Happy reading ✨
" Bunuh saja mereka , benar benar parasit menjengkelkan " desis pak tua tersebut .
" Ayah , mereka membuatku malu kau tahu " ujar anak perempuannya .
" Sialan !! Semakin yakin untukku habisi keluarga mereka sampai ke akar akarnya " desis pria tersebut .
" Yah , menurutku kita harus mengulang rencana kita yah " timpal lelaki muda di sana .
" Ya kau benar , ayah akan memikirkan ulang rencana yang bagus agar kita berhasil melenyapkan mereka " manik penuh keyakinan itu berbinar seketika .
" Jadi apa rencana nya yah ?" Tanya anak perempuannya .
" Jadi ....."
" Akhh bagus sekali "
***
" Siaga satu " ujar nata menginterupsi .
Lea menoleh ke segala arah dengan senapannya .
" Haiss mau main petak umpet ?? Inget umur brohh " ketusnya dengan kesal .
Dor
Vanya berlari mengejar orang tersebut dengan menembakkan pelurunya terus menerus .
" NATA DI BELAKANG LO ADA TIGA ORANG" beritahunya membuat nata dengan sigap menembaki mereka .
" Ohhh tadi yang bilang petak umpet siapa hm ?" Tekan seorang pria dengan balutan serba hitam .
" Kenapa ?? Kau merasa teremehkan oleh ucapanku ??" Ujar Lea tersenyum mengejek .
" Sialan kau anak kecil !!"
Dor
Dor
" Bagian depan kalian masih terdapat delapan orang " beritahu Vanya lewat alat Yang ada di telinga mereka .
Karena memang Vanya hanya mengawasi sekitar dan sesekali menembaki orang yang mendekatinya .
" Lea , dua orang di ujung blok "
Lea segera berlari ke arah sana dan langsung menembak tandas mereka .
" Mission selesai " ujar mereka bertiga kompak lalu tos bersama .
" Azka harus liat sih gue keche di sini " sombong Vanya .
" Edeg geli kali aku mendengarnya " cibir Lea .
" Kita pulang "
***
Naresh menatap gugup handphone nya , memikirkan apa yang akan ia kirim pada sang gadis tersebut .
" Aihhh pusing " keluhnya .
Tak lama sebuah ide muncul di benaknya , ia lalu memesan beberapa bunga tulip dan mengirimnya ke alamat gadis tersebut .
" Langkah awal sebuah pendekatan " gumamnya .
***
"Vanya buat gue gila lama lama " desis Kenan sembari menerawang kejadian tadi.
" Akhh geram sekali ingin mengurungnya "
" Gak bakal gue biarin dia berdekatan dengan cowok lain " tukasnya menatap tajam cermin di depannya .
***
Perasaan bahagia tentu Raka rasakan saat melihat chat mereka tadi sore .
" Dia suka warna biru ?" Gumam Raka saat melihat informasi yang ia dapatkan .
" Tapi mengapa informasi tentang keluarga nya tidak ada ?" Geramnya .
" Aihh kau membuatku semakin tertarik saja nata " desisnya dengan mata penuh obsesi .
Obsesi gila lebih tepatnya .
***
" Naresh and Lea ?" Gumamnya sembari tertawa sarkas .
" Sialan , gue benci kenyataannya gue harus mundur "
" Kenapa seolah olah di sini gue yang salah hmm ?"
" Ck , dia milikku , mengapa aku harus takut ?" Gumamnya dengan smirk andalannya .
***
" Anak anak kita banyak yang mengincar " seru Selvi di angguki yang lainnya .
" Kasihan sekali anakku harus di buat bahan obsesi oleh lelaki itu " desis Axel .
" Yahh setidaknya mereka tidak jomblo " celetuk Anna lalu mereka tertawa seremapak .
" Ini akan semakin menarik "

KAMU SEDANG MEMBACA
LEVANA [ END ]
Ficción GeneralDi sini menceritakan tentang kehidupan tiga orang sahabat yang tak sengaja bertemu dengan geng motor yang bernama Death diamond yang beranggota ratusan orang dan tujuh anggota inti . " Lo bakal jadi milik gue selamanya " noresh anigbrata . " mau lar...