29

58 5 0
                                    

Happy reading ✨


Mereka saat ini berada di kantin dengan kancing atas yang terbuka satu .

" Hah gerah bett guee nyingg , ini matahari lagi cemburu sama bumi kayaknya sampe nyemburin panasnyaa kebangetan , " celoteh Vanya yang tak di tanggapi mereka .

" Kita gak masuk kelas dari tadi lohh , mau masuk gak ?" Tanya Lea yang di jawab gelengan .

" Nanti aja setelah istirahat " ujar keduanya .

" Ehh gue denger denger si Sam ijin dari sekolah , mungkin dia udah tau bapaknya koid " celetuk Lea .

" Biarin aja , biar dia cepet nyusul nantinya karena frustasi si tua Bangka itu mati " gumam Vanya dengan smirk nya .

" Gue gak sabar nunggu mereka hancur dan gak nyisain apa apa hhaaa," kekeh nata .

" Dan di saat itu balas dendam akan tuntas , kecuali ada musuh baru lagi " ujar Vanya mengandung banyak arti .

" Jangankan musuh baru Van , sekarang aja kita lagi ngadepin dua musuh  " ujar nata yang di angguki Lea .

" Lo tau Agam group itu gak ?? " Tanya Lea di angguki keduanya .

" Dia musuh kita juga , Karena dia udah ngibarin bendera perang kemarin " beritahu nata .

" Dia berusaha buat saham perusahaan pindah ke tangan dia ? Atau dia berusaha nama baik keluarga kita tercemar ?" Tanya Vanya .

" Dua duanya "

" Shitt , yang satu aja belum selesai muncul juga yang lain "

" Let's play the game "

***

KRINGGG

Bel masuk berbunyi membuat mereka bertiga berjalan ke arah kelas nya .

" Gue dari tadi gak liat naresh dkk ?" Heran Lea , biasanya pentolan tersebut sering berkeliaran di sekolah tetapi ini damai damai saja , tidak ada jeritan histeris anak perempuan .

" Nyusul sam kek nya , Raka chat gue barusan mereka ada di rumah sam " beritahu nata .

" Cieee uhuyyyy udah kasih kabar kabaran , tinggal tunggu jadiannya aja nichh " heboh Vanya .

" Diem deh Van Jan malu maluin " kesal nata sembari menutup wajahnya malu .

" Elahh malu malu babikk "

Pletak

" Aishh sakit le " rintih Vanya sembari mengusap keningnya .

" Lagian kalo ngomong "

" Yayayya nataa gue di omelin " adunya membuat wajah se memelas mungkin yang mana mendapat delikan jijik dari keduanya.

" Bodo "

" Jijik nying "

" Astagfirullah Vanya mahh sabar , gapapa kok terusin aja " gumamnya .

" Dih drama " ujar keduanya .

" Ck bodo " ucap Vanya lantas meninggalkan mereka berdua yang terkekeh bahagia membuatnya kesal .


LEVANA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang