16

66 9 0
                                    


Happy reading ✨

  Nata menggeram kesal , sebenarnya apa yang lelaki ini inginkan hah ?? .

Memberinya harapan lalu di jatuhkan nya begitu saja , ia kira hati nata bisa di permainkan kah ? .

" Kenapa ?" Tanya nata datar.

" Nat , luka Lo kenapa ?" Tanya nya menatap khawatir nata , hendak memegang lengannya yang di perban tetapi langsung di tepis begitu saja .

" Jangan sentuh gue " geramnya , ia tak ingin tangan yang menyentuh perempuan lain itu kini menyentuhnya , ia tak Sudi ..

" Nata , Raka salah apa ?" Tanya nya menatap sedih tangannya yang di tepis nata .

" Lo gak ada salah , tapi mungkin lain kali Lo harus jaga jarak sama gue , karena gue takut cewek Lo salah paham " ujarnya dengan menakan kata cewek Lo , agar Raka tersadar .

Raka yang mendengar itu tersenyum tipis , ia menatap nata dengan mata berbinar nya membuat nata bingung .

" L-lo kenapa ?" Tanya nata gugup saat di tatap begitu .

" Nata cemburu ?" Ujarnya berharap mendapatkan jawaban iya .

" Sok tau Lo , buat apa gue cemburu sama Lo ?" Ketusnya .

" Yahh , Raka berharapnya sih nata cemburu sama Raka , soalnya kan tadi nata liat Raka sama ce—"

" Berisik gue mau tidur " ketusnya sembari memejamkan matanya .

" Raka minta maaf ya "

Nata membuka matanya dan menatap Raka heran , " buat ?".

" Buat semuanya , karena tadi Raka jalan sambil gandeng cewek itu , Raka sebenarnya gak mau tapi dianya maksa raka " adunya sembari menatap nata dengan sendu , seakan banyak masalah yang sedang  ia simpan .

Nata menatapnya dengan dalam dan penuh selidik mencari semua jawaban lewat matanya tersebut .

" Berapa banyak masalah yang Lo simpan rak ?" Tanya nata tiba tiba membuat Raka terkejut.

" Nata sok tau " ujarnya mengikuti ucapan nata tadi .

" Yaudah kalo gak mau ngasih tau " acuhnya lalu lanjut memejamkan matanya.

Raka menatap sendu nata yang dengan tenangnya memejamkan mata di halam belakang sekolah ini .

" Cantik , Raka gak mau buat kamu pusing karena masalah Raka , masalah Raka banyak sekali sampai susah menjabarkannya satu persatu , tapi suatu saat nanti Raka akan cerita " batinnya sembari tersenyum tipis dengan mata yang terus tertuju pada nata yang tertidur .

***
M

eninggalkan dua sejolin yang sedang di taman belakang , kita kembali pada dua orang yang sedang berada di UKS ini .

" Ini masih sakit Lea ?" Tanya naresh lembut sembari meniup luka yang ada di tangan Lea .

Tadinya ia ingin membuka perban di kaki Lea tetapi langsung Lea cegah , bisa gawat kalau sampai naresh melihatnya karena pasti ia sadar bahwa luka tersebut bukan seperti yang ia jelaskan .

" Udah mendingan kok resh " ujarnya sambil tersenyum sendu dengan lidah nya yang terasa kelu saat menyebut nama tersebut .

" Resh aku lagi pengen seblak tau "

" Terus ??"

" Kita beli yuk resh " ajaknya antusias .

" Gak bisa gue harus temenin klea "

" O-oh yaudah deh resh "

Menunduk menatapi nasibnya yang masih terngiang akan hal itu .

Ia sudah melupakan noresh akan tetapi kenangan tak mudah untuk di lupakan bukan ?? .

Walaupun di dalam kisah mereka tersimpan banyak kenangan yang pahit .

Klea menurut info yang Lea dengar ia melanjutkan pendidikan nya di luar negri , pantas saja noresh masih sendirian .

Aishh memikirkannya membuat ia muak saja , ia mendengus dan dengusanya tersebut membuat naresh menatap heran dirinya .

" Kenapa le , masih ada yang sakit ??" Tanya nya khawatir .

Lea menatap naresh dalam membuat naresh gugup , Lea bisa merasakan ketulusan di bola mata naresh , bisa merasakan cinta tulus darinya .

Jahatkah dirinya jika ia berlaku tak tak suka padanya ?? Lea kerap kali merasa jantungnya yang berdetak tak karuan saat di dekat naresh .

Sepertinya ia tak bisa lama lama menahan perasaannya ini , ia menatap dalam mata naresh dengan senyum tipisnya membuat naresh ikut tersenyum juga dengan wajah memerahnya .

" K-kenapa le ?" Sial ia gugup , batinnya kesal .

" R-resh " panggilnya .

" Ya ??"

" Boleh kah gue bilang kalo gue mulai suka sama Lo " ujarnya frontal dengan mata terpejam siap mendengar jawaban naresh .

Naresh terdiam mematung dengan degup jantung yang berdetak tak karuan , ia tersenyum manis setelahnya .

" Boleh karena perasaan gue ke Lo pun sudah melebihi rasa suka "

" Maksud ?" Tanya Lea heran .

" Gue cinta sama Lo leani Aprilia " ucapnya membuat lea mematung .

" J-jadi Lo mau jadi pacar gue ?" Tanya naresh gugup karena ini baru pertama kali baginya .

Wajah Lea memerah di buatnya , " i-iya " jawabnya yang langsung mendapatkan pelukan dari naresh .

Seseorang yang dari tadi mendengarkan dan melihat sepasang manusia yang sudah menjadi kekasih itu  , menggepalkan tangannya dan pergi begitu saja dengan segala rasa sesak dan amarah yang ada di dirinya .

" Maaf mungkin aku gak seperti masalalu kamu resh , aku mau kita putus "

Memori lama seketika kembali terulang membuat ia menunduk dan mencengkram besi pembatas yang ada di rooftop.

" Gue gak rela " lirihnya .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang