*********"Chelsi anda tidak perlu khawatir. Anda hanya tinggal menyebutian ciri ciri pelaku pembunuhan Leo. Tidak ada yang lain."
Kantor polisi tampak ramai. Sedang menyelidiki kasus pembunuhan Leo yang terjadi dirumahnya. Semua berpikir itu adalah bumuh diri. Tapi melihat bekas tusukan yang tak biasa membuat mereka yakin bahwa ini kasus pembunuhan.
Karena Tusukan itu tidak akan bisa dilakukan oleh seorang amatir yang baru saja menegang pisau. Itu adalah Tusukan yang sama dengan kasus pembunuh bayaran yang mereka tangani.
"Saya takut dibunuh." Suaranya twrdengar lemah dan tertekan.
Polisi dengan tag name Mario Justin segera mendekat. "Semua pasti aman. Kau tidak akan dibunuh. Karena tempat polisi itu tempat yang paling aman." Ucap Mario menenangkan.
"Anu, dia seorang pria." Mario menepik jidatnya. Membuat Chelsi sedikit takut.
"Ya yang bilang dia pohon pinang siapa chelsi." Geram pria itu sambil gekebg geleng.
Tring
"Lanjutin aja dulu chel, sama yang lain. Kaka ada telepon jangan takut." Mario segera pergi. Membiarkan polisi yang lain mengurus chelsi.
"Lalu bagaimana non. Selain dia seorang pria??" Lembut polisi dewasa itu.
"Anu matanya, warna matanya aneh. Hari itu malam, jadi warna matanya dibantuin soalnya dia hanya make jubah gak nutupin matanya." Jelas chelsi mengingat ngingat sosok seorang pria.
"Matanya? Seperti apa? " Tanya polisi itu.
Chelsi menelan pelan salvianya. "Warna matanya, biru laven____
Brukh
Tress
Pakhhh
Chelsi membeku. Melihat polisi didepanya tewas dengan pisau yang tertancap di jantungnya.
Gadis itu dengan sontak berdiri. Ia menatap sekeliling dimana beberapa polisi mulai mengelilingi dirinya.
Tiba tiba suatu lantunan nada terdengar.
"Hmmm.... Hm... Hmmm.....Hmmmm... Hm...... Hm..... Hmmmm."
Brukh
Pisau menancap sempurna diatas Kepala Polisi satunya. Dengan begitu ia langsung mengehmbuskan napas terakhir dengan tubuh yang terjatuh juga darah ynga terus mngelir.
Beberapa polisi termasuk vhelai menatap ke atas.
Prash
Dengan cepat dadi arah atas tubuh seorang pria dengan kedua tangan menegang pisau jatuh. Tepat pada dua polisi yang kini wajahnya telah robek akibat goresan pisau itu.
Polisi lainya mengarahkan pistol. Melihat pria dengan juga hitam yang memegang pisau dikedua tanganya mulai maju.
"Hmmm.... Hm... Hmmm.....Hmmmm... Hm...... Hm..... Hmmmm."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luchifer
Teen FictionBaca dulu, gimana ceritanya nanti baru dipikirin. Yang penting setidaknya baca dulu. Okey No giplak!!!!!!!! Gak ada kata lain lagi. Semoga suka, dan jangan bosen ya???? Jangan lupa ngasih saran Setiap hari. Terbit: Rabu 15 Maret. Tamat:??????