regret 6

107 4 0
                                    

Suara bel istirahat menggema di seluruh Antero sekolah,bahkan sampai pada kelas yang berada di pojok dekat gudang pun mendengar nya.Naya yang sedari tadi sudah merasa bosan dan lelah mendengar penjelasan dari pak Danu selaku guru sejarah pun kini langsung mengukir senyum bahagia

Dengan cepat ia langsung memasukkan semua buku pada tasnya,lalu ia berjalan mendekati mahen dengan senyum cerah seakan menggantikan matahari yang sedari tadi belum muncul juga karna memang cuaca sedang mendung

"Hai," sapa Naya kepada mahen namun tak ada jawaban darinya

"Kita ke kantin yuk!"

"Gue nggak laper."

"Tapi aku laper."

"Yaudah ngapain ngajakin gue?"

"Karna kalo ada mahen disamping Naya itu bisa membuat tiap detik,menit dan jam Naya itu berarti tau nggak!"

"Mahennnn!" suara melengking terdengar menggema di seluruh kelas mambuat semua yang ada di dalam kelas menutup telinganya lalu mengalihkan atensi mereka pada 3 sosok wanita yang sudah berada di depan pintu dan siapa lagi kalau bukan Alina cs

"Astaga,sial banget hidup gue," pekik mahen dengan nada rendah namun tidak dengan darahnya yang sepertinya sudah naik

"Dasar cewek centil,ngapain Lo deketin cowok gue," sarkas alina dengan berkacak pinggang

"Lo demam ya kok dari tadi ngomongnya nglantur sih!" kata Naya lalu memposisikan dirinya berhadapan dengan Alina lalu menempelkan tangannya pada dahi Alina

"Gue nggak demam!gue cuma sedikit pusing sih tadi pas lagi jam pelajaran!" balas alina lalu memijat kepalanya

"Gue punya obat loh,Lo mau?"

"Iya dong,eeeh bentar bentar kan gue mau marah sama Lo karna udah deketin cewek gue."

"Astaga Lo gay?" tutur Naya sambil menutup mulutnya dan ekspresi wajah kagetnya

"Anjir maksudnya cowok gue!" bantah Alina dengan cepat

Lagi dan lagi mahen harus menghadapi dua mahluk hidup jadi-jadian yang dengan sialnya sedang memperebutkan dirinya,

"Dia untukku bukan untukmu,dia milikku bukan milikmu,pergilah kamu,jangan kau ganggu,biarkan aku mendekati nya." nyanyi Naya dengan tiba-tiba membuat semua mengalihkan atensinya pada Naya

"Kamu tak akan mungkin mendapatkan nya karena dia berikan aku pertanda cinta janganlah kamu banyak bermimpi ooh dia untuk aku," sambung Alina lagi

kini semua siswa yang sedang lewat lalu lalang di depan kelas pun menghentikan langkahnya hanya untuk melihat konser dadakan yang di awali oleh Naya dengan lagu Yovie and Nuno,dan kelas pun bertambah ramai dengan siswa dari kelas lain yang sudah ikut berkumpul melihat mereka dari dalam sampai ada yang diluar kelas karna kelas yang sudah penuh

"Bukankah belum pasti kamu juga kan jadi dengan dirinya." balas Arin dengan langsung naik keatas meja

"Dia yang menentukan apa yang kan terjadi tak usah mengaturku," dilanjut lagi oleh Rendi

"Dia untukku bukan untukmu dia milikku bukan milikmu lihatlah nanti lihatlah saja biarkan aku mendekatinya." dilanjutkan lagi oleh naya

"Kamu tak akan mungkin mendapatkan nya karena dia berikan aku pertanda juga janganlah kamu banyak bermimpi ooh." sambung Alina tidak mau kalah

"Kusarankan engkau mundur saja ooh." dan diakhiri oleh Naya

Seperti habis diadakan konser dadakan seketika sorakan dan tepukan tangan riuh menggema di dalam kelas XII IPA 1,mereka menyanyi dengan penuh penghayatan sedangkan mahen sedari tadi hanya menundukkan dan menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan dengan telinga yang sudah tertutup rapi oleh headset,dia tidak memperdulikan keadaan kelas yang sedang ramai

Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang