regret 23

71 4 0
                                    

akhirnya ini adalah malam terakhir mereka camping, mereka menyiapkan acara api unggun untuk mengakhiri perkemahan mereka. Semua siswa-siswi beserta guru-guru duduk melingkari api dan menyanyikan lagu api unggun dan lagu-lagu lainnya dan diiringi iringan gitar dari Mahen

"Sekarang giliran lo dong yang nyanyi hen!" cletuk Rendi yang langsung disetujui oleh para siswa lainnya

"Nyanyi, nyanyi, nyanyi!" sorak semua orang disana menyemangati Mahen, terutama Naya yang sudah melebarkan senyumnya dan menganggukkan kepalanya kepada Mahen menyuruh Mahen untuk menyetujui mereka

Mahen pun akhirnya perlahan memetik senar gitarnya, alunan demi alunan terdengar indah ditelinga. Membuat mereka meresapi setiap lagunya menari kekanan dan kekiri sambil duduk dan menepuk-nepuk tangannya pelan

Embun dipagi buta
Menebarkan bau basa
Detik demi detik ku hitung
Inikah saat ku pergi
Oh tuhan ku cinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi
Aku tak mudah untuk mencintai
Aku tak mudah mengaku kucinta
Aku tak mudah mengatakan
Aku jatuh cinta
Senandung ku hanya untuk cinta
Tirakat ku hanya untuk engkau
Tiada dusta sumpah ku cinta
Sampai ku menutup mata
Cintaku
Sampai ku menutup mata

Baper? Pasti semua orang merasa bahwa lagu itu adalah lagu spesial untuk Naya, bukan tanpa alasan! Karna sepanjang Mahen menyanyikan lagu itu ia melihat kearah Naya. Mereka tau jika Mahen selama ini selalu menolak semua orang yang mencoba mendekatinya dan Naya, ia yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta

"Gue yakin lagu itu buat lo nay!" bisik Arin

"Semoga aja sih iya, tapi gue takut!"

Arin mengerutkan keningnya bingung"takut kenapa?"

"Gue juga nggak tau kenapa! Tapi gue ngerasa takut kehilangan Rin."

"Ujung-ujung gitu, lo ngerasa takut tanpa sebab?"

"Ya gue juga nggak tau Rin! Tapi__"

"Udah ya nay, nggak usah mikir yang macem-macem. Mending lo bahagia sekarang, karna Mahen udah bisa nerima lo meskipun itu masih mungkin!" papar Arin berusaha menenangkan Naya dan diakhiri oleh senyuman

"Yeee, udah dibikin melayang tiba-tiba lo jatuhin lagi dari atas perasaan gue!"

"Ya kan gue bilang cuma mungkin, tapi kemungkinan dia udah cinta sama lo itu lebih besar!"

"Nah gitu dongggg, itu baru namanya besti terbaik."

Semua orang bertepuk tangan dengan riuh, ketika Mahen sudah berhenti menyanyikan satu lagu yang berhasil membuat semua orang terpesona dengan petikan gitar dan suara Mahen yang merdu

Setelah selesai acara api unggun, para siswa dan guru pun masuk kedalam tenda masing-masing. Namun tidak dengan Mahen yang masih stay di depan api unggun sendirian. Sampai akhirnya Naya menyadari jika Mahen masih di luar tenda akhirnya Naya pun keluar tenda menghampiri Mahen

"Mahen!" panggil Naya pelan karna takut akan terdengar oleh guru-guru dan nantinya akan menyuruh mereka untuk masuk kedalam tenda

"Belum tidur?"

"Belum ngantuk!"

Mahen hanya mengangguk mengerti

"Kok kamu nggak masuk ke tenda?"

"Udaranya sejuk, enak disini!"

"Kamu liat deh," ucap Naya sambil menunjuk kearah langit yang indah dengan taburan bintang dan bulan yang nampak gagah diatas sana

"Bintang?"

"Iya, indah banget ya?"

"Nay!"

"Iya kenapa?"

Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang