********Teng
Pintu terbuka dalam sekali coba. Wanita paruh bayah tua yang tengah duduk dengan gadis bernama Artia itu segera bangun.
Matanya memandang kaget pria yang datang dengan basah kuyup. Rambut lepek dan panjang pria itu menutupi matanya.
Tiba tiba, senyum simpul dilakukan wanita paruh baya. "Aden Luchifer." Kagetnya segera mendekat ke arah sang pria.
Luchifer masih diam. Memandang sekitar dengan seksama. "Iren datang ya?" Pertanyaan yang dia ucapkan langsung diangguki wanita itu.
"Iya, tadi Irene dateng. Tapi, dia gak ingat kamu ya?" Tanya wanita itu. Wajahnya terlihat cemas akan tanggapan pria dihadapanya.
"Ohh, iya dia kehilangan ingatan, saat melakukan operasi." Lirih Luchifer.
Dari arah depan, Artia datang. Dengan membawa sebuah handuk dan pakaian baru.
"Pakai aja, ini punya Tio. Gue berutang sama lo!" Ujar gadis itu mengulurkan sepasang pakaian ditanganya.
Luchifer menerimanya dengan datar. Pria itu berjalan saja meninggalkan wanita paruh baya dan Artia.
Beberapa menit berlalu, dan pria itu segera keluar. Debgah hangat wanita paruh baya mengabtarnya duduk disebelah Artia, dan mengambilkan dirinya makanan.
"Tio?" Tanya Luchifer terus terang.
Artia mendadak menatap Wanita paruh baya yang ikut menatapnya. Keduanya la kau kembali membalikan pandangan yang pada Luchifer.
"Hehehehe gangguan mental dia!" Kekeh Artia Receh.
Wanita paruh baya itu hanya gekeng geleng. "Dari kemarin tidak mau keluar kamar." Gerutu wanita paruh baya sambil memijat pangkah hidungnya.
"Eledie, putrimu melakukan kesalahan besar."
Sontak wanita paruh baya yang merasa disebutkan namanya menoleh kaget. "Maksudmu, Luchiren?"
Tanpa menjawab Eledie, Luchifer berdiri. Dengan meninggalkan makanan dan rambut yang masih sedikit lepek segera pergi.
"Iren menungguku, aku hany akan bilang, jangan main main denganku!" Ancam Luchifer.
Sebelum benar benar keluar dari pintu, ia tiba tiba berbalik. Pikiranya memacu pada sesuatu yang akan sangat berguna untuknya. Salah satu sudut bibirnya naik dengan kekehan kecil.
"Aku memerlukan Tio, dia harus keluar pada hujan berikutnya!"
*******
Seorang gadis tertidur pulas dalam soffa dalam ruangan tersebut. Rambutnya menutupi wajahnya dengan bibir yang tersenyum. Kakinya ia tekuk dengan tangan yang memeluk tubuhnya.
Sepasang kaki yang baru memasuki rumah itu berjalan dengan sedikit cepat.
Pria itu duduk dan membuka jaketnya. "kedinginan Karena menungguku!" Monolog L segera memakaikan Jaketnya pada Irene.
Perlahan tangan pria itu mulai melingkari tubuh Irene. Membawa dalam pelukan pria itu.
"Tidur di kamar saja ya?!" Tanya L lalu mengendong Irene ala ala bridel style.
Jemari pria itu, menurunkan perlahan gadisnya pada kasur dalam ruangan yang hanya diterangi cahaya bulan.
L menatap hangat Irene yang tengah tertidur itu.
Just
Angin berhembus kencang melewati celah celah jendela. Tangan dingin pria itu, membersihkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Irene.
Perlahan lahan, sudut bibirnya tersenyum. "Maaf!" Kata pertama yang ia ucapkan.
"Pasti sangat berat selama ini!" Ujar pria itu lagi. Perlahan lahan, tatapanya naik pada jendela yang tak tertutup kain. Menampakan indahnya bulan malam saat itu.
"Karena aku, kau kehilangan banyak orang. Bahkan ingatanmu!"
"Karena aku, kau hampir tak punya teman. Maaf, aku sangat buruk!"
"Seharusnya saat itu, kau tidak memegang tanganku, agar semua tak terjadi kan?! Pasti jika saat itu, kau membiarkan aku tiada, kau masih bisa bahagia!"
"Tunggulah, aku akan menepati janji yang pernah kuingkari. Tunggulah," Mata biru lavender itu tertutup.
Seakan ingin menghalangi cairan bening yang keluar. "7 hari saja. Setelah itu, tak akan ku biarkan ada yang menyakitimu!"
Tatapanya kembali pada Irene. Tatapan hangat yang terlihat sendu seperti biasa. Dengan mata biru Lavender yang khas itu.
Cup
Perlahan lahan, bibir pria itu menyentuh kening Irene. Dengan senyuman hangat yang ia tunjukan.
"Good night Iren."
L lalu benar benar pergi. Meninggalkan Irene tertidur dengan pulas dalam ruangan itu.
Ia berbalik sebentar, menutup pintu hitam itu.
*******
Bye dunia tipu tipu
Bye kesialan
Bye keberuntunganSelamat datang Kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luchifer
Teen FictionBaca dulu, gimana ceritanya nanti baru dipikirin. Yang penting setidaknya baca dulu. Okey No giplak!!!!!!!! Gak ada kata lain lagi. Semoga suka, dan jangan bosen ya???? Jangan lupa ngasih saran Setiap hari. Terbit: Rabu 15 Maret. Tamat:??????