regret 27

74 5 0
                                    

_kebahagiaan itu pasti ada! Meskipun diselingi dengan penderitaan_

Haikal Arkatama


Hari ini sekolah dipulangkan lebih cepat dari biasanya, karna para guru akan mengadakan rapat. Rendi dan Arin pun sudah pulang sedangkan Mahen dan Naya memutuskan untuk jalan-jalan terlebih dahulu

Mahen bingung harus mengajak Naya kemana, sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke pantai yang dulu sering keluarganya kunjungi. Ya tempat papanya pergi meninggalkan nya untuk selamanya

Sunset seakan menyambut kedatangan mereka berdua, dengan warna jingganya senja mampu membuat kagum si penikmatnya . Deburan ombak menyapa lembut kaki mereka, semilir angin juga menerpa lembut rambut Naya membuatnya berantakan dan Mahen yang menyadari itu sesekali membenarkan rambut Naya

Mereka duduk di tepi pantai sambil menatap matahari yang mulai membenamkan dirinya, seakan ia sudah selesai dengan tugasnya

"Calon suami!" panggil Naya membuat Mahen melihat kearah nya

"Hm, kenapa?"

"Kenapa kamu sama keluarga kamu selalu kesini kalo ada yang ulang tahun, maksudnya nggak sekalian aja gitu ngerayainnya jalan-jalan keluar negri atau pergi ke restoran gitu!"

"Karna pantai ini yang jadi saksi pertemuan mama sama papa, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah! Jadi mereka jadiin tempat ini jadi tempat bersejarah buat mereka!"

Naya mengangguk mengerti, karna sesuatu yang dianggap sebagai tempat bersejarah makan akan mereka kenang bahkan sekalipun itu terdapat kenangan yang menyakitkan

"Dulu aku sering kesini! Setiap liburan atau acara apapun itu aku sering kesini sama abang-abang aku, mama, dan juga papa! Tapi setelah papa pergi mama jadi depresi! Dia sering teriak-teriak tiba-tiba dan semuanya jadi hancur. Kehidupan yang awalnya bahagia jadi hancur karna aku nay! Meskipun mama sekarang udah sembuh tapi papa, dia tetap pergi dan nggak akan pernah kembali!"

Naya hanya diam mendengarkan semua cerita dari Mahen, namun matanya berkaca-kaca ia tau betul bagaimana mamanya membencinya walau baru kali pertama Naya melihat mamanya memaki Mahen, namun itu sudah cukup terlihat betapa mamanya tak pernah memberikan kasih sayang pada mahen

"Aku kangen mereka yang dulu! mereka yang selalu ada buat aku, mereka yang selalu khawatir ke aku kalo aku terluka dan mereka yang selalu jagain aku. Tapi sekarang abang-abang aku benci aku nay!"

"Tapi aku bersyukur karna masih ada Haikal adik aku, cuma dia yang sekarang selalu ada buat aku! Cuma dia yang bisa bikin aku bertahan ngelewatin semua ini,"

"Dan sekarang aku bersyukur karna sekarang tuhan mempertemukan aku sama kamu! Dan aku bersyukur karna meskipun abang-abang aku membenciku setidaknya ada sahabat, adik dan juga kamu yang selalu bisa bikin aku bahagia!"

Naya tak sadar jika air matanya sudah meluncur dengan sendirinya tanpa di suruh, ia merasa kasihan dengan kehidupan Mahen. Betapa kesepiannya Mahen selama ini! Naya yang notabene masih memiliki orang tua lengkap saja terkadang merasa kesepian dan kurang kasih sayang karna mereka yang sibuk bekerja apalagi Mahen, seorang anak yang dibenci oleh mamanya sendiri

Mahen menghadapkan dirinya kepada Naya yang sedang menangis

"Kamu kenapa nangis?"

"Aku__" ucapan Naya tercekat karna ia menangis dengan terisak sampai untuk berbicara saja ia sesegukan, Mahen pun tak tega melihat Naya menangis. Ia memeluk tubuh Naya menepuk punggungnya pelan dan satu tangannya ia gunakan untuk mengelus kepala Naya

Menyalurkan ketenangan pada Naya meskipun aneh bukan? Seharusnya yang mendapatkan hal tersebut adalah Mahen karna Mahen yang sedang sedih namun Naya malah yang menangis sampai terisak ketika mendengarkan penuturan dari Mahen

Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang