*********
"Lepaskan wanita dalam pelukanmu," Mario berdiri menyender pada dinding hitam dengan tumpukan para bawahnya yang sudah tremor sejak tadi.Matanya terlihat menatap intens pria yang tengah menggendong gadisnya ala ala bridel style.
"Lepaskan Laurev L Leonal." Tegas pria itu segera berdiri tegak.
Namun, L masih tidak menggubrisnya. Kakinya melangkah perlahan menggendong tubuh gadisnya yang tengah tertidur dan ingin segera pergi.
Shut
Pisau dilempar. Tapi dengan gampang di tangkap tangan kiri L.
"Trik murahan." Pisau di tangkap Oleh L tampa harus membalikan pandanganya.
Pria itu menurunkan tanganya dan masih menggendong gadisnya.
"Dasar sialan. Lepaskan gadis itu Psikopat gila Lignan Laurev Lu______
Brukh
Shett
Last
Prak
Tubuh Mario terjatuh begitu saja. Ia lemas tak kuasa untuk bangun kembali. Cairan merah mengalir dari perutnya. Jemari Mario kemudian tergerak untuk menyentuh bagian perut itu.
" Darah..........," Liriknya nenjeda ucapanya sebelum. "Hahahhahaha....... Hahahahahaa, apa ini. Pantas saja Nona ingin membunuhmu. " Ucap pria itu lagi.
Uhuk
Darah keluar dari bibir Mario. L membalikan sedikit pandanganya. Dengan Irene yang masih ia peluk erat. "Katakan pada Luchiren, aku akan membunuhmu, jadi kaburlah selama kau bisa. Hanya tersisa 12 jam."
"Ya mungkin saja saat itu aku sudah tiada,"
"Karya gagal." Sahut L segera pergi.
***********
"I woke up in the middle of the night"
"And I noticed my man wasn't by my side"
"Coulda sworn i was dreaming"
"For her I was feenin,"
"So I hide to take a little ride."
"GILA GILA GILA!!!!!! GUE TREMOR BAJINGAN! INI BUKAN MIMPIKAN ANJING! L L L L NYIUM GUE BANGSAT! ASTAGA!!!!! MAK I COULD DIE."Teriak Irene tak sanggup menahan butterfly effect yang mengerumuni perutnya.
Detak jantungan berpacu dengan cepat dan pipi yang merona merah bagai tomat mebghiasa wajah cantiknya.
" Gak bisaa, gak bisaa curang ini curang ini."pekik Irene heboh sendiri.
Dari Balik pintu, seorang pria dengan seragam sekolah menatap dalam Irene. "Iren udah bangun."Ucapnya segera memajukan langkahnya.
Irene terdiam. Mulutnya seakan membisu seribu kata, menatap mata biru lavender yang menenangkan itu.
Sial, pipinya memerah karena malu. Gadis itu, masih saja terngiang ngiang dengan kejadian beberapa jam lalu.
" Hmmmm."
Pupil mata L sedikit membesar. Alisnya ia naikan dengan bibir yang sedikit terbuka. Berdiri dengan sedikit menunduk untuk menatap Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luchifer
Teen FictionBaca dulu, gimana ceritanya nanti baru dipikirin. Yang penting setidaknya baca dulu. Okey No giplak!!!!!!!! Gak ada kata lain lagi. Semoga suka, dan jangan bosen ya???? Jangan lupa ngasih saran Setiap hari. Terbit: Rabu 15 Maret. Tamat:??????