11

61 7 0
                                    

Happy reading ✨

Brum
Brum

Vanya membuka helm nya kesal dan menatap tajam kedua sahabatnya yang duduk dengan santai di atas motornya .

" Sialan !" Umpatnya .

" L—"

" Vanya bisa kita bicara ?" Ujar Kenan yang tiba tiba berdiri di hadapannya.

" Gak "

" Tapi gue maksa " ujarnya tak ingin di bantah .

" Hak gue dong kalo gue nolak " tukasnya .

" Ck " decaknya lalu menggendong Vanya ala kuola dan membawanya menjauh dari sana membuat banyak pekikan dari siswi AHS .

" Ck si Vanya diam diam menghanyutkan " decak Lea .

" Diam diam udah punya pacar " celetuk nata .

" Lo kapan Nat ?" Tanya Lea .

" Lo juga kapan  le ?"

" Hhee nyusul Lo aja nanti "

" Kelamaan " ujarnya lalu pergi begitu saja , akan tetapi langkahnya langsung terhenti ketika melihat gadis yang di perkirakan adik kelasnya .

" Kak Raka ayo dong " ujar Dinar emily sahabat dari Sabila .

" Gak "

" Kaka kan udah janji ishh "

" Sialan !" Umpatnya lalu melanjutkan langkahnya .

Dengan Lea yang menggurutu di belakangnya , akan tetapi langkahnya ikut terhenti saat nata berhenti .

Ia tersenyum geli melihat arah mata nata , tak lama kekehan menyuslnya saat melihat sahabtnya yang sedang menahan kesal .

" Haisshh budak cinta jaman sekarang yah " gumamnya tak habis pikir.

***

" Lepasin gue brengsek !!" Teriak Vanya dengan rontaannya .

" Diem !" Tekan Kenan .

" Lo mau bawa gue kemana sih Ken ?"

Kenan menyeringai mendengarnya , ia lantas membawa Vanya ke rooftop  .

Mendudukkan Vanya di kursi yang tersedia di sana , lantas ia mendudukkan dirinya di samping Vanya .

" Kenapa Lo bawa gue kesini ?" Tanya Vanya .

" Gak tau "

" Sialan !" Umpatnya .

" Cewek itu gak di perbolehkan untuk mengumpat "

" Bodo amat "

" Avanya " panggilnya tiba tiba .

" Hmm ??"

" Kalo semisal gue nembak Lo , apakah Lo bakal terima ?" Tanya nya dengan tangan yang memegang lengan Vanya .

" Lo lagi ngelawak ya Ken ?"

" Enggak gue serius Van "

" Gak tau , kita kan baru kenal Ken " ujarnya membuat Kenan mengangkat dagu Vanya agar menatap matanya .

" Cinta itu gak mengenal baru kenalnya Van , jalanin dulu baru Lo tau di situ mau di lanjutkan atau di relakan " ujar Kenan sembari tersenyum tipis.

Vanya tertegun melihatnya , selama ini yang selalu ia lihat hanya wajah tembok Kenan tanpa adanya senyum sama sekali .

" K-ken " panggil nya gugup .

" Hmm ?"

Mendengar jawaban seperti itu gugup yang di rasakannya malah bertambah tambah .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang