16 | Ternyata Beliau..

37 2 0
                                    

"Aku habis masak nih, kalian mau?" Alicia menyodorkan kotak makan susun yang ia bawa di meja dimana teman-temannya sedang berkumpul.

Sepulang kerja tadi, Alicia sengaja pulang sebentar untuk mengambil makanan dan beberapa benda untuk perkuliahan yang mendadak dibutuhkan.

"Waduh, kamu ini nggak tau aku lagi program diet? Malah ditawari. Ersya tuh kalik mau." Amira menyahuti.

Ersya mengalihkan pandangan dari ponselnya, menatap Alicia. "Maaf ya Al, aku tadi sudah makan siang, masih kenyang sampai sekarang. Kenapa nggak kamu makan aja?"

"Aku bawa dua. Karena agak banyakan tadi masaknya."

Setelah mendengar penolakan itu, Alicia celingukan mencari keberadaan Yoga dan Afif, ternyata belum datang ke kelas. Namun dia mendadak tersenyum kecil, mengingat salah satu temannya yang hobi makan. Ya, semoga saja makan petang gratisan ini tidak berujung tertolak lagi. Langsung saja dia menuju room chat.

Devan Filkom

Van,
Aku bawa makanan dua porsi Buat kamu satu mau ya?

Boleh
Tp masih ada diskusi

Ada dosen nggak?

Gk

Boleh aku bawa kesana ya?
Soalnya ntar sekalian ke Mart

Tdk merepotkan?

Tentu saja tidak

Alicia segera menuju Gedung D, dimana lokasi Fakultas Ilmu Komputer berada. Sebenarnya cukup jauh, tetapi Alicia ingin saja main sebentar ke daerah gedung tersebut. Lagi pula, nanti juga baliknya sejalan untuk membeli minum di Mart.

Sepuluh menit berlalu, Alicia celingukan di dekat pintu kelas A. Namun, pandangannya tak kunjung menemukan batang hidung Devan.

Anehnya lagi, disini tidak ada yang menggelar diskusi. Yang ada malah segerombolan mahasiswa yang berbincang santai.

Alicia jadi takut salah server, dia memilih bertanya pada salah satu laki-laki di situ. "Permisi, mau cari Devan ada nggak ya?"

Laki-laki itu lantas berdiri. "Mbak nggak keliru? Disini nggak ada yang namanya Devan. Adanya Irfan. Mungkin salah kelas kali ya?"

"Emh, kalau boleh tahu memangnya Teknik Komputer yang kelas sore ada berapa kelas?"

"Kalau sekarang sih sudah dijadikan satu kelas aja mbak. Kebetulan hari ini nggak ada kegiatan lain juga selain di sini," jelas laki-laki berkemeja kotak itu.

Alicia tersenyum heran, sambil memanggut. "Oh okelah kalau begitu, terima kasih ya mas."

_____

Devan Filkom

Kalau repot, nanti aku ke sana

Di gedung mana kamu?
Sebentar ya, aku nyasar

Gedung H, Kelas A

_____

Alicia menghela nafas yang sedikit sesak itu. Dia mengabaikan Devan yang meminta menghampirinya. Dia terlanjur penasaran. Tentunya juga curiga, jika selama ini Devan bukan mahasiswa Teknik Informatika. Meskipun, pernah membuat PowerPoint dan membeli buku yang sejenis bidang itu.

Setelah menyebrang ke gedung yang dimaksud dan hampir sampai pembatas wilayah, Alicia terkejut ketika dirinya berpapasan dengan orang-orang yang dominan kisaran berusia matang. Namun, mereka tidak menunjukkan identitas sebagai dosen.

Kelas Sore ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang