regret 15

82 3 0
                                    

jangan lupa kasih vote ya karna vote kalian sangat bermanfaat untuk cerita ini terimakasih
*
*
*

"hai mas pacar!" sapa Naya saat sudah sampai di halte bus dan sudah ada Mahen disana memang rumah Mahen lebih dengan dengan halte bus dibandingkan Naya yang sedikit jauh dan harus naik kendaraan terlebih dahulu untuk sampai disana

"Kenapa Lo kesini?"

"Kamu!" ujar Naya meralat perkataan Mahen

"Kenapa kamu kesini?"

"Nah gitu dong," kata Naya tersenyum bahagia"kan aku udah bilang kalo aku tunggu kamu di halte tapi malah kamu yang sampai duluan," sambung Naya seakan kecewa dengan dirinya sendiri

"Nggak penting siapa dulu yang sampai, yang gue tanya kenapa lo__"

"Kamu!"

"Iya-iya kenapa kamu kesini! Kan harusnya bisa ketemu nanti disekolah aja!" sembur Mahen terlihat kesal dengan Naya walau sebenarnya dihatinya ada rasa senang

"Ihh kan aku pengin berangkat bareng sama kamu!"

"Terserah," balas Mahen lalu hendak masuk ke dalam bus, namun Naya tak sengaja terdorong seseorang dan hampir saja terjatuh jika saja Mahen tidak sigap menangkap tubuh Naya, netra mata mereka pun bertemu dan membuat aksi tatap menatap dan berlangsung beberapa menit

"Mas kalo mau naik cepetan, kalo nggak ya minggir jangan disitu!" ujar sang supir kepada Mahen dan Naya yang memang beradegan romantis di tengah-tengah pintu masuk bus

Mahen dan Naya pun tersadar"owh ya pak maaf," ujarnya lalu kembali memasuki bus namun berbeda karna sekarang Mahen menggandeng tangan Naya

Naya pun hanya bisa diam mengikuti mahen dari arah belakang namun tatapannya tak berpaling dari tangannya yang sekarang sedang di genggam oleh Mahen

Arrrggh sumpah demi apa sekarang Naya membutuhkan tabung oksigen untuk memasok udara kedalam paru-parunya yang sekarang sedang sesak nafas karna ulah keromantisan Mahen

"Duduk," titah Mahen kepada Naya karna tempat duduk yang kosong tinggal satu, jadi Mahen terpaksa berdiri namun tetap di sebelah Naya

"Kamu aja yang duduk!" tolak naya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Mahen"iya-iya aku duduk sekarang!" sambungnya lalu mendaratkan pantatnya pada tempat duduk bus yang kebetulan bersebelahan dengan cowok tampan yang memakai seragam SMA tapi bukan dari SMA yang sama dengan mereka

"Hai!" sapa laki-laki tersebut

"Hai!" balas Naya canggung sambil sesekali melirik kearah Mahen yang sedari tadi memperhatikan dirinya

"Kenalin nama gue Kevin!" ujarnya sambil menjulurkan tangannya hendak berkenalan

"Nama gue__"

"Dia cewek gue!" sinis Mahen memotong ucapan Naya, dan menatap tajam cowok yang memperkenalkan dirinya itu Kevin

"Gue nggak nanya sama lo! Gue lagi ngomong sama dia! Ya kan?" balas kevin dengan santainya dan tanpa ragu mengedipkan sebelah matanya

Naya merasa tidak nyaman, dari ekspresi nya saja ia sudah menunjukkan bahwa dalam hatinya sebenarnya ingin memukul wajah tengil dan sikap yang sangat menyebalkan dari Kevin

"Nama Lo siapa?" tanya Kevin lagi

"Sayang berdiri sekarang!" perintah Mahen yang langsung dituruti oleh Naya

Setelah Naya berdiri Mahen pun mendudukkan dirinya di kursi bekas tempat duduk naya, terlihat raut wajah kesal dari kevin

"Duduk sekarang," titah Mahen sambil menunjuk kearah pahanya

"Tapi__" jawab Naya dengan tersipu malu, karna kelamaan akhirnya Mahen pun menarik tangan Naya dan akhirnya Naya pun jatuh terduduk di pangkuan Mahen

Mahen menatap sinis ke Kevin sedangkan kevin ia mendengus kesal dan Naya jangan ditanya lagi karna sekarang ia sedang bahagia bahkan bahagiaaaaa pake banget, sekarang ia sedang senyum-senyum memandang wajah Mahen dari jarak yang sangat dekat

Naya semakin mendekatkan wajahnya kearah Mahen, Mahen pun terlihat gugup semakin dekat dan lebih dekat, Mahen pun menutup matanya

"Kok kamu merem?" tanya Naya dengan polosnya

"Siapa yang merem?" tanya mahen dengan perasaan yang masih gugup

"Itu tadi kamu ngantuk ya?" tanya Naya lagi

"Kamu kenapa deket-deket kaya gini?"

"Aku tadi mau ambil ini," ujar Naya sambil mengambil sesuatu dari wajah Mahen yang ternyata itu bulu mata Mahen dan sekarang Mahen ingin sekali lari dari sana dan naik ke langit ke tujuh mungkin jika bisa, untung saja Naya tidak mengerti alasan Mahen tadi menutup matanya karna Mahen kira Naya akan menciumnya

Kevin yang mengerti maksud Mahen pun hanya bisa tertawa, ia merasa kasihan terhadap Mahen namun juga merasa puas

Mahen kini mengeratkan pelukannya pada pinggang Naya, dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Naya, seketika Kevin menghentikan tawanya dan sejak saat itu tawanya berubah menjadi pulsa

Naya pun tersenyum malu dengan perlakuan Mahen sekarang, namun ia juga bahagia karna sekarang ia merasa jika Mahen sudah mau menerimanya

"Pengumuman! ini tempat umum, dilarang bermesraan," kata kevin terlihat sebal melihat pemandangan uwu di pagi hari

"Ck! Kalo iri bilang jangan dipendam nanti jadi penyakit!" kata Mahen masih dengan memeluk Naya

"Mas pacar kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa tiba-tiba meluk aku kaya gini?"

"Nggak kenapa-napa! Emang nggak boleh meluk pacar sendiri?"

"Boleh kok! Cuma ya kaya an__"

"Yaudah kalo nggak boleh!" ucap Mahen memotong ucapan Naya dan hendak melepaskan pelukannya namun di cegah oleh naya

"Dasar buceeeenn!" sinis Kevin lagi

Rasanya sekarang Mahen ingin sekali tertawa melihat wajah Kevin yang terlihat sangat kesal, siapa suruh godain cewek orang

***

Akhirnya merekapun sampai di sekolah Mahen pun berlalu pergi meninggalkan Naya

"Mas pacar!" panggil Naya sambil berlari mengejar Mahen"tungguin!"

Mahen pun menghentikan langkahnya"makannya cepetan!" jawab Mahen sinis

Naya pun merasa aneh karna sikap Mahen kembali menjadi kulkas dua pintu, tidak seperti saat didalam bus yang terlihat manja kepada Naya

"Kok kamu tinggalin aku sih?" tanya Naya saat sudah sampai di samping Mahen"tadi aja manja banget waktu di bus!" sambung Naya sambil memanyunkan bibirnya

"Nggak usah gr aku tadi cuma nggak suka ada cowok yang godain kamu kaya tadi!" jelas Mahen yang membuat Naya tersenyum

"Jadi kamu cemburu?"

"Nggak ada kata cemburu dalam kamus aku!" imbuh Mahen lalu kembali meninggalkan Naya

"Bilang aja cemburu, mas pacar cemburu yeye mas pacar cemburu!" ledek Naya sambil terus mengejar Mahen yang terlihat salah tingkah

"Cemburu itu cuma diciptakan untuk orang yang nggak percaya sama pasangannya!"

"Kamu salah! cemburu itu ada karna adanya rasa kasih sayang dan cinta dalam diri kita terhadap pasangan kita, dan kalo kamu udah ngerasa cemburu ketika aku sama cowok lain Deket berarti kamu udah cinta sama aku."

"Ya tapi tetap aja kalo aku udah percaya sama kamu kalo kamu bakal setia sama aku ngapain aku cemburu!"

"Ya tetap aja rasa cemburu itu pasti ada, mau sepercaya apapun kamu sama pasangan kamu kalo nanti kamu liat dia sama cowok lain pasti kamu ngerasain yang rasanya cemburu kaya pas tadi kamu di bus, itu namanya kamu cemburu!"

"Terserah!"

Dan akhirnya merekapun menelusuri lorong sekolah dengan memperdebatkan masalah rasa cemburu hingga akhirnya Mahen lah yang menyerah

Regret [MARK LEE] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang