36

16 6 20
                                    


********

"Hai Irene, maaf ya gak percaya kamu!"

"Irene!"

"Irene udah sembuh,"

"Kapan kapan makan bareng boleh gak Ren?"

"Maaf ya kemarin gak belain kamu,"

"Welcome back!"

Irene yang tengah berjalan sendiri itu entah kenapa merasa bahagia. Kemarin setelah Avan pergi, ia mendapatkan chat dari grup.

Chat brisi sebuah vidio dimana seorang dokter mengaku telah melakukan operasi plastik dengan menggunakan wajah Irene sebagai media.

Jadinya, saat hari ini ia kesekolah, baru sampai pada gerbang sekolah pun pak satpam sudah mulai tersenyum kembali. Tak seperti kemarin yang selalu judes. Bahkan orang orang mulai menyapanya di setiap langkah.

Dikantin pun, tampak semua bersemangat meminta maaf atau sekedar menegur sapa Irene.

"IREN!!!"Teriak Avan.

" MANTAN CALON KAKAK IPAR!!!"Lanjut Ivan.

Alaric bersaudara ini, kini menghampiri meja Irene. Gadis itu tersenyum lembut menyambut kedatangan keduanya.

"Sering bett lo berdua datang kesini, STOVIA gimana???" Tanya Irene sambil mengunyah nasi gorengnya.

"Sering banget duduk sendiri, pacarnya man_____

"Anak Satan dia nih Iren, gak usah didengerin!" Avan membungkam mulut ivan dengan tanganya sebelum ivan sempat melanjutkan ucapanya.

Iren hang sudha tau maksud dari ucapan Ivan langsung menunduk malu. Ia tersenyum getir sambil memikirkan sesuatu.

"Apa aku dan L emang pacaran yah?" Batin Irene.

Gadis ini tau, bahwa ia benar benar punya hubungan dengan Laurev L Leonal, namun ia tidak tau bahwa sat ini ia tengah mengalami situasi Feeling lonely merasa kesepian.

"Gak pa pa kok, lepasin aja Van," Tegur Irene seraya tersenyum senang.

Saat Avan melepas tanganya, Ivan mematap tajan Avan. Seakan ingin memakan Kakaknya itu hidup hidup.

"Tangan lo bau tau gak?! Bau jengkol!" Ejek Ivan.

Pukh

"Enak aee lo, tadi pagi gue makan roti ya bukan jebgkol!" Sahut Avan sengit dengan menggeolak kepala Ivan.

Ivan mengeluarkan lidahnya mengejek Avan. Lalu kembali menatap Irene yang hanya diam menatap Mereka.

Ivan tiba tiba terlihat serius. "Ehh btw lo tau gak siapa yang nyari bukti ampe ada tu Vidio dokter ama berkas berkasnya?!" Tanya pria itu menatao Avan dan Irene bergantian.

"Katanya sihh bokapnya Agnes," Jawab Avan.

Irene menaikan alisnya. "Suer, bokapnya Agnes my ayang kunti besty lope lope!!!!!" Sengit Irene memegang tangan Avan.

LuchiferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang