19. Hidup

1.5K 177 14
                                    






Vote 😘😘


➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶


Dua warga +62 yang lagi sarapan pakai nasi goreng di meja makan dibuat kaget karena ada suara pintu dibuka dari arah kamar Replika.

Seketika Jio dan Cassa berdiri dan saling merapat, tangan mereka bergandengan berbagi perlindungan, beruntung mereka gak kena serangan jantung karena kejadian tiba-tiba ini.

Yang keluar dari kamar itu adalah sosok laki-laki tinggi seperti Jayden yang dengan santainya menguap sambil jalan kearah dapur. Dekat banget sama tempat Jio dan Cassa berdiri.

Jayden KW itu mengambil minum dan meneguknya langsung didepan kulkas. Rambutnya acak-acakan khas bangun tidur.

"Lu nyuntikin obat biusnya bener gak sih Ssa??" bisik Jio ke Cassa.

"Auk deh, aturan sih bener. Tapi ini terlalu awal dia bangun"

Seharusnya kalau sesuai perhitungan, Si Replika baru akan bangun jam 4 sore nanti. Dan ini masih pagi, tapi dia udah seger minum air putih didepan Cassa dan Jio.

"Trus kita harus gimana??"

"Gue harus ke Lab" Cassa justru mau kabur dan mendadak ketakutan sama sosok Maha Karya nya sendiri. Cassa pikir lebih baik setelah ini semua urusan ditanggung Jio.

Tapi baru beberapa detik, idenya terpatahkan karena suara dari Replika keluar:

"Kalian sarapan apa? Mau dong, saya laper"

Wait what?? Karakter Jayden kah itu?? Bahkan suaranya sedikit berbeda dari Jayden.

"Kalian orang Indonesia kan? Kelihatan dari bendera yang nempel di kulkas. Saya suka nasi goreng!!" tambah si Replika.

Jayden dan Cassa masih mematung, mereka belum selesai gladi resik penyambutan untuk Replika. Bahkan Jio blank tentang skenarionya. Bingung apa yang harus dilakuin sekarang.

Sosok yang mirip seperti Jayden itu duduk dikursi yang tadi Jio gunakan setelah dengan mandirinya dia ambil piring dan sendok dari nakas. Mengambil satu centong nasi goreng dan siap memakannya.

"Kalian gak jadi makan?" tanyanya kearah Jio dan Cassa yang bikin dua orang itu mulai ber-akting biasa aja. Mereka balik duduk di kursi kosong. Cassa di depan Replika dan Jio sampingnya.

"Ini tahun berapa?" sebuah pertanyaan keluar dari Replika. Agak kocak ya nanya tahun.

"2023" Jio yang jawab.

"Oh shit, jadi saya udah koma selama 2tahun?" pandangan Replika ke arah Jio, minta konfirmasi.

"....." yang ditanyain gak tau harus merespon bagaimana. Jio menghapus full peta memori Jayden dua tahun kebelakang.

"Waaaah, bangun-bangun langsung umur 29. How nice! Oiya nama kalian siapa? Maaf Saya tidak bisa mengingat"

"Aku Cassa, Cassandra Dorroz. And yang disebelah kamu itu namanya Kenzio Damarion, panggil aja Jio" Cassa yang jawab karena Jio masih sibuk mematung.

"Aaaah, kalau kalian tinggal di rumah ini berarti kalian adalah orangku. Apa Daddy yang memperkerjakan kalian untuk menjaga saya? Tolong jangan katakan kepada pak tua itu kalau saya sudah sadar okey?? Saya butuh waktu beberapa hari untuk santai"

Walaupun Jio dan Cassa belum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi tapi mereka berdua mengangguk dan memilih untuk melanjutkan sarapan sambil beraksi telepati. Setelah ini sudah pasti mereka harus diskusi lebih lanjut.

"Kalian rapi, mau berangkat kerja?" si Replika ini ternyata bawel ya...

"Iya, aku harus kerja, Jio bisa jagain kamu. Yakan Yo? Ntar gue yang urus ijinnya"

"Gak perlu, Jio pergilah kerja juga. Saya tidak apa-apa sendirian. Saya hanya akan mandi dan tidur lagi. Saat kalian pulang, saya masih ada dirumah. Kalau tidak percaya kunci saja rumahnya"

"Kamu okey? Ada yang sakit?" sebuah pertanyaan yang seharusnya terlontar dari tadi tapi baru sempet keluar dari mulut Jio.

"Okey, hanya butuh berendam dengan air hangat sebentar. Oh ya, kenapa kamar saya pindah disana yang gak ada bathtube-nya? "

"Aaah, kalau gitu pakai kamarku aja. Kita tukeran" tunjuk Jio ke arah kamarnya.

"Aaah, okey. Memang itu kamarku sebelumnya. Baiklah, Saya mau mandi terus tidur ya. Kalian berangkatlah kerja" Replika meninggalkan meja makan dan menuju kamar Jio sementara Cassa dan Jio masih sibuk mencerna dan menyusun satu persatu analisis mereka tentang kejadian barusan.

"Dia idup Yo... Bisa ngomong!! Oh my god!!!" Cassa tiba-tiba girang. Sebagai orang yang punya andil besar, sudah semestinya dia bahagia. Cassa yang buat cangkang, Jio yang ngisi memorinya. Keren!!

"Menurut lu ini akan lebih mudah atau jadi makin sulit?"

"Hah?"

"Lu denger gak sih tadi? Dia gak bertanya tentang kondisinya, justru menyimpulkan sendiri"

"Lah kan elu yang ngisi otaknya dia Yo" Cassa nyolot.

"Udah gue manipulasi Ssa, banyak ingatan yang patah, harusnya cukup buat dia bingung setelah bangun, skenarionya kan selebihnya kita yang jelasin.Tapi ini enggak lho... Dia seperti udah sering mengalami ini. Gak ada kagetnya, Kan aneh!!"

"Iya juga. Dia bilang Daddy, Bokapnya kan yang dimaksud?"

"Mungkin, Bokap yang kita temui di pertunangannya. Yang jelas ini adalah masa lalu Jayden, entah ada rahasia apa"

"Lu gak baca ingatan Jayden yang ini?"

"Lu kata gue sempet? Butuh banyak waktu untuk itu!!!" giliran Jio yang nge-gas

"Kita tanya Zaa aja gimana? Atau sekalian ke Jayden aslinya?"

"Gue gak sanggup lagi. Gue gak bisa lebih curang dari ini. Gue ini maling, gue udah nyolong seluruh isi otak Jayden yang seharusnya hanya miliknya sendiri. Kebayang gak sih Ssa apa yang udah gue langgar?"

"Kita memang kriminal sih Yo. Tapi sekali lagi, terlalu terlambat untuk mundur. Yaudah sih, Lu fokus jagain dia dan pelajari detailnya. Liat karakter Jayden sih, harusnya nurun ke dia. Orangnya yang terbuka, Gak akan sulit membuatnya bicara. Ajakin ngobrol aja terus..."

"Semoga aja dia bisa liat gue ya Ssa..." Jio malah mellow. Dia kecewa karena gagal membuat Replika jatuh cinta padanya pada pandangan pertama padahal itu masuk skenario-nya. Dia terlalu gugup untuk cari perhatian.

"Waduuuh, mulai bahas perasaan kalau ini. Gue cabut ah... "Cassa memilih kabur.

"Ish, lu jahat!!"

"Rajin pdkt aja biar lu dianggep.... "

"..... "


➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

The Replica (BxB||End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang