19 | Menemaninya

24 2 0
                                    

Menjelang libur semester, Alicia masih disibukkan dengan urusan perkuliahan. Dirinya perlu melakukan cek beberapa dokumen dan nilai mata kuliah di kampus.

Beberapa hari lalu, dia melihat akun e-learning yang sudah menampilkan nilai-nilai mata kuliah yang selama ini dijalani selama satu semester. Namun, ada suatu kejanggalan yang terjadi karena salah satu mata kuliahnya mendapatkan nilai E. Padahal, Alicia selalu mengisi kehadiran, mengerjakan segala tugas dan aktif di kelas. Bahkan nilai ujiannya pun tidak pernah di bawah standar.

Alicia kini menunggu di ruang tunggu yang berada di ruangan kemahasiswaan. Tak lama, salah satu staff kampus mengatakan jika hal tersebut terjadi karena kekeliruan input nilai terhadap beberapa mahasiswa. Sebab website tersebut sempat eror dari pusat. Alicia lega jika memang begitu penyebabnya, berarti bukan kesalahan dari dirinya.

Staff tersebut meminta beberapa mahasiswa yang di hadapannya kini untuk menunggu maksimal 1x24 jam, karena website kampus sedang maintenance hari ini. Jika lebih dari itu, mereka berhak untuk mengajukan komplain apabila ada data yang tidak sesuai.

Enam mahasiswa di sana bubar masing-masing. Alicia pun segera keluar dari ruangan itu, beralih untuk duduk bangku yang tersedia di koridor. Baru saja dia mengambil ponselnya dari tas, Devan menelponnya tiba-tiba.

"Hallo, Al?"

"Hallo, ada apa mas?"

"Kamu lagi di kantor?"

"Nggak, ini mau pulang. Habis nemuin staff kemahasiswaan. Ada beberapa hal yang aku urus."

"Sudah beres belum?"

"Sudah kok. Aman."

"Besok sore free nggak? Temani aku cari baju."

"Oh, aku free kok. Pulang kerja gitu?"

"Iya. Kamu nggak keberatan kan?"

"Tidak keberatan kok."

"Makasih, besok aku langsung jemput ke kantormu. Maaf ya, untuk sekarang aku nggak bisa antar pulang, kelas aku belum selesai."

"Lanjutin sana nugas sama orang-orang. Habis ini aku balik."

"Hati-hati Alicia, aku tutup telponnya."

Alicia tersenyum. Devan membutuhkan dirinya. Dengan senang hati, dia menerima permintaan itu. Lagi pula, waktu Alicia menjadi lebih luang karena libur semester.

Kebetulan, ini hari terakhir Devan mengikuti kelas semester 1. Meskipun jadwal kalender akademik mereka berbeda, namun besok Devan sudah lebih santai karena tidak ada perkuliahan efektif. Katanya dua minggu ke depan tinggal memberikan tugas-tugas apabila ada yang belum selesai.

***

Dari kejauhan, Alicia dapat melihat Devan yang tengah mengendarai motor menghampirinya. Membuat Alicia yang berdiri di depan pos satpam itu sontak melambaikan tangan, memberikan tanda.

"Lama ya?" Devan memberikan helm berwarna pink kepada Alicia. Sekalian dia menurunkan footstep untuk memudahkan Alicia naik.

Alicia menggunakannya. "Nggak kok. Aku baru aja nunggu di sini, belum lima menit. Btw, comel helm ini."

"Punya mama." Devan dapat melihat dari spion, Alicia tampak sumringah sembari mengamati jajaran bangunan yang mereka lewati.

"Seneng gitu? Habis kena apa kamu di kantor?" celetuk Devan.

"Oh, nggak ada apa-apa. Biasanya aku kan begini juga. Toh hari-hari aku kan menyenangkan."

"Makanya, jangan sedih."

Kelas Sore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang