38

20 6 14
                                    


*******

Tap

Tap

Tap

Pria dengan kaus putih berlumitan darah berjalan memasuki rumah. Ditangan kirinya terdapat sebuah mayat yang baru saja ia bunuh.

Darah menetes membasahi lantai karenamayat yang ada ditanganya diseret. Perlahan lahan pria itu membuka pintu kamarnya, dan

Bukh

Ia sontak menjatuhkan mayat yang ada di tanganya ke lantai.

"Irene!" Paniknya berlari mendekati Irene.

L terlihat khawatir, saat akan menyentuh Irene, ia menyadari tanganya yang masih berlumuran darah.

"Kamu tidak suka darah!" Panik pria itu seger berlari untuk membersihkan tanganya. Didepan pintu pria ktu menendang keluar mayat yang tadinya jatuh.

"Irene tidak suka mayat!" Lirih pria itu lalu bergegas untuk membersihkan tanganya.

Setelah mencuci tanganya, ia kembali kedalam kamar. Perlahan lahan, menggendong tubuh kecil gadis mungil itu. "Panas, Irene sakit!" Ucap Pria itu khawatir menidurkan Irene.

Tangan besar pria itu, perlahan lahan menurunkan pelan tengkui Irene. Tak ingin gadis itu merasa tak nyaman atau terbangun.

"Mungkin bagimu, ini berlebihan. Aku hanya tak ingin kamu kenapa napa, aku juga tidak bisa tidurkalau tidak ada kamu!" Ucap pria itu memandang layar layar tempat ia mengawasi gadisnya.

Ia juga perlahan lahan tersenyum, menatap foto foto yang sudah bertebaran dikasur ataupun lantai.

"Beristirahatlah, aku tidak akan melukaimu!" L kembali menatap Irene.

Perlahan lahan, ia mendekatkan wajahnya dan wajah Irene.

Cup

Bibirnya menyentuh wajah gadis itu. Diciumnya kening, pipi, hidung, mata, dan dagu, namun, tak ia sentuh bibir gadis itu.

"Good night Iren,"

Setelah menaikan selimut untuk menutupi tubuh Irene, pria itu berjalan pelan agar tak membangunkan kekasihnya.

Setelah keluar dari kamar itu, ia menutup pintunya dan langsung menelpin seseorang.

Tring

Tring

Tring

"Halo ada apa brengsek!"

"Maaf, bisa kamu jemput Iren, dia sedang tidur." Lembut L mulai berjalan meninggalkan kamar yang sudah tertutup itu.

"Bangsat lo apain Irene anjing!"

"Aku tidak melakukan apapun, datang saja. Dia butuh kamu," L berhenti sebentar disalah satu meja.

Ia duduk lalu menuliskan sesuatu pada surat.

"Gue bakal jemput dia, kalau ada apa apa sama dia. Liat aja akibatnya!"

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang