03

56 12 28
                                    


********

Entah sudah sejak kapan, murid baru ini duduk di belakang meja Irene dan Agness.

Bahkan para murid maupun guru tak sadar jika L sudah berpindah dari depan kebelakang. Bahkan Irene yang mengaku ngaku jantung hatinya L pun tidak sadar prianya sudah ada di belakangnya.

Membuat gadis itu sontak menoleh menatap seorang pria yang tengah memandangi jendela dengan wajah cuek nan dingin.

Tiba-tiba Irene histeris Ia lalu membalikan pandanganys pada sahabatnya agnes. " Nes lo pindah belakang Ki, biar gue duduk ama ayang cogan gue,"

"SEKATE KATE LO AMA GUE SAEFUDIN! " Agnes sungguh tak percaya temanya ini mengusirnya.

"Lebih baik punya musuh yang jujur, dari pada teman yang membuang temanya sendiri." Agnes segara merapikan tasnya.

"Gak gitu ness, bentar doang kok hahh ness, " Irene merengek layaknya anak kecil yang sedang tak diurus ibunya.

"Tenang aja kok, beberapa orang memang tidak begitu setia padamu, mereka hanya setia pada apa yang mereka butuhkan padamu." Sindir gadis itu lagi mulai berdiri.

Saat ia akan membalikan pandangannya.

"Gue disini aja" Singkat padat dan jelas.

Tiga kata yang berhasil menghancurkan harapan Irene yang sebesar istana pasir.

Yang membuat gadis itu loyo sampai terduduk lemas dimejanya dengan lesu.

"Mampus" Hardik Agnes kembali duduk.

********

Apa sih kekurangan dari L. Pria tinggi dengan kulit putih yang menghiasi. Dengan rambut yang tak begitu hitam. Bertabur kornea mata lavender yang sedikit tertutupi bulu mata lentiknya ditambah bibir semerah ceri, bagian hidungnyapun mancung.

Jika kekurangannya adalah sikap yang dingin dan cuek itu, sepertinya itu juga bisa dibilang kelebihan. Karena sikap seperti itulah yang membuat kaum hawa selalu terpesona pada dirinya.

Sampai sampai membuat gadis cantik dengan kornea mata hitam pekatnya ini tak habis habis merutuki para kaum hawa dengan sendok yang ia tusuk tusukan pada nasi goreng bu sumi.

Gadis itu mengoceh tanpa henti seakan tengah mengutuk para kaum hawa yang selalu melirik pujaan hati ayang coganya itu.

"Awas aja lo pada kaum hawa, gue do'ain mati keserempet truk lo pada, matalo kecantikan amat entar gue cumgkil baru tau rasa lo, apa lagi yang dari tadi kagak bisa diem ngegosipin ayang gue mulutnya gue robek entar, mana yang dari tadi hilir mudik cuma mau liat ayang gue gue patahin kaki lo biar gak bisa jalan. Udah gitu ada yang gendut tapi sok kecantikan gue pecahin balon perut loh baru tau rasa lo babi." Omel gadis ini gak ada hentinya dengan jiwa psikopat yang membara bara menahan emosi.

Agnes tak peduli dengan celetoh gadis aneh disebelahnya dan masih lanjut mengunyah makananya. Berbeda dengan Jonny yang sudah menganga tak karuan mendengar penuturan temanya ini.

" Irene yu ar Psikopat." Ucap Jonny memegang pundak Irene yang masih kesal itu.

"Si paling bisa bahasa Inggris." Entah kenapa Agnes ini suka sekali menyindir orang.

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang