"turun!" perintah mahen ketika mereka sampai pada alamat yang tadi dikatakan oleh Naya
"Kayaknya kita salah alamat deh."
"Kan tadi Lo yang ngasih alamat!"
"Ya maaf,kan aku baru pindah kesini jadi lupa dimana alamatnya," tutur Naya seakan merasa bersalah padahal itu adalah siasat Naya agar ia bisa lebih lama lagi dengan mahen"tapi sekarang aku udah inget deh kayaknya."
Mahen pun membuang nafasnya kasar"cepetan kasih tau dimana?"
"Jalan mawar nomer 14."
"Kalo salah lagi gue turunin Lo di tengah jalan."
"Ih jangan!nanti kalo aku di culik om-om gimana?kan aku gemoy kaya gini nanti yang ada kamu nyesel lagi."
Sungguh jika mahen tidak memiliki hati nurani rasanya ia ingin membawa Naya ke dalam hutan lalu meninggalkannya di sana,untung saja kesabaran mahen masih berada dalam presentasi 50% namun jika Naya mengganggu nya lagi mungkin akan langsung turun menjadi 10%
"Cepet naik sekarang!" titah mahen kepada Naya yang masih asik memandangi wajah kesal mahen yang menurut Naya terlihat sangat menggemaskan
"Siap calon pacar."
"Gue bukan calon pacar lo!"
"Iya calon suami."
"Sekali lagi Lo bilang gue calon pacar atau calon suami,gue tinggalin Lo sekarang!"
"Iya-iya jangan-jangan!" tutur nya lalu dengan cepat naik ke motor sebelum mahen benar-benar kehilangan kesabaran nya dan meninggalkan nya sendirian
"Lo tau,gara-gara Lo!mungkin tukang ojek yang harusnya lagi bawa penumpang sekarang malah cuma bisa duduk nungguin gue."
"Loh kok bisa?"
"Ya bisalah,orang motor ini gue pinjem ke tukang ojek di dekat komplek gue."
"Ih ya maaf kan aku nggak tau,lagian kamu nggak ngasih tau sih."
Mahen pun kembali memberhentikan motornya di depan rumah besar dengan gerbang berwarna hitam dan rumah dengan warna di dominasi warna putih,dan terlihat satpam yang terlihat ramah membukakan gerbang ketika ia melihat Naya turun dari motor mahen
"Makasih ya."
"Hm," jawab mahen dengan singkat dan hendak melajukan motornya
"Nggak mampir dulu? kenalan sama camer gitu!"
"Nggak!" jawab mahen singkat jelas dan padat tanpa berbelit dan langsung melajukan motornya
***
"Kok Lo pulang cepet,bolos ya Lo?" tuduh dimas yang sedang rebahan di sofa ruang tengah sambil terus memainkan game online
"Semua guru lagi rapat jadi gue pulang cepet."
"Nggak usah bohong!Haikal aja belum pulang masa Lo udah pulang duluan." ujar Dimas terus menuduh mahen
"Gue udah capek-capek kerja sampe sakit kaya gini buat sekolahin Lo terus Lo malah malas-malasan sampe bolos sekolah kaya gini!" bentak Tian yang baru turun dari lantai dua kamarnya karna dia hari ini sakit jadi tidak masuk kerja
Tian doni dan Tio memang bekerja di perusahaan ayahnya,mereka meneruskan bisnis sang papa jika Tian dan doni menjaga kantor yang berpusat di Jakarta sedangkan Tio dia menjaga perusahaan papanya yang berpusat di Bali
Perusahaan yang cukup besar dengan nama Faiz grup itu memang memiliki beberapa cabang dengan memiliki beberapa saham di beberapa kota di Jakarta bahkan sampai keluar negri,sedangkan yudha dia memilih untuk mengembangkan bakatnya sebagai penyanyi dan sekarang berhasil menjadi penyanyi terkenal
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [MARK LEE] End
Teen FictionGavariel Mahendra cowok kulkas yang memiliki penyesalan dalam hidupnya dan dia memiliki penyakit kangker otak stadium akhir dan dia juga di benci oleh keluarganya, lengkap sudah penderitaan dalam hidupnya dia sangat dingin sampai tak pernah ada wani...