28

50 5 0
                                    

Happy reading ✨

Kringgg

Bel masuk berbunyi membuat murid murid dengan tertib duduk di kursinya masing masing.

Tak lama guru pun datang , guru fisika dengan nama nya janah membuat para murid meneguk salivnya kasar, saat melihat penggaris kayu itu .

" Assalamualaikum" salam guru tersebut .

" Waalaikum salam" jawab murid murid yang muslim.


" Ekhmmm kalian yang ada di sini , ibu kasih tugas aja karna ibu mau ada rapat " ujarnya membuat murid murid senang .

" Seneng ya , seneng banget kayaknya gak ada ibu di kelas " sindirnya saat melihat beberapa murid yang kegirangan .

Guru tersebut pun pergi dengan raut kesalnya , sedangkan di kelas mereka semua menunjukkan ekspresi sumringah nya .

Papah meninggal , di bunuh oleh ketiga hama itu !!!

" Sialan !!" Batin samudra dengan tangan menggepal nya .

Kenapa ia baru mengetahui hal ini hah ?? , Arrrgh ia pastikan , ia akan membalas ke tiga hama tersebut .

" Gue mau pulang " ujar Samudra membuat mereka menatapnya penuh tanda tanya .

" Bokap mati "

Ekspresi terkejut jelas tertampang di wajah mereka .

" Turut berduka cita ya sam" ujar mereka yang hanya di angguki saja .

Lantas ia buru buru pergi keluar kelas untuk menuju kediaman nya .

***

Setelah di atas pohon tersebut dengan susah payah , Vanya kembali membantu nata dan Lea .

Brukhhh

" ANJIMM !!" Teriak mereka bertiga saat jatuh dengan mengenaskannya .

" Kalian ...??"

" Hah ??"

" KALIAN INI BISA TIDAK PATUHI ATURAN SEKOLAH HAH ??? " bentak guru BK .

Sudah ketebak bukan yang menemukan mereka jatuh adalah guru BK tersebut , membuat mereka sepertinya terkenal sial hari ini .

" Bu pegel nihh suruh kita duduk kek " kesal Vanya , ini hari pertamanya masukk lohh tetapi kenapa harus ini sambutannya .

" Suruh siapa manjat ?? , Sekarang kalian lari keliling lapangan 10 kali ," suruhnya .

" Sekarang Bu ??" Tanya Lea ngebug .

" S.E.K.A.R.A.N.G !!!" teriaknya membuat mereka bertiga buru buru lari dari ruang BK tersebut .

" Hoss hoss ...hufttt nasibbb " lirih Lea sembari mendudukan badanya di pinggir lapangan setelah menyelesaikan hukumannya .

" Bjirr perut gue yang kiri sakittt njirr , aishhh kebiasaan, " hebohh Vanya sembari meremat perut sebelah kirinya .

" Gue pusing , tapi harus di kuat kuatin kan gue strong ,"

" Pengen muntah gue dengernya Nat " ujar Vanya yang mendapatkan delikan dari nata .

" Mampus Lo Van hhaaa "

" Dihh tertawa di atas penderitaan teman , marahan lah Kita " rajuknya .

" Ohhh bomat " celetuk Lea yang di beri tepukan oleh nata .

" Sialan Lo berdua !!"

" Siilin Li birdii " nyinyir nata .

" Haissss shiball !!"

" Hhaaa "

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang