Happy reading ✨
Selasa yang indah tapi terasa buruk untuk mereka bertiga .
" Kita bener bener harus lakuin ini ?" Tanya Vanya pada nata dan Lea .
Saat ini mereka sedang berada di rooftop , dengan ekspresi wajah mereka yang kentara sekali murungnya .
Tadi mereka mendapatkan pesan dari grup 'misi' yang isinya menyuruh mereka melaksanakan rencana nya sekarang.
Dan ohh yaa untuk para Abang mereka , mereka di beri tugas untuk memantau si tua Bangka tersebut .
***
" Haiii " sapa Lea saat mereka berjalan ke arah meja naresh dkk .
" Haii juga le " sapa yang lainnya .
" Kita boleh duduk di sini ?" Tanya Lea yang di angguki mereka .
" Santai aja kali , kalo mau duduk mah duduk aja ya gak Vin ?" Ujar samudra yang di angguki oleh Devin .
" Yoi men "
Nata menatap benci seseorang di situ , sebelum akhirnya menoleh saat Vanya menyenggol lengannya .
" Jangan terlalu memperhatikan, Lo gak liat dia senyum ke arah Lo Nat " bisik Vanya mengingatkan .
" Ohhh iya " bisiknya lagi .
Samudra menatap benci mereka , dengan kode yang di berikan kepada seseorang .
Anak panah tiba tiba melesat ke arah merek a yang untungnya bisa mereka hindari dengan reflek.
" Sial gagal " batinnya marah .
" Samudra sialan !!" Batin nata meronta ronta .
" Tangan gue gatal pengen bunuh dia ..." Lirih Lea .
" Sial siapa yang lembar anak panah ini hah !!" Emosi naresh .
Ia menoleh ke segala arah Tapi tak menemukan jejak satupun .
Lea yang melihatnya menenangkan naresh , karena sampai mata itu keluar pun naresh tidak akan menemukan nya , Karena kebenaran nya pelaku tersebut ada di sampingnya .
" Udahh resh ,mungkin cuman orang iseng "
" Huftt iya "
***
" Awasi rumah Bruno Alves Mahendra " ujar nata pada orang di sebrang sana .
" Baik nona "
Tut
Sedangkan Vanya ia sedang sibuk melacak lokasi Bruno , sungguh ia sudah tak tahan untuk melenyapkan lelaki tua Bangka tersebut .
" Le Lo udah dapet bukti buat jatuhin perusahaan mereka ?" Tanya Vanya .
" Udah , tapi belum cukup kuat " jelasnya membuat nata mengangguk lantas ia berjalan ke arah Lea .
" Gilaa , bisa bisanya dia sering perkosa anak di bawah umur " gumam nata tak menyangka .
" Udah keduga sihh , dia kan duda mungkin butuh pelampiasan " ujar Vanya membuat Lea berdecak .
" Kalaupun duda , seenggaknya sewa jalang aja , jangan perkosa anak di bawah umur dongg , kek gak modal njir kesannya "
" Pedes amat kata kata Lo le "
" Bomat !!"
" Persiapan , besok kita otw ke tempat tua Bangka itu " ujar Vanya yang di angguki ketiganya .
" Uhhh tak sabarnya "
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVANA [ END ]
General FictionDi sini menceritakan tentang kehidupan tiga orang sahabat yang tak sengaja bertemu dengan geng motor yang bernama Death diamond yang beranggota ratusan orang dan tujuh anggota inti . " Lo bakal jadi milik gue selamanya " noresh anigbrata . " mau lar...