Tak ada yang menginginkan perpisahan, namun tak ada yang bisa menghentikan takdir tersebut. Bukan karna tuhan jahat, namun itu semua adalah fase dalam kehidupan
Kita hanya hidup di panggung dunia, memerankan tokoh di dalamnya hingga akhirnya kita akan pergi dan memiliki kehidupan baru setelahnya
Setiap insan memiliki takdir yang berbeda-beda, dan mental seseorang juga tidak bisa di samaratakan. Ada seseorang yang bisa dengan mudah melupakan kejadian yang baru saja ia alami dengan mudahnya, namun ada juga mereka yang dapat mengingatnya hingga bertahun-tahun
Dan kini setelah Mahen pergi psikis Naya terguncang, mereka membawa Naya ke psikiater yang ada dirumah sakit tersebut
Naya nampak biasa saja, karna ia yakin jika dia sehat-sehat saja. Apa yang perlu di khawatir kan
Namun setelah menjalani pemeriksaan, Naya dinyatakan mengalami skizofrenia. Dia tidak bisa membedakan mana kehidupan nyata dan halusinasinya
Dia berfikir jika Mahen selalu ada disampingnya, padahal ia telah pergi untuk selamanya. Mama dan papanya hancur mendengar hal tersebut, seberapa besar cinta naya untuk Mahen dan seberapa kuat cinta mereka?
"Dokternya aneh ya sayang, orang kamu ada disini bareng aku. Masa dia bilang itu halusinasi, kamu kan nyata nih aku aja bisa pegang pipi kamu!" ujar Naya sambil mencubit gemas pipi Mahen
Naya berjalan seakan sedang menggandeng seseorang, nampak nyata raut bahagia dari wajahnya. Namun tidak dengan mereka yang menatap Naya dengan aneh, karna sepanjang perjalanan ia terus tersenyum
Setelah sampai di rumah Naya izin untuk pergi ke taman, ia izin pergi dengan Mahen. Nyatanya dia pergi sendiri
"Tolong Mahen! Pergi dari kehidupan anak saya, saya tau kamu anak yang baik! Dan saya juga tau kalo kamu mencintai anak saya. Tapi apa kamu tidak kasian melihat nya seperti ini? Mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang, cibiran bahkan mereka mengatakan jika Naya gila! Tolong jangan biarkan Naya seperti ini!" mama Naya menangis melihat anaknya yang sedang tertawa terbahak-bahak sambil berlari-lari seolah ada seseorang yang mengejarnya
Tiba-tiba saja deren datang menemui Naya, dan Naya pun menghentikan aksinya berlari-larian
"Eh deterjen! Ngapain tiba-tiba kesini?"
"Mau ketemu Lo lah!"
"Sorry tapi gue lagi mau berduaan dulu sama pacar gue, jadi mending Lo pulang!"
"Nggak! Biar gue jadi orang ke 3 diantara kalian! Mahen aja ngebolehin ya kan hen!?"
Ya deren sudah mengetahui kondisi Naya, namun dia berusaha mengerti keadaan Naya sekarang. Dan dia lebih memilih berpura-pura melihat Mahen
"Mahen! Jangan izinin dia disini! Suruh dia pergi sekarang."
"Iya-iya aku tau, dia kan keras kepala!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [MARK LEE] End
Teen FictionGavariel Mahendra cowok kulkas yang memiliki penyesalan dalam hidupnya dan dia memiliki penyakit kangker otak stadium akhir dan dia juga di benci oleh keluarganya, lengkap sudah penderitaan dalam hidupnya dia sangat dingin sampai tak pernah ada wani...