24. Identitas

1.6K 161 9
                                    





Vote dulu biar aku seneng..... ❤❤

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

Rencana berubah. Jadwal kepulangan Jio dan Raga maju lebih cepat. Semua berkat kelincahan Cassa dalam mengatur semuanya demi sahabat tercintanya.

Sesuai yang diharapkan, presentasi project nya berjalan lancar. Team baru telah dibentuk, dan sebagai Lead Cassa tidak menyertakan Jio secara aktif. Alasannya sederhana, Cassa ingin Jio secepatnya pulang ke Indonesia.

Awalnya Jio menolak, bagaimana pun dia ingin terlibat sampai akhir dan meninggalkan Cassa dalam kondisi semua sudah terkendali, tapi menurut Cassa, mereka gak bisa terlalu lama menyembunyikan Raga. Resikonya besar kalau sampai Jayden dan Raga bertemu. Bahkan rumah yang mereka tinggali sekarang pun milik Jayden, dan kemungkinan itu pasti ada. Mereka akan berakhir di penjara jika itu terjadi.

Masalah terumitnya adalah perihal indentitas Raga, dan tapi sudah selesai dengan gampangnya oleh Raga sendiri.

Sebaliknya, yang tadinya tidak Jio pikirkan justru yang sekarang paling bikin Jio riweh. Ini adalah soal Zaa. Dia rewel karena Jio mendadak pulang ke Indonesia.

Sejak pesta pertunangan, Jio dan Zaa belum bertemu lagi, bahkan jarang bertukar kabar dengan alasan sama-sama sibuk dan sekalinya kasih kabar adalah Jio yang sudah harus pulang.

Adalah Cassa yang kasih ide Jio untuk menginap dirumah Zaa. Sekali lagi Cassa selalu terdepan dalam pemikiran matang seperti ini. Lebih baik menenangkan Zaa daripada menghadapi kemungkinan terburuk Zaa nyusulin ke rumah Cerritos.

Sore ini, mereka bertiga sedang dalam perjalanan ke Los Angeles, sudah sekalian bawa koper. Penyusun rencananya adalah Cassa: Jio menginap di rumah Zaa dan Cassa membawa Raga menginap di hotel setelah Raga menyelesaikan urusan identitas barunya.  Besok paginya mereka bertemu di bandara dan flight ke Indonesia.

Yaps. Jio harus menenangkan Zaa dan Raga bertugas mengambil sendiri ID Card barunya, harus Raga sendiri yang melakukannya.

"Pakai yang bener maskernya!" sambil sewot Jio membenarkan masker Raga yang sengaja turunkan ke dagunya.

Tak ada lagi pilihan buat Raga selain patuh sama Jio, daritadi bocah itu sudah grasak-grusuk tak tenang mengkhawatirkan penampilan Raga. Maklum, ini adalah pertama kali raga keluar setelah beberapa hari hanya diam dirumah.

"Tenanglah, tidak ada yang mengenaliku." tawar Raga mencoba menenangkan Jio tapi justru dihadiahi Jio dengan memasangkan topi di kepalanya.

"Ini lebih baik," putus Jio sendiri. "Aman gak Ssa?," Jio minta pendapat Cassa.

"Auk deh, gue sibuk nyupir!" ketus Cassa karena memang benar dia duduk didepan sendiri, sedang Raga dan Jio santai berdua dibelakang.

"Hotel aman kan Ssa?" Jio masih belum jera menuntut Cassa.

"Aman tuan muda, tenangkan saja hatimu. Raga aman bersamaku yang tidak doyan daging manusia ini." mendadak Cassa berironi.

"Ish! Inget pesen gue ya Ssa..."

"Sst... Sstt... Sstt... Cukup tuan muda! Saya sudah jengah dengan petuahmu! Lipat saja Raga jadi segi lima dan masukan ke dompetmu!!!" sungut Cassa sok ketus.

Raga tertawa mendengar omelan Cassa, sedang Jio bodoamat.

"Saya baik-baik saja, kita akan sampai Indonesia dengan aman. Percayalah!" kali ini cara Raga menenangkan Jio pakai tambahan action. Diusapnya rambut Jio pelan dengan memberikan senyum terbaiknya. Yang begini gimana Jio gak leleh?.

The Replica (BxB||End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang