di meja seorang santriwati yang ia kagumi selama ini. Siapa lagi kalau bukan, Adzkiya Naila Taleetha, atau panggil saja Kiya.

Kiya yang merasa Ustadz Abdi terus menatap nya, memutar bola matanya malas. Huh, Ustadz ini kenapa sih! Dirinya sangat risih!

“Jangan menyontek ya! ” beritahu ramah Ustadz Abdi.

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang