17

62 6 0
                                    

Happy reading ✨


BUGHH

" LO KENAPA BEGO?" teriak Devin saat noresh datang datang sudah langsung memukulnya .

" Cuman pengen nonjok " ujarnya lalu duduk dengan ekspresi yang selalu datar .

Mereka yang melihat itu mengacuhkannya seakan tak peduli , karena memang noresh itu kalau di tanya harus tenang dulu kalau sedang marah seperti ini tidak ada yang ingin bertanya kecuali kembarannya .

" Geisha bales chatt gue dongss " heboh Devin membuat Devon dan samudra kepo .

Sedangkan yang lainnya hanya duduk santai , karena saat ini mereka sedang ada di markas untuk bersantai ria .

" Anjir alay bet Lo Vin " ujar samudra menatap jijik Devin.

Devin mendengus mendengarnya , apakah samudra tak tahu bahwa itu adalah teknik untuk menggaet para betina .

" Heh itu tuh teknik untuk menggaet para betina tau " sombongnya laku fokus pada handphone nya lagi .

Ctak

Devin mengusap keningnya yang di sentil oleh kembarannya itu .

" Ada masalah hidup apa sih Lo Von " sinis Devin .

" Masalah nya dia telah bersama yang lain di saat aku ingin memperbaiki semuanya "

" Gak nyambung " ketusnya .

" Yakan yang naymbung itu rel kereta " sahut Devon dengan wajah polosnya yang ingin sekali mereka getok .

" Terahh " ujar mereka lebih tepatnya Devin dan samudra .

Noresh terdiam mendengar ucapan Devon yang entah kenapa menusuk hatinya , membuat ia gelisah sendiri .

" Gue pengen Lo balik le " batinnya dengan sendu .

***

Vanya menoleh dengan malas ke arah Azka dan Leon yang berada di kamarnya .

Hari ini mereka membuat rusuh kamarnya dengan dalih mereka hanya ingin menjaganya supaya ia cepat sembuh .

" Najiss , pergi sana " usir Vanya .

" Gak mau Van , masih mau sama Lo " ujar Azka sembari memeluk lengannya .

" Dih dih , kelamaan jomblo gini nih " ketus Leon sembari melepaskan lengan Azka dari lengannya membuat Azka mendelik tajam ke arahnya .

" Apa Lo mau marah ?? Kak Van liat dehh Azka mau marah sama Leon , sekarang dia natap Leon gitu Leon takut kak Van " adunya sembari memeluk Vanya .

" Azka diam gak Lo , jangan nakutin adek gue " geramnya .

" Van gue juga Kaka Lo " sendu Azka dramatis .

" Najis " ucap keduanya .

" Ohh gitu okee I'm fine " marahnya lalu pergi keluar kamar .

Vanya menatap malas Azka , karena tak lama lagi pasti kembarannya itu akan kem—.

" Vanya gak jadi marah huuu " rengeknya sembari memeluknya menghiraukan Leon yang terjepit di tengah .

" Gini amat nasib " gumamnya sedih .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang