2. Daddy

4.3K 358 20
                                        




Vote nya dulu beib... 🌹

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶



"Jangan berikan dia kopi, baby!!"

Seorang laki laki yang tinggi dan terlihat perawakan dewasa menghadang gelas latte yang disodorin Zaa ke Jio dengan tangannya.

Jio dan Zaa sama-sama membeku sepersekian detik.

"Hah? Daddy?" Zaa memberikan responnya, sedangkan Jio masih diam. Jangankan memberi respon, tau apa yang terjadi aja enggak.

"Zaa udah bilang jangan ikutin. Gak percayaan banget sih??" Ngomel tapi tetap saja menggeser posisi mempersilahkanya duduk disampingnya.

"You forgetting the lunch box, baby... " kata si yang dipanggil Daddy oleh Zaa itu.

"Aaah iya,..." Zaa mengerucutkan bibirnya, sambil mengambil alih paper bag dari tangan lawan bicaranya.

"Hai Tuan Damarion, nice to meet you" ajakan perkenalan dari Tuan Daddy diterima hangat oleh Jio. Dia berdiri dan langsung membalas jabat tangan dengan sopan.

Jio memang sempat bingung tapi dia gak sebodoh itu untuk membaca situasi, dia paham siapa lelaki di depannya sekarang.

"Nice to meet you too Mr. Daddy... " sambut Jio mencoba semeriah mungkin  tapi justru membuat dua orang di depannya saling pandang-pandangan kebingungan.

Merasa ada yang perlu diluruskan, Zaa buru-buru meminta dua orang itu untuk kembali ke posisi duduk.

"Kenzio Damarion, my sweet heart, let me introduce you... Ini Ayangnya gue..."

Sedetik...

Dua detik....

Tiga detik....

Diam.

Jio gak langsung memberikan tanggapan, dia pikir akan ada kalimat lanjutan dari Zaa. Tapi setelah dirasa gak ada, Jio baru bicara lagi:

"Yaaa, I know. Yang lu sering ceritain kan? " tanggapan Jio yakin.

"Iya gue sering cerita, but  namanya bukan Daddy. tolol lu! Daddy itu panggilan sayang gue ke dia. Sembarangan aja lu manggil Mr. Daddy" ngegas tapi imut ketika Zaa menegaskan tentang kekeliruan Jio.

"Oooh...."  Singkat padat beserta komuk datar yang mendukung, bikin geregetan lawan bicaranya ketika Jio memberi respon.

"Oooh doang tanggapan elu?"

"Ya mau kekmana? Elu tiap hari cerita ke gue tapi gak ada nyebut siapa namanya. Ayang.. Ayang.. Ayang.. Gitu doang. Barusan aja ni gue denger lu manggil Daddy, wajar gak kalau gue pikir namanya Daddy?"

Zaa Mengkeret sebentar, tapi lanjut nge gas lagi:

'Iya sih, tapi yakali lu mikir masa namanya Daddy??"

"Lah kenapa? Kata gue bagus-bagus aja nama Daddy"

Pria yang namanya sedang diperdebatkan oleh dua manusia manis itu tentu saja harus menjadi penengah,

"Sudahlah, kalian berdua sangat lucu"

"Enggak ya Dad, lucuan Zaa harusnya...."

"Iyaaaa, lucuan Zaa" ulang pria itu, biar Zaa mingkem.

"Kenzio, Maaf tidak memperkenalkan diri dengan baik. I'm Jayden Aryahansa,  Kenzio bisa memanggil saya dengan Jay, Jayden, Jidi, atau panggil Daddy juga boleh seperti Zaa biasa manggil"

The Replica (BxB||End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang