02

115 11 0
                                    

Happy reading ✨

  " Nasib orang cantik harus di jemur setelah di suruh berlari mengejar sang pangeran " dumelnya .

" Setres "

" Gila "

Umpatan keduanya tak di indahkan oleh Vanya , karena sudah terbiasa mendengar kata kata seperti itu .

" Kalo hidup mu banyak utangnya " gantung Vanya .

" Yo aku Ndak peduli , wong kamu yang ngutang " celetuk Lea menambahkan .

Nata menatap malas keduanya , bisa tidak sih mereka pokus pada hukumannya , telinganya sedari tadi penggang mendengar ocehan mereka .

" Kenapa kalo orang bilang i love you , kita jawabnya i love you too " ujar Lea .

" Karena kalo jawabnya ' basi ' itumah cuman nata seorang yahaaa " riangnya  hal konyol yang di ucapkan sahabatnya .

" Nata Carlina i love you "

" Basi " ujarnya datar lalu pergi begitu saja .

" Gue belum juga nembak " lesu cowok tersebut .

" Sabar ya ngab " sahut Lea dan Vanya sembari cekikikan.

" Bwhaaaa Lo inget gak sih le komuk tuh cowonya " tanya Vanya dengan tawa yang tersisa .

" Inget banget bjir , melas banget lagi , kasian gue liatnya "

" Ekhmm "

Mereka menatap ke sumber suara berasal , dan menyengir melihat guru gempal yang sering di sebut buker , atau ibu kerli .

" Eh ibuu cantik amayy Bu " ujar Vanya sembari memberikan wink andalannya membuat buker memutar malas matanya .

" Udah gosipnya ??"

" Belum sih Bu " ceplos Lea .

" APA ??!" teriaknya tiba tiba .

" Ni guru kayaknya punya darah rendah deh , mangkanya marah marah Mulu biar darahnya naik " ucap Vanya prihatin terhadap gurunya itu .

" Mana masih muda " celetuk Lea .

" Diem bisa gak ??" Tekan nata dengan mata tajam nya .

" kalian ini kal—"

KRINGGG

" Beyy Buu , kita mau ke kantin dulu yachh " pamit mereka sembari menyalimi tangan buker lalu lari begitu saja .

" Haishh bisa cepet tua aku "

" Saya ijin ke kantin ya Bu " ujar nata sopan .

" Iya , emang cuman nata doang yang waras " gumam guru tersebut .

" NATNAT AYOKK KEBURU RAME " teriakan Lea membuat tanduk yang semula hilang kini muncul kembali di kepala buker .

" Anak itu awas saja mereka berdua , saya tandain "

***

" Ahhh segarnya , tau begini gue bolos aja tadi " ujar Lea yang di setujui oleh Vanya .

" Iyaa , capee bjirr , aduhh baju gue keringetan "

" Hah ?? Baju keringetan ?" Ngebugg Lea .

" Maksud Vanya , bajunya kena keringat" jelas nata .

" Ohhh , ngomong dong Van "

" Si Anying " sebal Vanya .

Ting

" Eh gue dapet pesan dari ortu " ujar nata memberitahu .

Ia lalu membaca pesannya dan memberi tahukannya pada temannya .

" Kita di suruh kumpul di mansion Lea nanti pulang sekolah "

Alis Vanya menyatu seketika , " mau ngapain ?" Tanya nya yang di balas gedikan bahu tanda tak tahu .

Vanya mendengus melihatnya , lalu matanya fokus pada seorang lelaki yang baru saja memasuki kantin dengan seorang perempuan .

" Kok kit Heart ya ??" Lirih nya .

" Nikmatin aja , siapa tau nanti gak bisa rasain lagi " ujar nata .

" Tapi gak tiap hari juga Nat " lirih Vanya .

" Ya kan kata gue juga nikmatin aja " ketus nata .

" Sabar yaa sengg "

" Kurang sabar apa lagi gue le , nunggu ayam jantan lahiran aja geh gue tungguin "

" Ini sih sad menuju gila " ujar Lea di angguki antusias oleh nata .

" Sialan !"

LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang