13

37 8 17
                                    


********


"Luchifer kau tau ini apa?" Seorang gadis dengan usia berkisar antara 13 tahun itu menunjukan dia buah kaling.

Treng

Trng

Bunyi ameh menusuk telinga sang pria pemilik nama Luchifer. Namun, pria itu tampak diam saja seraya mengangguk.

"Kalung." Ucaonya dingin menatao dia kalung dengan warna yahh berbeda itu.

"Ini bukan sbarang kaling tau, ini liontin. Kata penjualnya sih ini jimat keberuntungan. Kalungnya berpasangan terus diulir nama yang kamu." Terang sang hafis berarti dengan semangat.

Luchifer diam. Ia lalu mengambil kaling perak dari tangan kiri snag gadis. "Ini buat aku? " Tanya pria itu hangat memperhatikan liontin perak itu.

"Iya, liontin perak yang buat kamu ada nama aku. Kalau yang emas buat aku, ada nama kamu." Wajah sang pria terlihat tenang saat mendengar penuturan itu.

"Kenapa nulis nama kamu dan aku."

"Soalnya biar cople. Kaya cincin pernikahan mama sama ayah. Kit kalung aja soalnya belum nikah." Ucao gadis itu mengambil kalung dari tangan Luchifer.

Luchifer melihatnya heran. Namun sedetik kemudian pria itu tenang. Saat dirasa liontin perak itu sudah melibgkari lehernya.

"Dipakai terus ya, jangan dihilangin biar aku tau itu kamu." Hangat Sang gadis juga ikut memaksakan liontin emas dilehernya.

"Selesai."

Keduanya lalu duduk dengan nyan dikursi taman denfan dia pot bunga matahari dan pohon besar dibelakangnya.

"Luren udah punya bunga Matahari, jadi Luchifer sama Irene sekarang punya kalung cople. Walaupun gambarnya kompas bukan matahari. " Tangan kecil gadis itu segera melibgkari leher Luchifer.

"Gak pa pa, kompasnya bakal aku gunain untuk sellau nemuin kamu."

"Sweet banget sih."

"IRENE"

"IRENE"

"IRENE, BANGUN WOYY SEKOLAH JAM BERAPA LO MIKIR DONG"

" HUAAA BRENGSEK LO AGNES."

Buku mata kentik mulai terbuka memperlihatkan bola mata hitam pekat yang terlihat jenuh.

"Lelah gue mau tidur lagi 5 menit lagi." Lirih gadis itu.

Agnes menggertaian giginya. "5 menit pala lo udah terlambat anjayyy. Gara gara tidur sama sigoblok gua hantu, gue jadi menulis kata terlambat untuk pertama kalinya." Kesal hadis itu mulai memukul mukul Irene yang tengah tidur dengan bantal.

"Bangun sekolah. "

"Iyaa ahhhh. Sakit anjirr." Sahut Irene geram. "Lagian gue lagi mimpi sesuatu yang penting lo malah bangunin." Gerutunya lagi mulai bangun dan bersiao untuk sekolah.

********

Seperti biasa. Sibuta dadi gua hantu dan kuntilanak oemarah selalu berada dikantin setelah selesai beberapa jam pelajaran.

Namun kali ini sedikit berbeda. Tampak ada wajah baru dari meja keduanya. yang berisi para manusia manusia durjana yang ikut nimbrug.

"Kok rame banget sihh. Udha gitu L gak ada lagi." Kesa gadis itu menatap atau perarau teman temanya.

Jonny terluhat sibuk memakan nasgornya. "Emang lo pikir kemarin suasananya gimana. Lagian lo tau juga L dimana malah ngomel sendiri." Santai Jonny melanjutkan makanya.

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang