Happy reading ✨
Kringg
bel istirahat berbunyi, membuat mereka yang sedang belajar mengajar terpaksa berhenti , dan berlalu berbondong bondong menuju kantin .
Mata Lea sedari tadi terus berkeliaran ke sana dan kemari , menghindari dua tatapan sekaligus .
" Cape hidup " batinnya melirih .
" Gue gak bisa gini terus " gumam Lea.
Sedangkan nata menatap lekat samudra dari jarak jauh , melihat gerak geriknya , dan bila ada yang mencurigakan ia bisa langsung bertindak .
Sreett
Mereka berdua menoleh ke arah Vanya yang telah berdiri .
" Gue ke toilet dulu yaa " yang di angguki keduanya .
N
ata membuka handphone nyaa lalu mulai membuka grup chat yang di buat papahnya .
Misi
Anda
Sedikit informasi , lelaki tersebut tidak
Membuat kecurigaan
Dan aku tak bisa memantau nya terus menerus , aku takut dia curigaLea menoleh ke arah nata yang di angguki oleh nata , karena menurut nya dia tidak melakukan apapun yang membuatnya curiga .
Sedangkan orang tersebut ber smirk di tempatnya , mereka pikir ia bodoh ?? Ia tau mereka adalah musuh keluarganya , karna ia tau marga mereka masing masing .
Ah permainan yang menarik , fikir nya .
Nata yang tak sengaja melihat smirk itu tersenyum miring di buatnya , ah ia paham sekarang .
" Lea " panggil nata membuat Lea kembali menoleh ke arah nya .
" Kenapa ? , Ada yang mencurigakan?"
" Dia tau kita siapa " beritahunya membuat Lea tersentak dengan bola mata membuatnya .
" Bagaimana bisa ??" Shocknya bahkan nyaris berteriak .
" Dia tak sebodoh yang kita kira Lea , dia tau dan dia tak akan gegabah akan hal itu "
" Ck sialan " umpatnya .
" Lea , nata " panggil Vanya yang sudah duduk di kursinya kembali .
" Kenapa , apa ada informasi ??" Tanya mereka .
" Barusan Dady menelpon ku , sekitar arah jarum jam 9 ada sekitar sepuluh anak buahnya yang siap menjaga dia " beritahunya .
Mereka serentak menoleh ke arah sana , dan Yap mata tajamnya langsung menemukan ke sepuluh orang yang duduk terpisah itu .
" Ck , lemah " decak nata .
" Menurutku kita bukan kah harus lang—akhhhhh sialan !" Teriaknya di akhir karena terkena kuah bakso yang masih panas .
" Sialan " desis nata menatap tajam ke tiga gadis yang memasang wajah polosnya .
Dia membaca name tag mereka , tak lama seringainya hadir , ahh gadiss ini targetnya .
Mereka bertiga saling tatap dan sama sama ber smirk .
" Sabila birdena " ujar nata tenang tetapi penuh penekanan di setiap katanya .
Gluk
" Sialan " batin Sabila .
" K-kita gak sengaja kak , kita permisi " ujar temannya sambil menarik lengan Sabila .
" Kalian satu sepemikiran bukan ??" Tanya Vanya yang di angguki mereka .
" Sudah ketemu dua duanya pula hhhhaa " kekeh Lea di akhir .
" Rasanya ingin aku bunuh sekarang " desis nata .
" Merusak pemandangan mata saja mereka " keluh vanya .
Grep
Lea tersentak saat lenganya di tarik dengan begitu lembut , ia mendongak kan kepalanya dan betapa terkejutnya melihat naresh berdiri di depannya .
" Ayok gue obatin luka Lo " ujarnya membawa Lea pergi .
" Lahh kita di tinggal " gumam Vanya .
" Nikmatin aja Van , Lo kan jomblo " ucap nata membuatnya menatap tajam ke arahnya .
" Sadar diri Lo juga jomblo ogeb " ketus nya lalu pergi begitu saja .
Nata terkekeh , hendak menyusul vanya tetapi langkahnya terhenti seketika .
" Gue gak segampang itu Lo kalahin " bisik orang tersebut di telinganya.
Tangan nata menggepal di bawah sana , akhh ia geram sekali .
" Nata " panggil salah satu siswi membuat mereka menoleh ke arahnya .
" K-kamu di tungguin orang di taman belakang " beritahunya dan setelahnya ia pergi begitu saja .
" Gue pergi dulu " pamit nata yang di angguki kaku mereka ber lima .

KAMU SEDANG MEMBACA
LEVANA [ END ]
Ficção GeralDi sini menceritakan tentang kehidupan tiga orang sahabat yang tak sengaja bertemu dengan geng motor yang bernama Death diamond yang beranggota ratusan orang dan tujuh anggota inti . " Lo bakal jadi milik gue selamanya " noresh anigbrata . " mau lar...