regret 5

109 5 0
                                    

Sabtu pagi ini sepertinya menjadi pagi yang paling menyebalkan bagi mahen,hujan deras beserta petir bersautan seakan enggan untuk terpisahkan.Laki-laki dengan seragam SMA yang sedang duduk di tepi ranjang sambil memakai sepatunya namun sesekali netra matanya melirik jam yang ada di nakas dan ternyata sudah menunjukkan pukul 06.30

Dengan secepat kilat ia bergegas menuruni anak tangga namun langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya

"Bang!" panggil Haikal membuat mahen memutar badannya menghadap haikal yang sedang membawa sepatu hendak pergi ke ruang tamu untuk memakai sepatunya disana

"Kenapa?"

"Lo mau naik apa kesekolah nanti?"

"Biasa!"

"Bis?"

"Iya,yaudah abang berangkat dulu takut nanti ketinggalan bus nya."

"Ikut aku aja kak sama kak Tian." ajak haikal

"Biarin dia naik bus!gue juga nggak mau nganterin dia." kata tian sambil terus merapikan dasi dan jasnya di depan kaca ruang yang ada diruang tengah

"Tapi ini ujan Lo bang!"

"Mau ujan mau banjir biarin lah dek,dia juga udah gede bolos sekolah aja bisa!"

"Tapi bang__"

"Udah cepet pake sepatunya,nanti kamu telat lagi."

tanpa mengeluarkan sepatah katapun mahen mengambil payung lalu berjalan keluar rumah sedangkan Haikal ia hanya menatap kasihan pada sang kakak,namun sungguh ia bingung dan tidak tau harus berbuat apa agar seluruh keluarganya kembali akur dan bahagia bersama

hujan deras sekarang sudah berganti dengan rintikan gerimis,kilat petir yang sedari tadi menghiasi langit pagi pun kini sudah menghilang,tak perlu mengunggu waktu lama bus yang di tunggu mahen pun datang dengan cepat ia langsung naik

***

"Hai calon suami!" sapa Naya kepada mahen yang sedang berjalan sendirian di koridor menuju kelas

Namun mahen malas untuk menanggapi Naya,ia terus berjalan dengan headset yang masih setia menggantung ditelinga dua tangan dimasukkan ke saku celana dan gitar yang tak lupa ia bawa

Namun bukan Naya namanya jika tidak membuat mahen tensinya naik,dengan tiba-tiba Naya menarik satu headset mahen lalu memasangnya di telinganya,seketika mahen menghentikan langkahnya dan mencopot headset yang ada pada telinga Naya

"Ih kok dilepasin sih."

"Lo bisa nggak sih nggak usah gangguin hidup gue!"

"Siapa yang gangguin hidup mahen,orang Naya cuma mau ikut dengerin lagunya."

"Lo punya handphone sama headset sendiri kan?yaudah tinggal pake apa susahnya coba!"

"Mahen gini yah aku kasih tau!kalo Naya dengerin lagu pake handphone Naya sendiri terus pake headset sendiri nggak ada titik keromantisannya gimana mau tumbuh rasa cinta kalo nggak ada keromantisan diantara kita coba," ucap Naya seakan sedang berkampanye dengan tangan yang Lues kesana kemari menjelaskan dari a-z namun ternyata mahen sudah berjalan tak menghiraukan ucapan Naya

"Mahen kok pergi sih tungguin." teriak Naya dari arah belakang hendak mengejar mahen namun dihalangi oleh 3 orang cewek dengan bandana berbentuk telinga Mickey mouse dengan dangdanan layaknya bukan anak SMA

"Eeeiiiittts mau kemana Lo?" tanya salah satu dari mereka yang Kanaya yakini mungkin tetua suku dari perkumpulan bandana Mickey mouse

"Mau ngejar calon suami!" balasnya dengan cepat lalu hendak pergi namun lagi-lagi mereka menghentikan langkahnya

Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang