Bab 47

2.9K 111 10
                                    


Assalamu'alaikum Lipoper's Author 🙌🏻

Gimana nih kabarnya? Sehat kan? Alhamdulillah
Oiya, gimana dengan Puasanya? InshaAllah lancar dong ya 😉

Author minta maaf karena baru sempat Up, sebab Author juga sibuk sekolah, mohon di maklumi 🙏🏻

Okay, udah deh curhat nya hehe, cusss langsung ajaa

Happy Reading 🌸

0o0

Setibanya di Bandung, lebih tepatnya di kediaman keluarga Arifin, yakni di rumah Almeera. Gus Zayyan, Almeera, Ina, serta baby twins segera beristirahat setelah perjalanan yang begitu melelahkan.

Tampak di dalam rumah tersebut sudah di hiasi dengan pernak pernik dekorasi Aqiqah modern yang sudah rampung terpajang.

Di dalam kamar, Almeera sedang menidurkan baby twins, sementara itu Gus Zayyan berada di luar untuk berbincang-bincang dengan sang mertua. Dan Ina, berada di kamar tamu untuk beristirahat.

“Astagfirullah, Zima pup ya nak, ” seusai menidurkan baby Azzam, Almeera tersadar dengan bayi perempuan nya itu yang ternyata tiba-tiba saja BAB di popoknya, padahal Almeera baru saja menggantinya dengan popok yang baru setelah sampai di sini, tapi sekarang bayi perempuan nya itu kembali BAB.

Dengan telaten, Almeera mengganti popok sang anak dan sesekali mengajaknya berbicara. “Di rumah siapa ini hm? Di rumah siapa, Zima? ” Almeera mengajak bicara sang anak, ya walaupun tidak mungkin akan di jawab dengan bahasa orang dewasa, melainkan di jawab dengan bahasa bayi, hehe.

“Alhamdulillah, selesai. Sekarang Zima tidur ya bareng abang Azzam, ” Almeera menimang-nimang baby Zima dan di sertai dengan nyanyian merdu.

Cukup lama, akhirnya baby Zima tertidur pulas. Almeera segera meletakkan anaknya itu di samping sang kembaran yang sudah tertidur dari tadi. Setelah membaringkan sang anak, Almeera menyelimuti kedua bayi kembarnya itu dengan selimut sebelum beranjak keluar dari kamar.

Keluar kamar, Almeera kemudian berjalan menuju ruang tamu yang di mana keluarganya sudah berkumpul bersama disana, beserta suaminya juga berada disana yang ikut berbincang.

“MashaAllah, cantik sekali ponakan Tita, ”  puji seorang wanita berhijab yang wajahnya tampak mirip dengan Bunda Halizah. Yaps, perempuan tersebut adalah saudari Halizah—Bunda Almeera. Halilah Qanita Sofiyah, namanya. Yang merupakan tante dari Almeera dan Dhafi. Panggil saja dia Tita.

(Tita, merupakan panggilan kesayangan untuk Tante)

Almeera membalas dengan senyuman. “Alhamdulillah, makasih Tita, ”  jawabnya.

“Meera, punya suami spek Gus tuh rasanya gimana? ” sebuah pertanyaan terlontar dari seorang gadis seumuran Almeera, Fazila Salsabila Deqiyah, namanya. Panggil saja dia, Zila, sepupu Almeera anak dari Halilah.

Sontak Almeera menoleh menatap sang suami, seisi ruang tamu tersebut pun heboh.

Almeera mengedikkan bahu. “Ya nggak gimana-gimana. Biasa aja, ” jawabnya dengan mata yang masih menatap Gus Zayyan yang juga balik menatap nya. Senyuman yang hampir terbit di bibirnya, berusaha ia tahan, sungguh momen inilah yang Almeera hindari ketika berkumpul bersama seperti ini, pasti pertanyaan-pertanyaan dari keluarga nya sangat aneh, menurutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZayyMeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang