Setelah selesai dari pasar malam mereka pun pulang Arin naik taksi sendiri karna katanya besti harus pengertian jadi Arin membiarkan Naya pulang dengan mahen seperti biasa mereka pulang naik bus
Naya pun memilih tempat duduk dipinggir jendela dan tentu saja mahen duduk disamping Naya,selama perjalanan Naya begitu senang sambil menatap boneka beruang yang tadi berhasil ia dapatkan dari permainan lempar bola meskipun yang main tadi mahen karna beberapa kali Naya mencoba gagal sedangkan mahen cukup satu kali ia langsung berhasil
"Aaaa lucuuu banget,kaya yang ngasih," kata Naya sambil memeluk boneka tersebut namun netra matanya menatap mahen yang sedang fokus menatap lurus kedepan entah pemandangan apa yang ia lihat sekarang
"Mahen!" panggil naya
"Hm," jawab mahen singkat
"Ihhhh liat kesini dong,kan aku manggil kamu kok cuma hm," ucapnya kesal
Dengan malas mahen pun menghadap ke Naya dan tanpa sengaja netra mata mereka bertemu seketika mereka berdua diam namun dengan masih saling menatap sampai akhirnya
Cup
Seketika Naya diam bak jarum jam yang kehabisan baterai, sedangkan mahen ia juga masih syok dengan kejadian beberapa detik yang lalu
Ketika mereka sedang berhadapan dengan Naya dan mata saling bertatap tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang tidak sengaja mendorongnya karna bus yang mengerem mendadak membuat mahen terdorong kearah Naya dan sialnya lagi mahen tidak sengaja mencium pipi Naya meskipun bagi Naya itu adalah anugrah tapi bagi mahen itu adalah musibah
"Sorry gue nggak sengaja," kata mahen berusaha tenang meskipun dihatinya masih ada rasa dag Dig dug ser
Sedangkan Naya ia masih memegangi pipinya dan senyum-senyum sendiri, lalu seketika ia berdiri dari tempat duduknya"aaaaa demi apa mahen cium aku," teriaknya sambil menari-nari membuat seisi bus melihat kearahnya
"Dasar bocah prik," gumam mahen sambil terus menutup wajahnya dengan buku sedangkan satu tangan berusaha menarik Naya agar duduk kembali
"Astaghfirullah dasar anak jaman sekarang aneh-aneh aja kelakuannya," gumam salah satu ibu-ibu yang duduk dibelakang Naya
Seketika Naya tersadar,lalu ia pun kembali duduk sungguh rasanya ingin sekali ia pergi ke planet mars sekarang maluuuuuuu pake bgt
"Makanya jadi orang nggak usah lebay," kritik mahen
"Mahen!tingkat bahagianya seseorang itu beda-beda,cara mengekspresikan nya juga beda-beda."
"Ya tapi nggak usah lebay,orang tadi gue nggak sengaja."
"Sengaja nggak sengaja intinya tadi mahen cium aku titik nggak pake koma,dan itu akan menjadi sejarah bagi Kanaya zemira."
Mahen pun menggelengkan kepala,ia sungguh tidak percaya dengan cewek yang ada di hadapannya sekarang sungguh sangat mudah membuatnya bahagia bahkan mahen berhasil mendapatkan boneka tadi saja Naya sampai jingkrak-jingkrak tak karuan seperti cacing kepanasan
***
Pagi ini di sekolah terlihat riuh entah apa yang membuat mereka bersemangat karna setau mahen hari ini tidak ada acara apapun tapi jika liat halaman sekolah yang sudah di pasangi panggung pasti akan ada acara bukan,tapi kenapa tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu
"Mehen!" panggil Naya dengan berlari kearah mahen
"Kenapa?"
"Kamu tau nggak__"
"Nggak!"
"Ihhh tunggu dulu aku belum selesai ngomongnya."
"Apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [MARK LEE] End
Teen FictionGavariel Mahendra cowok kulkas yang memiliki penyesalan dalam hidupnya dan dia memiliki penyakit kangker otak stadium akhir dan dia juga di benci oleh keluarganya, lengkap sudah penderitaan dalam hidupnya dia sangat dingin sampai tak pernah ada wani...