08

35 9 12
                                    


******

Ceklek

"Halo everyone,"

Kedua manusia masuk bersamaan. Yang satu dengan keadaan lemas karena banyak pikiran. Yang satu lagi dengan senyum semerbak bagai orang paling bahagia didunia.

"Avan toh!" Sinis Jonny yang memakan buah apel tanpa dikupas itu.

Pria itu terlihat tidak suka dengan kedatangan si kutu kupret Avan. Sepertinya hubungan keduanya sangat buruk.

"Holla Jonny Jonny yes papa, eating sugar no papa," Sapa Avan dengan nyanyian. Sepertinya satu alasan kenapa Jonny tidak suka Avan sudah ketahuan.

Jonny memanyunkan mulutnya. "Hmm serah lo."ucapnya.

Avan terlihat hanya tersenyum saja pada Jonny. Pandangannya lalu beralih menatap sekitar mencari dimanakah oh dimanakah.

Salah satu sudut bibirnya terangkat saat menemukan apa yang ia cari.

" Irene........" Ucapnya memanjangjan nana Irene seraya berjalan mendekat.

"Apaan?" Sahut Irene cuek.

Bokong pria itu menyatu dengan sofa dalam ruangan. Ia duduk tepat disebelah Irene.

"Ihh jutek banget sih calon ayang gue, padahal tadi pegang pegang mulut gue juga," Manja pria ini menatap lekat Irene.

"Lo berisik makanya mulut lo gue bungkam aja. Dari pada suara kaleng rombeng yang kek gendang menggemang di seluruh ruang membuat pala gue puyang mending lo diem." Panjang lebar Irene dengan tanganya yang menjelaskan.

Avan memantunkan mulutnya. "Aku dibilang kek kaleng rombeng. Padahal dirinya sendiri lupa ngaca." Sombong Avan melirik gadis yang sudah menatapnya tajam ini.

"Hehehhee canda sayang."

"Sayang siying suyung seyeng soyong pala kau lah." Kesal Irene.

Agnes tiba tiba menatap keduanya. "Jangan kecentilan van. Orangnya udah kena pelet tuh. Udah jatuh cinta dia." Ucap Agnes ikut nimbrung dalam obrolan tak jelas itu.

"Oh muat di got ya Tuhan aku tidak sanggup aku akan pisang. Ohh tidak." Lebay Avan tiba tiba saja jatuh dari sofa.

" Gak peduli." Cuek Irene merasaa senang melihat ekspresi Avan.

"Gak bisa gak bisa. Jadi rumor kalau seorang pelangi calon ayang gue ini udah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang dengan nama Laurev L Leonal sang murid baru yang misteriua dan hampir tidak perna senyum itu benar. Sungguh berita mengenaskan yang membuat hatiku terjunkal berjuta juta kali lipat bahkan mau dibagipun tetep harus dikali."

Pakh

"Gila lo." Umpat Jonny melempar sisaan apel hingga telak mengenai kepala Avan.

"Mas kamu jahat mas. It's my dream mas. Omg mas my dream mas my dream." Ujar Avan dengan suara yang dibuat buat.

Jonny tiba tiba saja memegang tiang kasurnya. " Ness pegang gue ness pegang gue ness. Kalau gak tuh anak biaa mati nesss." Jonny memegang tiang seraya memaju mundurian badanya.

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang