Jangan lupa pencet gambar bintang dibawah ya untuk memberikan vote karna dipercaya dapat meningkatkan kinerja menjadi 100% semangat,jangan jadi silent readers ya
*
*
*Acara pun berjalan dengan lancar,Naya dan mahen sekarang berada di taman belakang sekolah. Dibawah pohon rambutan yang berbuah cukup lebat namun tak terlalu tinggi
Mahen duduk di bangku taman tepat dibawah pohon rambutan tersebut sedangkan Naya,ia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang ternyata baju olahraganya
"Aku mau ganti pake celana,kamu jangan ngintip ya!"
"Mata gue terlalu suci buat liat pemandangan jelek kaya Lo!lagian ngapain ganti segala sih?"
"Kepo," jawabannya singkat
Dengan cepat Naya mengganti rok pendeknya dengan celana olahraga miliknya yang kebetulan hari ini seharusnya pelajaran olahraga
"Mau ngapain sih Lo?" tanya mahen heran ketika melihat Naya yang sedang berusaha naik pohon rambutan tersebut
"Aku pengin makan rambutan mahen,kamu mau nggak!" tawarnya saat sudah sampai pada dahan yang terdapat banyak buah rambutan matang
"Nggak usah aneh-aneh deh,turun sekarang!nanti kalo Lo jatuh gue yang repot," omel mahen ketika melihat Naya yang bahkan dengan santainya tak berpegangan malah terus memakan buah rambutan
"Nggak bakal kok mahen!dulu aku juga sering naik pohon belakang rumah aku tapi aku nggak papa kan sampai sekarang."
Ya karna memang mama dan papa naya suka menanam pohon buah-buahan di belakang rumahnya jadi Naya suka manjat pohon untuk dapat memetik buahnya meskipun mama dan papanya selalu melarangnya tapi Naya tetap nekat polos memang tapi bar-bar itulah Naya
"Kamu mau nggak?" tawar naya sambil memetik pohon rambutannya
"Nggak!mending sekarang Lo turun nanti kalo Lo jatuh gimana?" ucap mahen masih terus berdiri dibawah pohon rambutan tersebut sambil melihat kearah Naya yang dengan santainya terus memakan buah rambutan nya
"Cieeeee khawatir ya sama aku?"
"Nggak usah ke PD an,gue cuma nggak mau susah kalo nanti Lo jatuh kan cuma ada gue disini."
"Iya-iya aku turun kok," kata Naya sambil berusaha untuk turun dari pohon tersebut namun tak sengaja kakinya tergelincir
"Naya..." teriak mahen saat melihat Naya yang akan terjatuh
"Aaaaaa." Teriak Naya
Breek
Akhirnya mahen berhasil menangkap Naya,dengan posisi jatuh bak dalam drama yaitu bridal style,Naya pun mengerjapkan matanya melihat mahen yang masih menatap lekat manik mata miliknya
"Wiiidiihhh ternyata ada yang lagi mojok nih berdua," kata Arin yang tiba-tiba nongol bersama Rendi yang entah dari mana datangnya
Mahen pun refleks menjatuhkan naya
"Aww sakit mahen," ringis Naya sambil memegangi punggungnya yang terasa sakit
"Wah Lo jahat sih,tadi abis di gendong sekarang malah Lo jatuhin kaya gitu," sinis Arin sambil berjalan mendekati Naya dan berusaha membantu Naya untuk berdiri
"Nggak usah sok tau!gue tadi cuma bantuin dia yang mau jatuh dari pohon!" jelas mahen sambil duduk kembali ketempat duduk
"Jatuh dari pohon? emangnya Lo abis ngapain sih nay?" tanya Rendi yang masih bingung mendengar penjelasan dari mahen
"Lo liat rambutan itu kan!" ujar Naya sambil menunjuk ke arah pohon rambutan
"Iya emang kenapa?"
"Gue cuma mau bantuin rambutan itu biar bermanfaat sedikit gitu,masa iya dia udah menggoda gitu mau di sia-siain sih."
"Bilang aja Lo doyan?" sinis mahen sambil menatap tajam Naya
"Hehe ya itu emang tujuan ke dua karna aku doyan,kok kamu tau sih!" cengir Naya yang masih meringis menahan sakit pada punggungnya
"Sakit banget ya nay?" tanya Arin dengan raut wajah khawatir
"Sedikit," jawabnya singkat
Tanpa aba-aba mahen berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju Naya dan menggendongnya lagi ala bridal style Naya pun mengalungkan tangannya pada leher mahen
"Kita mau kemana,pelaminan?" tanya Naya ngawur sambil tersenyum kecil
Mahen hanya menatap tajam Naya dan tak menggubris perkataan Naya yang hanya mengganggu pendengaran nya saja,sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang melihat kearah mereka namun mahen tak memperdulikan mereka dia terus menggendong Naya dan ternyata membawanya ke uks
"Kok kita kesini?"
"Kita disini dulu,tunggu sebentar!" titah mahen lalu berjalan kearah kotak p3k
"Siniin tangan Lo!"
"Buat apa?"
"Emangnya Lo sekuat apa sih,Lo nggak liat siku Lo berdarah kaya gini!" ujarnya sambil meraih tangan Naya lalu secara perlahan ia mengobati tangan Naya sambil sesekali meniupnya
Rasanya ingin sekali Naya menari dan berjingkrak seperti biasa ketika dirinya sedang bahagia,namun untuk kali ini Naya menahannya karna selain punggungnya yang masih sakit Naya juga tidak ingin merusak momen romantis saat ini
Mahen begitu sabar membersihkan luka Naya, sedangkan Naya hanya bisa duduk bersila sambil satu tangan menumpu dagunya,menatap mahen sambil tersenyum bahagia jika dapat terlihat mungkin di hatinya sekarang sedang di penuhi oleh bunga-bunga yang bermekaran
Apa ini yang dirasakan orang kalo lagi jatuh cinta?apakah jatuh cinta bisa semudah ini membuat si empunya merasa bahagia?
"Mahen!!" teriak Alina menggema membuat mahen dan Naya berdecak kesal
"Katanya tadi kamu gendong Naya ya?" tanyanya dengan emosi
"Kalo ya kenapa?iri bilang bosss wlee" balas Naya dengan wajah tengilnya yang terlihat mengesalkan bagi Alina
"Iihh awas ya Lo dasar caper!"
"Biarin wleee yang penting mahen gendong gue bukan Lo wlee," ledeknya lagi sambil terus menjulurkan lidahnya dan mencoba berlindung di belakang mahen ketika Alina mencoba mendekatinya
"Sini Lo biar gue kasih pelajaran," kata Alina masih terus berusaha untuk menjambak rambut Naya
"Lo bukan guru jadi nggak usah ngasih pelajaran!" balas Naya dengan santai
"CUKUP!" bentak mahen membuat keduanya diam tak berkutik
"Gue masih punya syarat buat kalian,dan kemaren Naya udah berhasil menuhin syarat tersebut jadi sekarang gue bakal kasih syarat yang ke dua."
"Tapi aku mau kalo aku menang lagi berarti Alina udah gagal dan nggak bisa ikutin syarat dari kamu lagi gimana?"
"Nggak usah ke PD an Lo,kali ini gue yang bakal menang!" jawab alina penuh percaya diri."
"Ok kita buktiin nanti!"
"Ok,syarat ke dua gue mau kalian bikin bulan sama bintang jadi satu!" kata mahen dengan asal,ya mahen hanya memberikan persyaratan yang aneh sekarang mahen pun berlalu pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang sibuk berfikir
Naya masih duduk bersila diatas brangkar,dengan satu jari telunjuk ia taruh pada keningnya seakan berfikir sedangkan alina ia terus bolak-balik dengan satu jari telunjuk ia taruh pada keningnya seperti posisi Naya
"Gue tau harus apa sekarang," gumam Naya dalam hati lalu bergegas mengejar mahen
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [MARK LEE] End
Ficção AdolescenteGavariel Mahendra cowok kulkas yang memiliki penyesalan dalam hidupnya dan dia memiliki penyakit kangker otak stadium akhir dan dia juga di benci oleh keluarganya, lengkap sudah penderitaan dalam hidupnya dia sangat dingin sampai tak pernah ada wani...