regret 12

81 4 0
                                    

Jangan lupa kasih vote ya karna dipercaya dapat meningkatkan presentasi semangat menjadi 1000%
*
*
*

"

hai calon suami!" panggil Naya yang membuat pagi mahen kembali memburuk

"Bisa nggak sih nggak usah ngikutin gue terus!" kesal mahen

" Siapa yang ngikutin kamu, kan kita satu sekolah jadi udah pasti ketemu terus dong, tapi kalo kemaren kita ketemu di cafe itu nggak sengaja dan mungkin itu salah tau tanda kalo kita itu sebenarnya jodoh!"

"Tapi kan sekolah ini luas!banyak jalan yang bisa lo lalui kenapa harus panggil-panggil gue coba!"

"Ya karna aku pengin deket terus sama kamu." jawab Naya sambil menggenggam tangan mahen lalu menariknya agar mereka berjalan ke kelas bersama

"Nggak usah narik tangan gue, gue bisa jalan sendiri!" kata mahen lalu berlalu pergi meninggalkan Naya yang masih melihat berdiri sambil mengelus satu tangannya yang dilepas oleh mahen

"Kasian tangan gue dapat penolakan," gumamnya sendirian dengan wajah memelasnya namun ia kembali mengejar mahen"mahen tungguin aku!!"

"Lo nggak lupa kan kalo gue masih punya satu syarat lagi!"

"Nggak!dan aku udah siap kok tenang aja," ucap Naya dengan percaya diri

"Ok ini syarat terakhir dan kalo lo gagal Lo jauhin gue!"

Ini adalah syarat terakhir yang akan mahen berikan, sebenarnya ia akan memberikan banyak syarat untuk Naya tapi malah ia sendiri yang pusing di buat oleh Naya.Hal yang menurutnya nggak mungkin pun Naya bisa dengan mudah memenuhinya jadi mahen sudah kehilangan ide untuk memberikan syarat untuk Naya lagi

"Tenang aja Naya pasti bisa kok, btw syaratnya apa?"

"Lo harus bikin pak Reza dan bu gina jadian!"

"Ok! kalo aku menang berarti fiks kita jadian deal," ujar Naya lalu menarik tangan mahen agar mereka bersalaman tanda kesepakatan

"Hm!"

Setelah bersepakat akhirnya merekapun sampai di kelas dan ternyata Arin sama Rendi sudah ada di kelas,dengan wajah di tekuk seakan sedang berfikir Naya pun menghampiri tempat duduknya untuk duduk dan kembali berfikir

"Lo kenapa sih nay, pagi-pagi muka udah ditekuk aja kaya gitu!"

"Gue lagi bingung Rin."

"Bingung kenapa?"

"Mahen ngasih syarat ke gue katanya gue di suruh buat pak Reza dan bu gina jadian!"

"What the fuck," teriak Arin sambil berdiri dari tempat duduknya membuat seisi kelas terkejut dan melihat kearah nya"hehe sorry kelepasan," sambung Arin sambil menutup mulutnya lalu kembali duduk

"Sumpah demi apa nay?terus gimana sekarang?"

"Ya gue  nggak tau bu gina sama pak reza aja gue nggak tau yang kaya gimana!"

"Ok!yang pertama lo harus tau, pak Reza itu guru olahraga yang terkenal killer dan Bu gina dia guru bk dan yang harus lo tau dia juga killer nya minta ampun."

"Terus kenapa mahen nyuruh gue buat mereka jadian, emangnya mereka belum ada yang nikah?"

"Belum nay, yakali udah nikah suruh dijodohin, jadi yang kita denger-denger tuh mereka itu saling suka bahkan beberapa siswa disini kadang suka jail gitu nyuruh mereka jadian tapi apa karna memang nggak ada keberanian dari pak Reza atau gimana gue juga nggak tau sampe sekarang berita itu masih simpang siur, sih gue juga nggak tau." ujar Arin panjang lebar dan hanya mendapatkan anggukan dari Naya

Naya pun mengalihkan atensinya kepada mahen, laki-laki yang sedang duduk dengan memainkan gitarnya dan sesekali tersenyum bersama dengan Rendi memang dia akan berbeda jika bersama Rendi ia dapat tertawa

"Gue yakin sih gue bisa!" jawab Naya dengan tingkat kepercayaan diri 100%

"Bang!!" Panggil seseorang yang membuat semua yang di dalam kelas mengalihkan atensinya kearah sumber suara

Laki-laki dengan wajah tampan, berdiri di depan pintu kelas XII IPA 1, ia pun masuk kedalam kelas dan ternyata itu adalah Haikal adik mahen yang beberapa hari lalu Arin ceritakan

Entah pembicaraan apa yang mereka obrolkan namun terlihat sesekali mereka tertawa namun jika Haikal tertawa terbahak-bahak sampai terjungkal,terjerembap dan terperosok engga deng bohong maksudnya tertawa sampai air matanya keluar dan mungkin perutnya sakit karna ia sedari tadi memegangi perutnya berbeda dengan mahen yang hanya ulasan senyum yang menampilkan giginya tanpa mengeluarkan suara

Memang benar mereka berbeda, Naya pun dengan gaya sok asiknya ikut duduk diantara mereka dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari mahen sedangkan Haikal dengan menautkan dua alisnya seakan bertanya dia siapa?

"Kenalin gue Naya calon kakak ipar lo!" ujar Naya memperkenalkan dirinya

"What calon kakak ipar?" ujar Haikal dengan wajah tak percaya

"Iya gue calon pacar kakak lo mahen!" jelas Naya lagi

"Haha nggak mungkin sih," balas Haikal tak percaya

Bagaimana mungkin tiba-tiba ada cewek yang ngaku-ngaku calon kakak iparnya, sedangkan ia tau bagaimana sifat kakaknya ini gavariel Mahendra laki-laki kulkas yang akan menolak siapa saja yang berusaha untuk mendekati nya dan dia juga menjadi saksi bagaimana mahen menolak mentah-mentah cewek yang menyatakan perasaannya bahkan di depan umum

Haikal tau bukan karna kakaknya jahat karna sudah menyakiti hati wanita, tapi dia tau jika mahen sebenarnya baik hanya saja sifatnya yang terlampau dingin seperti kulkas menjadikannya laki-laki yang tak tersentuh oleh wanita dan sekarang tiba-tiba ada cewek yang ngaku-ngaku calon pacar dari kakaknya sungguh diluar nalar

"Kenapa nggak mungkin?" tanya Naya dengan wajah kesalnya"gue bisa kok luluhin hati kakak lo," sambungnya dengan pasti

"Oke-oke gue paham, good luck ya semoga berhasil lelehin es balok Segede gaban ini!" imbuh Haikal sambil menepuk pundak kakaknya"yang sabar ya bang ini ujian, tapi cantik loh nggak papa kali di terima." bisiknya kepada mahen lalu berlalu pergi begitu saja ketika sudah mendapatkan tatapan tajam dari nya

"Udah sana kembali ke alam lo!" perintah mahen yang membuat Rendi kembali tertawa

"Lo pikir dia demit apa hen, kembali ke alamnya haha."

Mahen pun hanya mengedikkan bahunya"bukan demit tapi jailangkung."

"Wah parah sih lo, gue nggak ikut-ikutan kalo gini sih."

Butuh kesabaran tingkat tinggi memang untuk menghadapi gavariel Mahendra si cowok kulkas ini,Mungin hatinya sudah di tumbui rumput liar saking nggak pernah tersentuh nya.Atau mungkin udah di bikin rumah sama laba-laba karna terlalu lama kosong fiks Naya harus bekerja keras untuk membersihkan semua itu dari hati Mahen

"Gue bakal semangat buat dapetin hati kamu Mahen, ya semangat," gumam Naya lirih lalu mengepalkan tangannya dan menaikkan keatas kebawah seperti sedang demo"semangat, semangat semangat," sorak Naya sendiri an sambil berjalan kembali ke tempat duduknya

*TBC*

*TBC*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang