18

70 5 0
                                    

Happy reading ✨

Pagi ini Anigbrata high school di gegerkan oleh kabar jadian antara Lea dan naresh , entah siapa yang menyebar kabar itu .

Yang orang orang tau kabar itu sudah menyebar saja , dan lihatlah sekarang kedua sejolin tersebut tengah bergandeng tangan mesra seakan ingin menyebrang saja .

Anjirr gak nyangka mereka bakal pacaran

Ehh tapi cocok tauu

Cowoknya ganteng , ceweknya cantik gak kebayang anaknya gimana nanti

Aduhhh aku kit Heart sayang

Ohh jadi gini

Pantesan pesan ku tak kau balas , ternyata kau sudah punya pemilik hatimu toh

Aduhhh jadi gini rasanya patah hati

Sakit ya ??

Enggak kok

Anj

Lea mendengus mendengarnya , ia sedikit menarik tangan naresh agar segera Sampai kelas karena yang lainnya sudah berada di kelas .

Dan sedikit informasi pagi ini Lea berangkat bersama naresh , entah ada angin apa pagi pagi bocah ini sudah nangkring di rumahnya .

Untung bunda dan ayahnya tidak melihat , kalau saja melihat sudah pasti ia di tanya habis habisan dan naresh pasti mengenal kedua orangtuanya itu .

Lea bukannya tak ingin menyebutkan marganya , tetapi masalahnya di sini banyak musuhnya jadi ia harus berhati hati .

" Pelan pelan aja le , nanti jatuh gimana ?" Peringatan naresh penuh akan kelembutan.

Semua orang tau itu , melihat dari sorot matanya saja mereka bisa menebak seberapa besar cintanya naresh terhadap Lea .

Lea rasanya ingin sekali menggorok orang orang di sekitarnya, tidak bisakah mulut mereka diam , ia pusing mendengarnya .

" Resh gue pengen cepat sampe kelas " keluhnya .

Naresh yang paham pun menatap sektitarnya dengan tajam membuat mereka yang tadinya rame seketika hening .

" Udahh yuk "

Lea tersenyum , ah senangnya ia memiliki kekasih yang peka seperti ini .

***

" Nat Nat " bisik Vanya membuat nata menoleh ke arahnya .

" Hmm ?"

" Si Lea udah ada ayang , gue otw ada , Lo kapan ?" Bisiknya lagi membuat nata menatapnya seakan ingin membunuhnya detik ini juga .

" Aduhh momy Vanya salah ngomong lagi " desisnya saat lengannya di cengkram begitu saja .

" Ulangi Van?" Tanya nata penuh penekanan .

Vanya menyengir di buatnya , ia melepas tangan nata perlahan lahan , lalu melihat sekeliling tapi matanya merasa perih saat melihat pemandangan di depannya .

Di sana terlihat Kenan yang sedang di paksa seorang gadis untuk menerima bekalnya , gadis itu tampak tak asing di ingatan Vanya .

Vanya tersenyum miring di buatnya , ahh temannya si lampir ternyata , batinnya .

" Gue pergi dulu ya Nat " ujar Vanya hendak keluar kelas .

" Hmm "

Vanya berjalan ke arah mereka dengan seringai iblisnya ahh ia tak sabar menanti dramanya .

Tapi belum sempat Vanya datang , makanan itu sudah di hempaskan oleh Kenan hampir saja mengenai dirinya jika saja ia tak menghindar .

Melihat nasi goreng berserakan ada rasa sedih di hatinya , ia menatap ke arah mereka berdua yang juga sedang menatap ke arahnya .

Akhh saatnya adu bacot di mulai Vanya , persiapkan mulutmu .

" Hikss kak....hiksss m-maaf aku gak sengaja hikss " tangis Basha sembari berjalan ke arah Vanya tetapi entah di sengaja atau tidak , ia malah terpelset yang sialnya malah menarik lengan Vanya membuatnya jatuh juga dengan muka yang terkena nasi goreng tersebut .

" Aakhh sial " umpat Vanya sembari menghapus nasi nasi tersebut dari wajahnya sembari menatap tajam Basha .

" Hikss hikss hikss m-maaf kak hikss k-kau a-aku kepeleset hikss " tangisnya sembari menatap Kenan agar ia sedikit iba padanya .

" Ck , sial banget gue njing , dah hampir kena lemparannya , jatuh , ini muka kena nasgor , bajingan " umpat Vanya kesal .

" Kalo jatuh tuh jangan ngajak ngajak dong , terus sekarang apa ?? Nangis nangis kayak gue yang salah saja dasar playing victim " kesalnya lalu pergi begitu saja meninggalkan kelasnya yang heboh menyoraki Basha .

Huu dramaa

Caper mbak ??

Mau caper mah bukan disini tempatnya

Malu sih gue

" Sialan Lo Vanya " batin Basha .

Nata menatap malas drama di depannya , ia sungguh mengantuk hari ini .

Kenan yang melihat nya keluar pun buru buru menyuslnya meninggalkan Basha yang menggepalkan tanganya menahan amarah .

" Sial " umpatnya .

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang