24

51 7 0
                                    

Happy reading ✨

🚫Warning  ada adegan yang tidak
Untuk kalian tiru 🚫


" Lea kenapa cuman bawa belati sih ? Kenapa gak bawa pistol" heran Vanya membuat Lea terkekeh .

" Gue sukanya belati , biar nanti gue koyak koyak tuh daging " santainya membuat nya ngeri .

" Belati aja gak cukup le " ujar Vanya .

" Iya iya gue bawa pistol nih " ucap nya dengan menunjuk pistol nya .

" Persiapan bawa senjata yang di butuhkan , cek ulang peluru " ujar nata dingin membuat mereka berdua mengangguk .

" Gue kan ketuanya , kenapa nata yang merintah "batin Lea terheran heran , tetapi ia tetap melanjutkan tugasnya .

" Siap " ujar mereka berdua .

" Sekarang kita berangkat " mereka segara menaiki mobil dan menjalankannya seperti orang kesetanan .

Setelah satu jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah club' malam , karna mangsa mereka sedang ada di sana .

Mereka pun masuk dan melihat sekeliling untuk memastikan apakah pria itu ada di sini atau tidak .

Dan tatapan mereka jatuh kepada pria paruh baya yang sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita berbaju merah.

" Kita liatin aja dulu " ucap Lea .

Setelah beberapa menit , akhirnya pria dan wanita itu masuk ke dalam satu kamar , membuat mereka terpaksa mengikutinya .

" Masuk ?" Tanya Vanya .

" Masuk lagian kita bisa bobol nih pintu " Santa Lea , lalu mulai membobol pintu itu dan Yap terbuka .

" Ayo masuk " ujar Lea membuat mereka mengangguk, dan masuk ke dalam kamar dengan mengendap ngendap .

Setelah mereka masuk ,mereka harus menahan diri agar tidak muntah .

" Iuhhh ternyata mafia seperti nya pun , suka dengan jalang jalang , ku kira ia tak ada modal sampai memerkosa anak di bawah umur itu "  remeh Vanya dengan suara yang kecil .

Mereka melihat ke dua orang itu yang sedang berhubungan badan dengan jijik .

" Ahhhh faster baby " desahan wanita itu membuat si pria mengangguk.

" Ahhh aku mau sampai " ujar si wanita membuat si lelaki mengangguk lalu .....

Sret

Sret

Belum sempat mereka mencapai pelepasan , sebuah belati tiba tiba menggores lengan si pria membuat pria itu meringis .

" Argghh "

" Aku kira menghadapi mu akan sesulit yang ku kira , ternyata mudah " ujar nata datar .

" Siapa kau " ujar si pria dengan menutupi tubuhnya dengan baju yang sempat ia lepas , sama hal nya dengan si wanita , bahkan ia sampai meninggalkan si pria sendiri .

" Ah kau tak mengenali ku ?" Tanya Vanya dengan dingin .

Memang pakaian mereka sangat tertutup dengan baju serba hitam dan masker hitam , membuat mereka tidak di kenali .

" Siapa sebenarnya kalian hah !! Ohh apakah kalian anak dari para orang bodoh itu ??!"

" Haii mafia bodoh , jaga kata katamu itu agar aku tak menyayat mulutmu !" Geram lea .

" Cuihh , kau kira kau bisa membunuhku ?? Jangan harap !!" Teriak lelaki tersebut .

" Kau sangat berisik " lirih nata , ia mendekat dan menyodorkan belatinya .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang