Kini mahen sedang berada di halte bus bersama Naya yang sedari tadi mengikutinya,karna guru sedang mengadakan rapat jadi mereka pulang lebih cepat dari biasanya
"Mahen,kamu laper nggak?" tanya Naya yang sedang duduk di samping mahen,namun tak ada jawaban darinya sungguh Naya harus lebih sabar menghadapi sikap es nya mahen
"Sabar ini ujian nay," gumam Naya dalam hati sambil mengelus dadanya pelan
"Mahen!aku kan baru pindah kesini jadi belum tau jalanan di sini,kamu mau nggak anterin aku pulang.Soalnya papa aku nggak bisa jemput aku katanya dia lagi sibuk," jelas Naya panjang kali lebar kali tinggi
"Ada gojek!nggak usah nyusahin orang!" ketus mahen
"Iiiih jutek amat!aku belum punya aplikasinya,kalo aku harus download dulu kan nanti kelamaan.Lagian kan nyusahin calon pacar sendiri nggak papa kan?"
Mahen mengalihkan atensinya yang tadi fokus ke hp sekarang menatap tajam kearah Naya
"Matamu melemahkan ku,saat pertama kali ku lihatmu dan jujur ku tak pernah merasa ku tak pernah merasa begini," naya pun seketika menyanyikan lagu milik jaz ketika netra hazel miliknya bertatapan dengan netra coklat milik mahen
"Ini halte bukan tempat karaoke," sinis mahen lalu kembali mengalihkan tatapannya pada layar ponselnya
"Kamu tau nggak apa bedanya kamu sama durian."
"Durian buah dan gue manusia," jawab mahen jelas singkat dan padat dan memang masuk akal namun bukan Naya namanya jika menyerah begitu saja,ia pun melanjutkan gombalannya yang entah ia dapat inspirasi dari mana
"Tenggg salah!nih ya aku kasih tau kalo durian itu bikin mabuk,tapi kalo kamu itu bikin candu sampai aku tercandu-candu," jawabnya penuh dengan penghayatan
Mahen pun hanya bisa menghela nafas panjangnya sambil menunggu bus yang tak datang-datang seakan dunia sudah merestui mereka untuk memiliki waktu bersama lebih lama
Setelah 30 menit mereka menunggu akhirnya bus yang mahen tunggu pun sampai,memang mahen lebih suka naik bus dari pada ojol ataupun angkot entah karna apa memang mahen lebih nyaman jika ia menggunakan bus
Mahen pun masuk kedalam bus, sedangkan Naya sudah seperti anak ayam yang senantiasa mengikuti kemanapun induknya pergi,bahkan sekarang ia sudah memilih tempat duduknya yakni tempat disamping mahen yang dengan sangat kebetulan lagi kursinya memang tersisa dua yang kosong
"Berhenti ikutin gue!" ucap mahen ketika Naya hendak mendarat kan pantatnya tepat di sebelah tempat duduk mahen
"Aku kan udah bilang,kalo aku nggak tau jalan pulangnya!dan minta tolong anterin sama kamu."
"Nggak ada waktu buat ngurusin cewek kaya Lo!"
"Emangnya aku cewek kaya apa?"
"Pikir sendiri!lagian Lo nggak usah sok akrab sama gue pake ngomong aku kamu segala ke yang lain aja Lo gue."
"Kan biar lebih Deket."
"Lo harus inget kalo gue nggak mau anterin Lo pulang!jadi kalo gue turun Lo stop ikutin gue!"
"Nggak bisa mahen!Maya,mahen dan Naya itu udah satu paket sekarang jadi dimana ada mahen disitu juga harus ana Naya titik nggak pake koma apa lagi tanya tanya!nanti Naya bingung jawabnya."
Sungguh mahen merasa lelah menghadapi siswi baru disekolah nya yakni kanaya,rasanya jika dapat terlihat sekarang di kepala mahen sudah muncul dua tanduk dan asap dari telinganya dengan wajah yang merah seperti di film-film
Sepanjang perjalanan mahen lebih memilih mendengarkan lagu menggunakan headset dan memandang keluar jendela, sedangkan Naya ia memfokuskan dirinya memandang wajah tampan milik mahen.Dengan sesekali cahaya matahari mengenai wajah mahen semakin menambah ketampanan mahen menjadi 1000%
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [MARK LEE] End
Teen FictionGavariel Mahendra cowok kulkas yang memiliki penyesalan dalam hidupnya dan dia memiliki penyakit kangker otak stadium akhir dan dia juga di benci oleh keluarganya, lengkap sudah penderitaan dalam hidupnya dia sangat dingin sampai tak pernah ada wani...