Bab 1

17.1K 597 7
                                    


Absen dulu yuk!

Dari daerah mana aja nih?
Umur kalian berapa?

Udah gitu aja!

Happy Reading 🌸

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُوَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula”. (QS Al-Zalzalah 7-8)

“Almeera Azzahra Alfhatunnisa! ” teriak seorang pria yang memakai baju koko dan sarung yang terlilit di pinggangnya serta peci hitam di atas kepalanya.

“I-iya Gus. ” cicit seorang gadis dengan gamis serta jilbabnya yang penuh dengan lumpur.

“Sudah berapa kali saya ingatkan kepada kalian, bahwa pohon rambutan yang ada di belakang aula jangan kalian dekati. Kalian ini memang keras kepala ya! ” tegas seorang pria muda yang berstatus seorang Gus. Namanya Zayyan.

“M-maaf Gus. Saya cuma mau makan 2 buah doang kok. ” ucap gadis dengan pakaian yang kotor itu, Almeera.

“Kalau saya nasehati, kamu jangan ngejawab. Itu sama saja kamu tidak mendengar nasehat dari saya. ” oceh Gus Zayyan.

“Meeraa! ” panggil seorang gadis sebaya Meera yang datang menghampiri gadis itu yang tengah di ceramahi, Adiba.

“Eeh Gus Zayyan. ” ucap Adzkiya atau panggil saja Kiya.

“Kalian kenapa datang ke sini? Mau di hukum juga? ” tandas Gus Zayyan kepada dua gadis yang baru datang itu.

“Enggak Gus! Kita cariin Meera, ya kan Diba. ” ucap Kiya yang menyenggol tangan Diba.

“I-iya Gus. ”

“Kenapa cari Meera, ada hal penting? ” tanya Gus Zayyan menaikkan alisnya sebelah.

“Mm, i-itu Gus. Orang tua Meera datang, terus Meera nya di cariin. ” jawab Diba.

Gus Zayyan menoleh kepada Meera yang saat ini menundukkan kepalanya.

“Kalian duluan, nanti saya dan Almeera ke aula. ” ucap Gus Zayyan.

“Yaudah Gus. Assalamu'alaikum. ” pamit Kiya dan Diba bersamaan.

“Hei, jangan nunduk gitu! Kamu lebih suka liat tanah daripada saya? ” tegur Gus Zayyan kepada Almeera.

Gadis itu mendongak. “Iya, saya suka ngeliatin tanah daripada ngeliatin Gus. Soalnya Gus galak! ” ketus gadis itu.

“Almeera! ”

“Iyaaa, Gus Zayyan! ”

“Jangan bikin darah saya naik. Kamu cepat pergi dari sini dan ganti baju. Kamu sudah seperti kerbau yang narik di sawah tau! ” ucap Gus Zayyan.

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang