07

119 12 0
                                    

Happy reading ✨

Kringg

bel istirahat berbunyi, membuat mereka yang sedang belajar mengajar terpaksa berhenti , dan berlalu berbondong bondong menuju kantin .

Mata Lea sedari tadi terus berkeliaran ke sana dan kemari , menghindari dua tatapan sekaligus .

" Cape hidup " batinnya melirih .

" Gue gak bisa gini terus " gumam Lea.

Sedangkan nata menatap lekat samudra dari jarak jauh , melihat gerak geriknya , dan bila ada yang mencurigakan ia bisa langsung bertindak .

Sreett

Mereka berdua menoleh ke arah Vanya yang telah berdiri .

" Gue ke toilet dulu yaa " yang di angguki keduanya .

N

ata membuka handphone nyaa lalu mulai membuka grup chat yang di buat papahnya .

Misi

Anda
Sedikit informasi , lelaki tersebut tidak
Membuat kecurigaan 
Dan aku tak bisa memantau nya terus menerus , aku takut dia curiga

Lea menoleh ke arah nata yang di angguki oleh nata , karena menurut nya dia tidak melakukan apapun yang membuatnya curiga .

Sedangkan orang tersebut ber smirk di tempatnya , mereka pikir ia bodoh ?? Ia tau mereka adalah musuh keluarganya , karna ia tau marga mereka masing masing .

Ah permainan yang menarik , fikir nya .

Nata yang tak sengaja melihat smirk itu tersenyum miring di buatnya , ah ia paham sekarang .

" Lea " panggil nata membuat Lea kembali menoleh ke arah nya .

" Kenapa ? , Ada yang mencurigakan?"

" Dia tau kita siapa " beritahunya membuat Lea tersentak dengan bola mata membuatnya .

" Bagaimana bisa ??" Shocknya bahkan nyaris berteriak .

" Dia tak sebodoh yang kita kira Lea , dia tau dan dia tak akan gegabah akan hal itu "

" Ck sialan " umpatnya .

" Lea , nata " panggil Vanya yang sudah duduk di kursinya kembali .

" Kenapa , apa ada informasi ??" Tanya mereka .

" Barusan Dady menelpon ku , sekitar arah jarum jam 9 ada sekitar sepuluh anak buahnya yang siap menjaga dia " beritahunya .

Mereka serentak menoleh ke arah sana , dan Yap mata tajamnya langsung menemukan ke sepuluh orang yang duduk terpisah itu .

" Ck , lemah " decak nata .

" Menurutku kita bukan kah harus lang—akhhhhh sialan !" Teriaknya di akhir karena  terkena kuah bakso yang masih panas .

" Sialan " desis nata menatap tajam ke tiga gadis yang memasang wajah polosnya .

Dia membaca name tag mereka , tak lama seringainya hadir , ahh gadiss ini targetnya .

Mereka bertiga saling tatap dan sama sama ber smirk .

" Sabila birdena " ujar nata tenang tetapi penuh penekanan di setiap katanya .

Gluk

" Sialan " batin Sabila .

" K-kita gak sengaja kak , kita permisi " ujar temannya sambil menarik lengan Sabila .

" Kalian satu sepemikiran bukan ??" Tanya Vanya yang di angguki mereka .

" Sudah ketemu dua duanya pula hhhhaa " kekeh Lea di akhir .

" Rasanya ingin aku bunuh sekarang " desis nata .

" Merusak pemandangan mata saja mereka " keluh vanya .

Grep

Lea tersentak saat lenganya di tarik dengan begitu lembut , ia mendongak kan kepalanya dan betapa terkejutnya melihat naresh berdiri di depannya .

" Ayok gue obatin luka Lo " ujarnya membawa Lea pergi .

" Lahh kita di tinggal " gumam Vanya .

" Nikmatin aja Van , Lo kan jomblo " ucap nata membuatnya menatap tajam ke arahnya .

" Sadar diri Lo juga jomblo ogeb " ketus nya lalu pergi begitu saja .

Nata terkekeh , hendak menyusul vanya tetapi langkahnya terhenti seketika .

" Gue gak segampang itu Lo kalahin " bisik orang tersebut di telinganya.

Tangan nata menggepal di bawah sana , akhh ia geram sekali .

" Nata " panggil salah satu siswi membuat mereka menoleh ke arahnya .

" K-kamu di tungguin orang di taman belakang " beritahunya dan setelahnya ia pergi begitu saja .

" Gue pergi dulu " pamit nata yang di angguki kaku mereka ber lima .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang