4. Guling

2.7K 279 14
                                    







Vote nya dulu beibs... ❤

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶



"Kamu enggak akan ketemu guling disini,... " Jayden mengatakannya dengan iseng saja. Itu salah satu fakta yang semua orang tau.

Tapi reaksi Jio lebih dari itu, Tiba-tiba wajahnya bengong, mikir keras, bahkan dia menggigit jempol tangan kanannya. Tanda dia dalam kondisi cemas.

Awalnya Jayden gak menyadari perubahan dari Jio, dia sibuk menata barang belanjaan di bagasi. Setelahnya lanjut nyetir, nganter Jio pulang. Sampai beberapa saat dia merasa gak ada aura kehidupan dari yang duduk disebelahnya, barulah dia nengok ke arah Jio.

"Hei.. Kenzio oke??"

"......" Gak di jawab.

Jayden gak langsung mencecar Jio dengan pertanyaan lagi, justru mulai menerka apa yang Jio pikirkan. Terakhir kali Jio baik-baik saja sebelum membicarakan guling kan?

"Jangan bilang kalau Kenzio tidak bisa tidur tanpa memeluk guling? Iya begitu?"

Jio menoleh pelan ke arah Jayden, memberikan respon menggeleng tapi keraguannya membuat orang didepannya gak percaya sanggahannya, justru itu bikin Jayden ketawa lepas. Ketawanya bukan mengejek tapi karena Jio memang lucu.

"Kalian berdua terlalu sama... Saya yakin dikehidupan yang lalu Kenzio dan Zaa adalah saudara kembar! Jangan mengelak, benarkan tidak bisa tanpa guling?" Jayden melanjutkan ketawanya...

Jio gak merespon Jaiden. Dia masih saja sibuk mikirin sesuatu sampai Jayden menyadari lagi kalau tertawanya hanya sebelah pihak.

"Ada yang lebih penting dari guling??" Tanyanya lagi ke Jio, suaranya melembut karena merasakan Jio memang terlihat linglung.

"Sepertinya saya melakukan kesalahan besar. Saya tak tertolong.... " suara Jio terkesan putus asa.

"Hah? Gimana? Bisa katakan dengan jelas??!" Jayden sampai harus menepikan mobilnya, dia ingin merespon Jio sebaik mungkin. Mana tau ini soal hidup dan mati.

"Saya meninggalkan Sapi..... "

"Sa-Pi???"

"Saya baru sadar kenapa Saya gak bisa tidur nyenyak tadi, Saya lupa membawa Sapi Saya kesini"

"Boneka Sapi??" *Gak mungkin lah sapi beneran 😂

Dan dijawab anggukan oleh Jio.

"Enggak bisa bobok nyenyak kalau gak ada Sapi?"

Dijawab anggukan lagi oleh Jio. Bahkan dia belum melepaskan jempolnya dari mulutnya, masih saja digigit.

"Sepenting itu?"

Hanya ngangguk lagi.

"Minta orang rumah packing, nanti Saya carikan info Jastip. Saya kenal beberapa orang yang bisa bantu. Kalau pakai expedisi mungkin butuh waktu sampai dua minggu bahkan sebulan. Gak mungkin kan Kenzio bertahan selama itu" Jayden memberi arahan yang masuk akal.

"Gak ada orang di rumah. Saya sendirian" dan jawaban Jio gak bisa dibalikkan Jayden.

Jayden lepasin tangan kanan Jio dari mulutnya, jari jempolnya digigitin terus, kalau gak segera dipisah mungkin akan lecet. Sama Jayden jari jempol Jio di lap pakai tisu basah.

"Seperti apa Sapi?? Apa dia lucu??" Jayden seperti sedang merayu anak umur 5 tahun. Dan syukurnya Jio mudah terpancing.

"Sapi tu yaa...." Jio mulai antusias, dia sampai memutar posisi duduknya, biar bisa face to face. "Lucu, gemuk, gemoy, lembut, anteng dan baunya khas, nyaman gitu kalau dikelonin" lanjutnya.

The Replica (BxB||End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang