11. Deeptak

1.7K 210 13
                                    


Seperti biasa, kasih like dulu please...
Dan jangan lupa follow tivery  ❤❤❤❤

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶


"Zaa, are you happy??" Jio miringin badannya dan bertumpu pada bahunya diatas kasur. Dia menghadap ke tubuh Zaa yang berbaring disampingnya. Mungkin udah lebih dari 20menit berlalu sejak dia dan Zaa sama-sama masuk kamar. Niatnya Zaa pengen ngajak Jio deeptalk tapi justru mengheningkan cipta sekian lama.

"Hhmm??" Zaa ikutin Jio, dia juga ganti posisi miring menghadap Jio."Maksud lu Jayden?" konfirmasi Zaa sekali lagi.

"Heem... Salah satunya mungkin. Yang gue maksud keseluruhan hidup lu disini"

"Kalau itu sih gue happy-happy aja... "

"Happy yang segimana?"

"Lu gak sedang mau protes kenapa gue gay kan Yo??" tuduhan Zaa mrmang selalu tanpa sensor.

"Omong kosong, sejak kapan gue begitu..."

"Terus kenapa nanyanya gitu?"

"Gue ikut happy kalau lu juga happy" Si Jio yang cuek itu toh bisa mencair juga kalau sama Zaa, sahabat terbaiknya.

"Lu punya banyak pikiran tentang Jayden kan? Keliatan banget tauk dari tingkah lu" Mateng gak Yo, Zaa bisa menebak apa yang lu pikirin...

"Gueee... " Jio kelabakan, lupa caranya netral. Yang pertama dia lakukan balik ke posisi rebahan biar pandangan matanya lepas dari wajah Zaa, setidaknya dia perlu ngumpet sebentar.

"Dia memang agak dominan gitu, suka ngatur, suka seenaknya sendiri tapi selebihnya dia baik banget. Gue mungkin masih belum bisa nerima dia 100% dalam hidup gue, gue masih sering ragu kenapa dia mau merjuangin gue, gue ini worth it gak buat dia. tapi selama sama dia, gue gak bisa mikirin orang lain lagi. Selain dia gue gak punya arah... "

"......" Jio memberanikan diri menatap mata Zaa lagi, walaupun tanpa berkata apapun. dia hanya gak mau kehilangan moment saat sahabatnya itu sedang merekah memuji kekasih hatinya. Setulus hati dia ikut bahagia.

"Jangan khawatir, dia baik kog. Dia janji akan selalu jagain gue, dia gak pernah menuntut gue apalagi nyakitin. Serius, lu gak perlu khawatir tentang itu" tegas Zaa sekali lagi.

Miris bagi Jio, siapa juga yang berani menyangkal  soal kebaikan sosok Jayden, bahkan ketika hanya sekali bertemu dengannya. Justru Jio ingin memujinya setinggi langit, bukan mempertanyakan nya.

"Kalau menurut Lu gimana??" giliran Zaa yang lempar pertanyaan.

"Apanya?"

"Jayden lah, menurut lu dia gimana? Gue tu sengaja bikin kalian kenal karena gue butuh banget pendapat dari lu Yo. Andai lu tau si bapak itu semangat banget cari perhatian lu.. "

Sayangnya, yang disini udah kadung baper Zaa... Lu gak sadar kalau lu udah nyodorin penyakit buat sahabat lu sendiri...

"Diaaa.... " Jio ragu-ragu, pandangannya ke langit-langit, mikirin bahasa yang tepat untuk menjawab pertanyaan Zaa biar gak terkesan berlebihan. Kan gawat kalau Jio ketauan membatin Jayden.

"Ih, gimana lho?! Gue serius!!" Zaa nyolot gak sabar, dia sampe merubah posisinya jadi duduk.

"Dia baik" aman kan jawaban itu?

"Basi ih yang begitu, yang spesifik dong Yo. Masa seorang Jio gak ada pengamatan padahal kalian udah jalan berdua" enteng banget ya Zaaa..... Jalan berdua konon.

The Replica (BxB||End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang