Alicia melakukan cek ulang barang bawaannya. Mengemas jadi satu di dalam ransel berukuran 20 liter itu.
Rencana menuju suatu pantai yang berada di Kota Malang bukan sekedar wacana. Seminggu lalu, Devan mengirim sebuah konten dari instagram yang menampakkan keindahan pantai itu.
Ah, senang sekali jika membayangkan dirinya akan melihat suasana itu itu. Sudah beberapa tahun Alicia tidak berkunjung ke pantai. Jadi kangen.
Mas Devan
Alicia, aku sebentar lagi sampai ke rumahmu.Alicia
Oke, ini sudah siap.Alicia bergegas menutup rapat pintu rumahnya. Meransel tasnya dan membawa satu kantong plastik berisi makanan ringan. Dia mengerti, Devan pasti nanti banyak makan karena perjalanan yang cukup panjang. Tujuan itu ditempuh dengan prediksi waktu tiga setengah jam jika melewati jalan tol.
Beberapa menit setelah dia menunggu di halaman rumahnya, Devan datang sembari tersenyum kecil melihat Alicia. "Kayaknya bahagia banget?"
"Healing session. Aku masuk boleh?" jawab Alicia.
"Udah nggak dikunci kok." Devan mempersilahkan Alicia segera menempati jok samping pengemudi. Diingat-ingat, jok bagian kiri depan kendaraannya ini sudah lama tidak ditempati oleh seorang perempuan. Ralat, kecuali ibunya.
"Aku bawa makanan untuk mas." Alicia mengangkat kantong plastik yang ditentengnya.
"Baru jalan, malah bahas makanan. Apa aja?" sahut Devan.
"Mas mau dibukain sekarang? Ada snack asin, roti, biskuit, susu. Mau yang mana dulu nih?" Alicia menjelaskan.
"Biskuit aja deh. Pasti coklat ya?"
"Kok tahu. Nih." Alicia menyodorkan sebuah biskuit, namun Devan tak segera menerimanya. Malah membuka mulutnya lebar.
"Jejel-kan sini, suapin, Aaaa..."
Alicia tertawa kecil menyadari kelakuan Devan ini. Aneh, tapi lucu juga. Meskipun lelaki berusia matang ini terlihat seperti orang independen, tetapi ada juga sisi manjanya.
"Enak. Makasih udah bawain makanan, kayak mau piknik gini. Lagian, kamu coba deh lihat di jok tengah."
Alicia menoleh ke belakang. Terkejut, sempat-sempatnya Devan membawa rantang susun. Belum lagi, ada satu kardus kue selai dan beberapa botol air mineral. "Banyak banget. Emang kita mau seberapa lama disana?"
"Kebetulan ada masakan mama, aku bawa. Dan kamu harus coba kue itu deh, enak banget."
"Nanti deh aku cobain. Oh ya, tumben banget mas ngajakin aku pergi jauh?"
"Bosen Al. Makanya nyoba ke sana."
Alicia agak heran Devan mengajaknya pergi jauh. Ternyata laki-laki itu minat traveling juga. Setahu Alicia hidup Devan flat. Hanya lurus terus untuk pendidikan dan pekerjaannya saja.
"Kalau aku minta bantuan maps nanti, bisa kan?" ujar Devan.
"Boleh, kebetulan aku sudah lolos screening dalam keahlian menganalisis maps. Sudah nggak buta maps lagi." Alicia mulai melakukan setting maps pada tempat yang akan ditujunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Sore ✓
General FictionAlicia Evalina, seorang karyawan sekaligus mahasiswi kelas sore UNP. Dia merasa menemukan teman seperjuangan di kampusnya. Devan Evander, laki-laki yang dikira merupakan adik kelasnya itu. Dua insan ini memiliki kehidupan berbeda. Hidup Devan yang m...